Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten
1. Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2011
Penelitian ini menitik beratkan pada Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Hal ini dikarenakan pelayanan tersebut sangat penting bagi masyarakat khususnya untuk penanganan pertama dan penanganan yang lebih lanjut. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) dalam penelitian ini terdiri dari Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dan survey di lapangan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 23. Persebaran Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
Kecamatan
Titik Koordinat
Sumber : Survey Lapangan Tahun 2011 Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 12 buah. Kedua belas puskesmas tersebut merupakan Puskesmas Induk untuk masing-masing wilayah kecamatan. Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sudah tersebar di setiap kecamatan. Puskesmas II dalam penelitian ini termasuk dalam Puskesmas Pembantu hal ini dikarenakan Puskesmas II menginduk kepada puskesmas I atau Puskesmas II kedudukannya sama dengan Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran Puskesmas Pembantu untuk tiap kecamatan sebagai berikut :
commit to user
Tabel 24 . Persebaran Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No Kecamatan
Puskesmas Pembantu
Titik Koordinat Lintang
Bujur
1 Weru
Puskesmas Pembantu Tegalsari
7˚46’217” 110˚44’093”
Puskesmas Pembantu Karang Tengah
7˚47’727” 110˚44’043”
Puskesmas Pembantu Krajan
7˚48’983” 110˚45’323”
Puskesmas Pembantu Jatingarang
7˚48’305” 110˚46’438”
Puskesmas Pembantu Alasamba
7˚47’383” 110˚47’479” 2 Bulu
Puskesmas Pembantu Sanggang
7˚47’415” 110˚48’326”
Puskesmas Pembantu Lengking
7˚43’996” 110˚49’463”
Puskesmas Pembantu Karangasem
7˚45’160” 110˚51’599” 3 Tawangsari
Puskesmas II Pojok
7˚42’847” 110˚48’105”
Puskesmas Pembantu Pundungrejo
7˚45’412” 110˚47’905”
Puskesmas Pembantu Watu Bonang
7˚45’229” 110˚46’524”
Puskesmas Pembantu Kedung Jambal
7˚44’078” 110˚45’636”
Puskesmas Pembantu Dalangan
7˚43’193” 110˚48’992”
Puskesmas Pembantu Tangkisan
7˚42’330” 110˚47’991”
Puskesmas Pembantu Majasto
7˚42’527” 110˚46’937”
Puskesmas Pembantu Tambakboyo
7˚41’516” 110˚47’594” 4 Sukoharjo
Puskesmas II Sukoharjo
7˚40’543” 110˚50’169”
Puskesmas Pembantu Combongan
7˚41’309” 110˚48’664”
Puskesmas Pembantu Joho
7˚69’002” 110˚83’000”
Puskesmas Pembantu Cuplik
7˚40’572” 110˚47’781”
Puskesmas Pembantu Banmati
7˚42’154” 110˚49’411”
Puskesmas Pembantu Sonorejo
7˚38’916” 110˚47’918” 5 Nguter
Puskesmas II Celep
7˚43’945” 110˚55’087”
Puskesmas Pembantu Lawu
7˚44’094” 110˚51’056”
Puskesmas Pembantu Pondok
7˚71’140” 110˚84’848”
Puskesmas Pembantu Tanjungrejo
7˚76’052” 110˚92’600” 6 Bendosari
Puskesmas Pembantu Cabean
7˚42’987” 110˚56’271”
Puskesmas Pembantu Pugogor
7˚42’167” 110˚56’137”
Puskesmas Pembantu Jombor
7˚40’338” 110˚50’468”
Puskesmas Pembantu Gentan
7˚39’162” 110˚51’737”
Puskesmas Pembantu Pemda
7˚66’457” 110˚83’555” 7 Polokarto
Puskesmas Pembantu Bulu
7˚40’157” 110˚56’642”
Puskesmas Pembantu Kayu apak
7˚36’946” 110˚55’370”
Puskesmas Pembantu Genengsari
7˚37’307” 110˚56’830”
Puskesmas Pembantu Kenongkorejo
7˚40’224” 110˚52’996”
Puskesmas Pembantu Karangwuni
7˚62’606” 110˚85’000” 8 Mojolaban
Puskesmas II Mojolaban
7˚34’900” 110˚52’899”
Puskesmas Pembantu Klumprit
7˚36’825” 110˚53’729”
Puskesmas Pembantu Palur
7˚34’763” 110˚52’628”
Puskesmas Pembantu Sapen
7˚35’578” 110˚54’435” 9 Grogol
Puskesmas Pembantu Pandean
7˚37’967” 110˚50’568”
Puskesmas Pembantu Telukan
7˚37’316” 110˚49’222”
Puskesmas II Cemani
7˚34’798” 110˚48’049”
Puskesmas Pembantu Kwarasan
7˚59’276” 110˚80’900” 10 Baki
Puskesmas Pembantu Daleman
7˚37’255” 110˚46’172”
Puskesmas Pembantu Mancasan
7˚37’851” 110˚47’145”
Puskesmas II Baki
7˚34’801” 110˚47’006” 11 Gatak
Puskesmas II Gatak
7˚34’567” 110˚43’247”
Puskesmas Pembantu Terik
7˚34’355” 110˚44’978”
Puskesmas Pembantu Geneng
7˚36’238” 110˚45’257” 12 Kartasura
Puskesmas II Kartasura
7˚33’627” 110˚45’934”
Puskesmas Pembantu Wiragunan
7˚32’725” 110˚43’707”
Puskesmas Pembantu Ngemplak
7˚34’259” 110˚44’346”
Puskesmas Pembantu Gonilan
7˚32’961” 110˚46’132”
Puskesmas Pembantu Makam Haji
7˚33’991” 110˚46’477”
Sumber : Survey Lapangan Tahun 2011
commit to user
Jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 55 buah.
