Metodologi Penelitian

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Suryabrata, 2004 : 76). Sedangkan analisis data dilakukan secara kualitatif. Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009 : 245) menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data”.

2. Lokasi Penelitian

Kepuasan karyawan

Surakarta dengan fokus penelitian pada kepuasan karyawan terhadap pemenuhan hak-hak dasar. Alasan penelitian tersebut antara lain :

a. Perusahaan Batik Merak Manis memiliki prestasi yang gemilang, yaitu dapat berkembang dari industri kecil menjadi industri besar pada tahun 2009.

b. Pemilik Perusahaan Batik Merak Manis bersifat terbuka sehingga peneliti dapat secara leluasa tanpa ada batasan menggali data sebanyak dan sedalam yang dibutuhkan.

3. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009 : 225).

b. Sumber Sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009 : 225).

4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan segi, cara atau teknik yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Berikut beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan :

Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009 : 231) mendefinisikan wawancara atau interview sebagai berikut, “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a

particular topic”. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2009 : 231).

b. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar (Sutopo, 2002 : 64).

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2009 : 227) menyatakan “In participant observation, the researcher observes what people do, listen to what they say, and participates in their activities”. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2009 : 227) menyatakan “In participant observation, the researcher observes what people do, listen to what they say, and participates in their activities”. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang

c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2009 : 240)

Dalam hal dokumen, Bogdan dalam Sugiyono (2009 : 240) menyatakan “In most tradition of qualitative research, the phrase personal document is uses broadly to refer to any first person narrative produced by an individual which describes his or her own actions, experience and belief”.

5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009 : 218). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian 5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009 : 218). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

Teknik sampling yang dipilih sebagai bagian dari nonprobability sampling , yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya, orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Sebagai key informant dalam purposive sampling ini adalah pemilik, manajer (dalam hal ini putra pemilik), serta supervisor dan foreman dari beberapa bagian sebagai perwakilan karyawan. Key informant tersebut dipilih karena orang-orang tersebut dianggap sebagai pihak yang paling tahu sejauh mana pemenuhan hak-hak dasar karyawan yang telah dipenuhi perusahaan sesuai dengan bagian masing-masing.

Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Key informant dalam snowball sampling antara lain para karyawan Perusahaan Batik Merak Manis dari

(pewarnaan). Awalnya key informant tersebut dipilih hanya beberapa karyawan saja, tetapi seiring berjalannya waktu bertambah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Banyaknya sampel tidak dapat diketahui jumlahnya secara pasti, yang jelas ketika peneliti menilai data yang dibutuhkan sudah mencukupi, maka pencarian sampel pun dihentikan. Snowball sampling dapat berfungsi sebagai sarana pengkroscekan data ketika peneliti belum mendapatkan data yang valid, misalnya peneliti akan melakukan kroscek data kepada para karyawan berdasarkan data awal yang diperoleh dari pemilik dan manajer. Peneliti akan terus-menerus mencari sampel yang benar-benar mengetahui permasalahan yang ada hingga mendapatkan data yang valid. Dengan demikian, jumlah sampel sumber data akan semakin besar seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. (Sugiyono, 2009 : 218-219)

Teknik pengambilan sampel sumber data dengan cara purposive sampling dan snowball sampling dapat digambarkan sebagai berikut :