Uji t-statistik Uji Parsial

xliii regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai R 2 mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk mengukur data observasi.

3.11.2 Uji t-statistik Uji Parsial

Uji t–statistik dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen X1, X2 secara individu terhadap variabel dependen Y. Dalam uji ini digunakan hipotesa sebagai berikut: H : b i = 0 H a : b i ≠ 0 Dimana b i adalah koefisien variabel independen pertama nilai parameter hipotesis, dan biasanya b i = 0, artinya tidak ada pengaruh X i terhadap Y. Bila t hitung t tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel independen. Nilai t hitung diperoleh dengan rumus : t hitung = dimana: b i = Koefisien variabel independen ke-i b = nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i Kriteria pengambilan keputusan : 1. H : βi = 0, H diterima t hitung t tabel artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi α = 5. 2. H a :β i ≠ 0, H a diterima t hitung t tabel artinya variabel inpenden secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi α = 5.. Universitas Sumatera Utara xliv 3.11.3 Uji F-statistik Uji Keseluruhan Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Bentuk pengujiannya: H : b 1 = b 2 = 0, artinya debt to equity ratio, return on assets secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : b 1, b 2 ≠ 0, artinya debt to equity ratio, return on assets secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Nilai F hitung diperoleh dengan rumus: F hitung = Dimana: R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan N = Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan pada uji F ini adalah: H diterima jika F hitung F Tabel , H a diterima jika F hitung F Tabel . Universitas Sumatera Utara xlv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir pada tahun 1912 di Batavia sejak zaman kolonial Belanda. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: a. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda. b. 1914-1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I. c. 1925-1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Return On Assets, Net Profit Margin, dan Total Assets Turn Over Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI

9 117 89

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Debt to Equity, Total Assets, Return on Investment dan Devidend Payout Terhadap Price Earning Ratio Pada Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)

0 28 70

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102