Dimana kelima puluh lima puskesmas pembantu tersebut menginduk pada satu puskesmas masing-masing kecamatan. Puskesmas Pembantu sudah tersebar di seluruh Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan data diatas maka persebaran Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 per kecamatan yaitu :
Tabel 25. Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per Kecamatan di
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No Kecamatan
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Sumber : Survey Lapangan Tahun 2011
Gambar 6. Diagram Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per
Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Puskesmas Puskesmas Pembantu
commit to user
Berdasarkan pada tabel dan grafik dapat diketahui bahwa jumlah Puskesmas Pembantu terbanyak berada pada Kecamatan Tawangsari. Untuk persebaran Puskesmas merata di masing-masing kecamatan yaitu sebanyak 1 unit Puskesmas. Kecamatan Tawangsari memiliki jumlah Puskesmas Pembantu terbanyak dikarenakan pada kecamatan tersebut memiliki akses yang minim menuju Rumah Sakit dengan demikian pendirian Puskesmas Pembantu yang lebih banyak di daerah tersebut diharapkan agar dapat membantu kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
commit to user
PETA PERSEBARAN PRIMARY HEALT CARE DI KABUPATEN SUKOHARJO
commit to user
Persebaran fasilitas kesehatan tersebut berpengaruh terhadap banyaknya kunjungan pasien. Selain lokasi fasilitas kesehatan banyaknya kunjungan pasien juga dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas dimana faktor aksesibilitas tersebut akan berpengaruh terhadap interaksi masyarakat dalam mendatangi fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan yang memiliki kemudahan aksesibilitas akan mempermudah masyarakat menuju fasilitas kesehatan. Adapun parameter dalam menilai tingkat kemudahan aksesibilitas dalam penelitian ini adalah jarak, jenis jalan, kondisi jalan, dan kendaraan umum. Dengan mengetahui tingkat aksesibilitas masing- masing fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo maka dapat memprediksi gerakan penduduk dalam mendatangi fasilitas keshatan. Memprediksi gerakan penduduk dalam mendatangi fasilitas kesehatan termasuk dalam interaksi wilayah yang dalam penelitian ini dikhususkan untuk meneliti fasilitas kesehatan dalam suatu wilayah.
