Keadaan Alam

A. Keadaan Alam

1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak antara 7°32’-8°15’ Lintang Selatan dan 110°41’-111°18’ Bujur Timur, berada 32 km di sebelah selatan Kota Solo, sementara jarak dengan ibukota propinsi (Kota Semarang) sejauh 133 km. Kabupaten Wonogiri terdiri dari wilayah dataran, wilayah pegunungan dan wilayah pantai. Wilayah pegunungan memanjang dari sisi selatan sampai ke timur dan wilayah pantai berada di sisi selatan Kabupaten Wonogiri. Dengan kondisi geografis ini, maka Kabupaten Wonogiri mempunyai sejumlah obyek wisata alam berupa pantai dan air terjun. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut : Sebelah utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo

(Jawa Timur)

Sebelah selatan : Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Samudra

Indonesia

Sebelah barat : Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah 182.236,02 ha, yang secara administratif terbagi menjadi 25 kecamatan dengan 43 kelurahan dan 251 desa. Kecamatan Pracimantoro merupakan kecamatan yang terluas, yaitu seluas 14.214,32 ha serta memilki jumlah desa terbanyak yaitu 17 desa. Kecamatan Puhpelem merupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah tersempit diantara kecamatan lain di Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 5 desa. Berikut ini merupakan data yang menunjukkan jumlah kelurahan, jumlah desa, dan luas kecamatan di Kabupaten Wonogiri :

Tabel 5. Jumlah Kelurahan, Jumlah Desa dan Luas Kecamatan di Kabupaten Wonogiri

No. Kecamatan

Jumlah Jumlah

Luas Persentase

Kelurahan Desa

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

Tabel 5 menunjukkan bahwa wilayah kecamatan terluas memiliki luas 7,8% dari seluruh luas Kabupaten Wonogiri yaitu Kecamatan Pracimantoro, sedangkan wilayah tersempit memiliki luas wilayah 1,72% dari seluruh luas wlayah Kabupaten Wonogiri yaitu Kecamatan Puhpelem. Perbedaan luas wilayah yang cukup mencolok ini disebabkan wilayah Wonogiri yang tidak rata serta bergunung-gunung.

2. Topografi Daerah Topografi daerah di Kabupaten Wonogiri sebagian besar tanahnya berbukit berupa pegunungan kapur terutama di bagian selatan, termasuk 2. Topografi Daerah Topografi daerah di Kabupaten Wonogiri sebagian besar tanahnya berbukit berupa pegunungan kapur terutama di bagian selatan, termasuk

Permukaan Laut

No. Ketinggian (m dpl)

Luas (ha)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

Berdasarkan ketinggian tempat pada Tabel 6, dapat dikatakan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri berada pada ketinggian antara 101 - 300 m dpl, yang meliputi 17 kecamatan yaitu Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Selogiri, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Nguntoronadi, Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Manyaran, Kecamatan Eromoko, Kecamatan Pracimantoro, Kecamatan Baturetno, Kecamatan Giritontro, Kecamatan Paranggupito, Kecamatan Giriwoyo, Kecamatan Batuwarno, Kecamatan Tirtomoyo, Kecamatan Jatipurno, Kecamatan Purwantoro dan Kecamatan Bulukerto. Wilayah di Kabupaten Wonogiri yang memiliki ketinggian antara 301-600 m dpl terdiri dari 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Jatisrono, Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan Girimarto, Kecamatan Jatiroto, Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Kismantoro dan Kecamatan Puhpelem. Dan wilayah di Kabupaten Wonogiri yang memiliki ketinggian ≥ 601 m dpl adalah Kecamatan Karangtengah. Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi sumber daya alam yang potensial di masing-masing daerah juga berbeda.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Wonogiri, yaitu aluvial, litosol, regosol, andesol, grumusol, mediterian, dan latosol. Kondisi tanah yang berbeda-beda demikian mengakibatkan penggunaan tanah yang berbeda-beda pula. Luas lahan di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2008 menurut penggunaannya disajikan pada Tabel 7 berikut ini : Tabel 7. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Wonogiri

Tahun 2008

No. Jenis Penggunaan Tanah

Luas (ha)

3. Bangunan/Pekarangan

4. Hutan Negara

5. Hutan Rakyat

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan terbesar di Kabupaten Wonogiri dimanfaatkan untuk tanah tegal yang luasnya mencapai 37,55% dari luas lahan seluruhnya. Penggunaan lahan untuk sawah menepati urutan kedua, yaitu sebesar 17,7% dari luas lahan seluruhnya. Persentase penggunaan lahan yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar lahan di Kabupaten Wonogiri masih digunakan untuk pertanian sehingga akan mendukung perkembangan usaha agroindustri di Kabupaten Wonogiri dengan ketersediaan bahan baku yang memadai.

3. Keadaan Iklim dan Cuaca Kabupaten Wonogiri memiliki iklim tropis, dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Temperatur di Kabupaten Wonogiri berkisar antara 24ºC - 32ºC. Berdasarkan data pada tahun

2008, suhu udara rata-rata di Kabupaten Wonogiri sebesar 26,47 o C dengan kelembaban udara rata-rata sebesar 87,81 o

C. Data mengenai jumlah curah hujan dan jumlah hari hujan di Kabupaten Wonogiri tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini :

Tabel 8. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Wonogiri tahun 2008

No Bulan

Curah Hujan (mm)

Hari Hujan (hari)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

Tabel 8 menunjukkan bahwa curah hujan tahunan rata-rata yang tertinggi di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2008 adalah pada bulan Februari yaitu 558,72 mm dengan 16 hari hujan. Curah hujan tahunan rata-rata terendah di Kabupaten Wonogiri tahun 2008 terjadi pada bulan Juli yaitu 0 mm dengan 0 hari hujan atau tidak ada hujan sama sekali.