Untuk mengetahui interaksi wilayah tersebut digunakan pendekatan dengan model gravitasi yang menggunakan pembatasan ganda yang dirumuskan oleh Lee 1997 dalam Tarigan (2010 : 168) :
Keterangan :
𝑇 𝑗𝑗 = jumlah trip (yang didistribusikan) dari sub wilayah I ke sub wilayah J 𝑂 𝑖 = total trip yang berasal dari daerah i
𝐷 𝑗 = total trip yang ditampung tujuan j
𝐴 𝑖 = ( 𝐴 𝑖 𝑂 𝑖 𝑑 𝑖𝑗 𝑖 −𝑏 ) −1 𝐵 𝑗 =( 𝐴 𝑖 𝑂 𝑖 𝑑 𝑖𝑗 𝑗 −𝑏 −1
𝑂 𝑖 = 𝑇 𝑖𝑗 𝑗 𝐷 𝑗 = 𝑇 𝑖𝑗 𝑖
Sebelum menghitung interaksi wilayah di Kabupaten Sukoharjo, perlu diketahui skor nilai aksesibilitas per kecamatan. Adapun perolehan skor ini dibahas dalam pembahasan aksesibilitas. Adapun skor aksesibilitas per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut:
𝑇 𝑖𝑗 = 𝐴 𝑖 𝐵 𝑗 𝑂 𝑖 𝐷 𝑗 ( 𝑑 𝑖𝑗 + 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 + 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚) −𝑏
commit to user
Tabel 26. Skor Aksesibilitas per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo
9 9 8 6 7 7 7 6 6 - 7 7 Gatak
9 9 9 7 8 7 7 7 8 7 - 8 Kartasura
Sumber: Analisis Data Primer Aksesibilitas Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Keterangan : Wer : Kec. Weru
Plk : Kec. Polokarto
Bul : Kec. Bulu
Mjb : Kec. Mojolaban
Tws : Kec Tawangsari
Grl : Kec. Grogol
Skh : Kec. Sukoharjo
Bak : Kec. Baki
Ngt : Kec. Nguter
Gtk : Kec. Gatak
Bnd : Kec. Bendosari
Krt : Kec. Kartasura
Penelitian ini akan membahas mengenai pergerakan penduduk (interaksi penduduk) dalam mendatangi kecamatan berdasarkan pada sarana kesehatan yang ada di masing-masing kecamatan. Adapun sarana kesehatan yang digunakan adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Umumnya masyarakat yang membutuhkan pertolongan pertama akan mendatangi Primary Heath Care atau Pelayananan Kesehatan Tingkat Pertama. Hal ini dikarenakan masing-masing kecamatan pasti terdapat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dalam penelitian ini adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Kapasitas Puskesmas dalam melayani penduduk menurut Muta’ali (2000:17) sebanyak 30.000
penduduk dan Puskesmas Pembantu sebanyak 6.000 penduduk. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat 12 puskesmas dan 55 puskesmas pembantu yang tersebar di setiap kecamatan. Kapasitas Puskesmas adalah 360.000 penduduk sedangakan
commit to user
Puskesmas Pembantu 330.000 penduduk. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ini akan melayani 851.157 jiwa.
Perhitungan gerakan penduduk dalam mendatangi Primary Healt Care ini menggunakan model gravitasi dengan pembantasan ganda dimana kapasitas Primary Health Care dan jumlah penduduk harus sama. Untuk menyamakan kapasitas Primary Health Care dan jumlah penduduk maka diperlukan kecamatan semu. Kecamatan semu adalah kecamatan di luar wilayah penelitian yang menyediakan kapasitas puskesmas semu sebagai berikut:
Tabel 27. Jumlah Penduduk dan Kapasitas Primary Health Care di Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2011
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kapasitas Primary Heath Care
Sumber : Analisis Data Sekunder Kapasitas PHC Tahun 2011
Perhitungan gerakan penduduk dalam mendatangi Primary Heath Care terdapat beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Menghitung 𝐷 𝑗 𝑑 𝑖𝑗 −𝑏 𝐷 𝑗 adalah kapasitas Primary Heath Care. 𝑑 𝑖𝑗 −𝑏 adalah unsur-unsur aksesibilitas/ kemudahan mencapai sub wilayah (jarak antar kecamatan, jalan
dan angkutan umum). Dari rumus tersebut maka hasil perhitungannya adalah:
Dari i
Sumber : Analisis Data Primer Keterangan :
Wer : Kec. Weru
Ngt : Kec. Nguter
Grl : Kec. Grogol
Bul : Kec. Bulu
Bnd : Kec. Bendosari
Bak : Kec. Baki
Tws : Kec Tawangsari Plk : Kec. Polokarto
Gtk : Kec. Gatak
Skh : Kec. Sukoharjo Mjb : Kec. Mojolaban
Krt : Kec. Kartasura
78
commit to user
Menghitung 𝐷 𝑗 𝑑 𝑖𝑗 −𝑏 adalah langkah awal dalam perhitungan imteraksi masing-masing wilayah akan kemampuan dalam menangani kesehatan masyarakat. Dengan diketahuinya 𝐷 𝑗 𝑑 𝑖𝑗 −𝑏 maka dapat diketahui kemampuan kapasitas Primary Heath Care dalam memperkirakan kapasitas jumlah tampungan pasien untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa kapasitas Primary Heath Care yang paling banyak adalah penyediaan kapasitas oleh Kecamatan Grogol terhadap kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kecamatan Kartasura yaitu 7.334,86 jiwa. Sedangkan kapasitas Primary Heath Care yang paling sedikit adalah penyediaan kapasitas oleh Kecamatan Bulu dan Kecamatan Gatak terhadap kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Gatak yaitu 480 jiwa.
2) Melakukan Iterasi Tahap yang kedua adalah menghitung nilai 𝐴 𝑖 dan 𝐵 𝑖 dengan menggunakan interasi yang menggunakan rumus :
Interasi dilakuakan beberapa kali hingga mencapai titik jenuh. Perhitungan interasi akan ditampilkan pada lampiran karena perhitungan yang sangat panjang, sedangkan rekapitulasi dari interasi adalah sebagai berikut:
𝐵 𝑖 = 𝐴 𝑖 𝑂 𝑖 𝑑 𝑗 1 −2
−1
𝐴 𝑗 = 𝐵 𝑖 𝑂 𝑖 𝑑 𝑗 1 −2
−1
commit to user
Tabel 29. Rekapitulasi Iterasi Primary Heath Care
B1 7,2383E-05
7,21606E-05 7,2216E-05
7,2E-05 7,2E-05
B2 7,0558E-05
7,03936E-05 7,0444E-05
7,1E-05 7,1E-05
B3 6,7561E-05
6,71538E-05 6,7199E-05
6,7E-05 6,7E-05
B4 5,6419E-05
5,67459E-05 5,6797E-05
5,7E-05 5,7E-05
B5 5,5013E-05
5,57032E-05 5,5756E-05
5,6E-05 5,6E-05
B6 6,2801E-05
6,33162E-05 6,3378E-05
6,3E-05 6,3E-05
B7 5,9515E-05
5,96859E-05 5,9746E-05
6E-05
6E-05
B8 5,9769E-05
B9 5,0989E-05
5,08009E-05 5,0847E-05
5,1E-05 5,1E-05 B10
5,651E-05
5,6866E-05 5,6922E-05
5,7E-05 5,7E-05 B11
7,0559E-05
7,06241E-05 7,0689E-05
7,1E-05 7,1E-05 B12
6,2E-05 6,2E-05 B13
1,1749E-06
1,16991E-06 1,1709E-06
1,2E-06 1,2E-06
Sumber : Lampiran No 2 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai A dan B mengalami perubahan paling kecil pada iterasi ke 5 yaitu:
A1 : 1,05165
B1 : 7,2E-05
A2 : 1,05266
B2 : 7,1E-05
A3 : 1,03818
B3 : 6,7E-05
A4 : 0,9285
B4 : 5,7E-05
A5 : 0,93176
B5 : 5,6E-05
A6 : 1,04224
B6 : 6,3E-05
A7 : 1,02576
B7 : 6E-05
A8 : 1,01382
B8 : 6E-05
A9 : 0,86819
B9 : 5,1E-05
A10 : 0,97129
B10 : 5,7E-05
A11 : 1,13422
B11 : 7,1E-05
A12 : 1,05984
B12 : 6,2E-05
A13 : 0,02314
B13 : 1,2E-06
commit to user
Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan selanjutnya yaitu menghitung probabilitas interaksi antar pasangan kecamatan.
3) Menghitung Probabilitas Distribusi dari 𝑂 𝑖 ke Berbagai Sub Wilayah Rumus yang digunakan untuk menghitung probablilitas adalah:
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan trip. Hasil penjumlahan dari 𝑃𝑟 𝑖𝑗 / probabilitas harus 1 atau mendekati 1. Tabel 30. Perhitungan Probabilitas Menuju Primary Heath Care
Kecamatan Pr 1
Pr 11 Pr 12 Pr 13 Weru
Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 3 Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir dari 12 kecamatan dan ditambah dengan kecamatan semu memiliki jumlah probabilitas 1. Jumlah probabilitas lebih dari satu hanya 4 yaitu pada Pr 2, Pr
8, Pr 9 dan Pr 12. Perhitungan probabilitas di atas digunakan untuk mengetahui perkiraan jumlah pasien dari masing-masing kecamatan menuju kecamatan lain untuk berobat. Jumlah probabilitas apabila dijumlahka maka hasilnya akan 1 atau mendekati 1.
𝑃𝑟 𝑖𝑗 = 𝐴 𝑖 𝐵 𝑗 𝐷 𝑗 𝑑 𝑖𝑗 −𝑏
commit to user
Perhitungan probabilitas masing-masing kecamatan digunakan untuk perhitungan langkah selanjutnya yaitu perhitungan perjalanan antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.
4) Menghitung Perjalanan antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Setelah diketahui probabilitas masing-masing kecamatan dalam mendatangi kecamatan yang lain maka langkah selanjutnya adalah menghitung perjalanan antar kecamatan. Untuk menghitung perjalanan antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan cara menggabungkan probabilitas distribusi dari 𝑂 𝑖 dengan daya tampung dari 𝐷 𝑗 yang menghasilkan trip antar pasangan daerah. Arti trip dalam hal ini adalah jumlah pasien yang berobat di Primary Heath Care pada suatu kecamatan. Masing-masing kecamatan memiliki jumlah Puskesmas Pembantu yang berbeda-beda. Terkadang jumlah Puskesmas Pembantu tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di kecamatan masing-masing dengan demikin sebagian masyarakat mendatangi kecamatan lain yang dianggap memiliki Primary Heath Care yang lebih baik dan mampu melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Perhitungan perjalanan antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo ini menggunakan rumus ;
Dengan menggunakan rumus di atas dan berdasarkan hasil perhitungan probabilitas di atas maka perhitungan perjalanan antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut:
𝑇 𝑖𝑗 = 𝑂 𝑖 𝑃𝑟 𝑖𝑗
Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 4 Keterangan : T1 : Dari Kecamatan Weru
T5 : Dari Kecamatan Nguter
T9 : Dari Kecamatan Grogol
T2 : Dari Kecamatan Bulu
T6 : Dari Kecamatan Bendosari
T10 : Dari Kecamatan Baki
T3 : Dari Kecamatan Tawangsari
T7 : Dari Kecamatan Polokarto
T11 : Dari Kecamatan Gatak
T4 : Dari Kecamatan Sukoharjo T8 : Dari Kecamatan Mojolaban
T12 : Dari Kecamatan Kartasura
83
commit to user
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui prediksi jumlah pasien yang berkunjung dari berbagai kecamatan asal yang berobat ke Primary Heath Care di kecamatan tujuan. Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk yang membutuhkan pelayanan Primary Health Care sebanyak 879.671 jiwa. Jumlah penduduk yang terlayani oleh Primary Health Care di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 690.000 jiwa, sedangkan sisanya yaitu 189.671 jiwa terlayani oleh kecamatan semu. Di dalam kenyataan penduduk yang terlayani oleh kecamatan semu adalah penduduk yang tidak terlayani oleh Primary Health Care di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan penduduk di Primary Health Care berbeda-beda. Hal ini menujukkan bahwa gaya gravitasi per kecamatan berbeda-beda karena memiliki daya tarik yang berbeda. Penduduk di suatu kecamatan pada umumnya mengunjungi Primary Health Care di kecamatannya sendiri dan sebagian akan mengunjungi Primary Health Care di kecamatan yang berbeda- beda pula. Pada umumnya pengunjung yang memilih berkunjung ke Primary Health Care di kecamatan yang lain dikarenakan faktor aksesibilitas yang baik (jarak, jenis jalan dan angkutan umum) dan kualitas yang baik.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui masing-masing interaksi per kecamatan, dengan demikian dapat diketahui interaksi secara keseluruhan yaitu prediksi jumlah masyarakat yag mengunjungi kota tersebut. Dari data di atas dapat disederhanakan lagi menjadi tabel Prediksi Gerakan Penduduk Total per Kecamatan dalam Mendatangi Primary Heath Care. Dari data prediksi gerakan total penduduk dapat pula dibuat untuk klasifikasi interaksi rendah, sedang dan tinggi. Pengklasifikasian dapat menggunakan rumus:
Keterangan :
I = Interval kelas R = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah K = Jumlah kelas
I = R/K
commit to user
Maka diketahui : R
I = R/K = 35.265,28 / 4 = 11.755,09
Jadi interval dalam interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah 11.755,09. Adapun pengklasifikasian adalah :
Tabel 32. Rentangan Interaksi
Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan pada klasifikasi interaksi diatas maka dapat diketahui kecamatan mana saja yang memiliki interaksi rendah, sedang dan tinggi. Adapun pengklasifikasian interaksi Pelayana Kesehatan Tingkat Pertama dai Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:
Tabel 33. Klasifikasi Interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
No Kecamatan
Sumber : Analisis Data Primer
commit to user
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui hanya terdapat dua kecamatan yang memiliki interaksi yang tinggi yaitu di Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Grogol. Adapun acuan atau faktor yang digunakan dalam menilai interaksi ini hanyalah faktor jumlah fasilitas kesehatan yang ada di suatu kecamatan sedangkan faktor yang lain diabaikan. Dari data di atas dapat dibuat Peta Interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011.
commit to user
PETA INTERAKSI
commit to user