Kewajiban dan Wewenang Abdi dalem Harya Leka

2. Kewajiban dan Wewenang Abdi dalem Harya Leka

Hak dan kewajiban bukanlah merupakan suatu kumpulan peraturan atau kaidah tetapi merupakan pertimbangan kekuasaan dalam bentuk individual di satu

37 Hans Antlov dan Sven Cederroth, Kepemimpinan Jawa: Perintah Halus, Pemerintah Otoriter, (Jakarta: Yayasan Obor, 2001), hlm. 27.

commit to user commit to user

abdi dalem dengan abdi dalem lain berbeda dan sangat bervariasi. Hal tersebut tergantung kepada kelompok, tugas, dan pangkat yang dimiliki oleh abdi dalem. Salah satu contoh adalah abdi dalem Harya Leka. Abdi dalem ini merupakan ahli petang dan pentarikh, maka abdi dalem ini berkewajiban melakukan penghitungan penanggalan Jawa yang berhubungan dengan hitungan falak atau ilmu perbintangan, tanggalan, dan sejenis perhitungan hari atau pun tahun Jawa. Ketika menentukan hari upacara keagamaan untuk Keraton Kasunanan Surakarta. Abdi dalem ini diwajibkan melaporkan kegiatan berdasarkan penanggalan Jawa.

Dalam menentukan upacara keagamaan, para abdi dalem Harya Leka menggunakan dasar penangalan Sultan Agung yang sudah disesuaikan dengan kalender Hijriyah dan secara turun-temurun digunakan oleh raja-raja di seluruh Jawa Tengah. Penyesuaian dengan kalender Hijriyah bertujuan agar hari-hari raya Islam (Maulid Nabi, Idul Fitri, dan Idul Adha) yang dirayakan di keraton Mataram dapat dilaksanakan pada hari dan tanggal yang tepat sesuai dengan ketentuan dalam kalender Hijriyah. Upacara keagamaan atau Garebeg di Keraton Kasunanan Surakarta dilaksanakan tiga kali dalam setahun, antara lain:

1. Garebeg Mulud : tanggal 12 Rabiulawal

2. Garebeg Pasa

: tanggal 1 Syawal

3. Garebeg Besar

: tanggal 10 Dzulhijah

38 Sudikno Merto Kusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 1998), hlm. 37-39.

commit to user

kewajiban-kewajiban. Kewajiban yang dijalankan dibedakan berdasarkan golongan abdi dalem itu sendiri. Abdi dalem yang bekerja di keraton wajib sowan setiap hari kecuali hari libur. Setiap hari Senin dan Kamis para abdi dalem diwajibkan sowan kepada Sinuhun Pakubuwana X. Mengingat arti sowanan itu makin bersifat pribadi, maka tempat menghadap raja dipindahkan ke dalam lingkungan kedhaton. Menurut B.P.H. Soemodiningrat tujuan seba pada hari hari Senin dan Kamis adalah untuk mengantar Sunan bermeditasi selama satu jam. Jika Sunan akan melakukan wisudan, maka wisudan itu dijatuhkan pada hari

Kamis. 39 Selain menghadiri paseban, para abdi dalem juga diwajibkan untuk mengikuti upacara adat di keraton. Berbagai macam upacara adat di Keraton Kasunanan Surakarta secara moral wajib dihadiri oleh semua abdi dalem termasuk abdi dalem Harya Leka. Apabila abdi dalem tidak selalu datang pada upacara adat ini, maka dapat dikatakan masalah kepatuhannya terhadap keraton dipandang masih kurang memadai. Upacara adat yang dilakukan oleh pihak keraton adalah: Garebeg Besar, Garebeg Mulud, Garebeg Syawal, Siraman Pusaka, dan Labuhan serta kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan raja dari lahir hingga meninggal. Ketika perayaan upacara, abdi dalem Harya Leka bertugas melakukan pencatatan dan perhitungan pelaksanaan kegiatan keraton yang akan dilaksanakan. Salah satunya adalah perhitungan dalam menentukan awal dan akhir puasa di bulan Syawal.

39 Darsiti Soeratman, op.cit., hlm 128.

commit to user commit to user

1. Memberikan pengarahan dan pengajaran terhadap masalah tata cara tradisi penanggalan Jawa kerajaan kepada para anggotanya terutama yang berkenaan dengan masalah-masalah pelaksanaan kegiatan upacara tradisi keraton.

2. Distribusi tugas di antara para anggota apabila terdapat dua atau lebih kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak keraton dalam waktu yang bersamaan, sehingga abdi dalem Harya Leka (Wadana Pananggalan) melimpahkan kekuasaannya kepada pejabat yang setingkat di bawahnya untuk menangani dan mengurusi sebagian dari penanggalan Jawa dan perhitungan falak (ilmu perbintangan) tersebut.

Sebagai contoh abdi dalem Harya Leka akan membuat kalender event selama satu tahun yang akan dilaksanakan di Keraton Kasunanan. Misalnya, hari ulang tahun penobatan Pakubuwana X sebagai raja yang jatuh pada tanggal 30 Maret, upacara selamatan Rajawedha (Mahesa Lawung) yang diperingati setiap hari Kamis akhir bulan Rabiulakhir, serta peringatan Garebeg yang berhubungan dengan agama Islam seperti Garebeg Mulud (dirayakan setiap tanggal 12

commit to user

SAW), Garebeg Pasa (dirayakan pada tanggal 1 Syawal, dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri, hari kemenangan umat Islam), Garebeg Besar (dirayakan pada tanggal 10 Zulhijah, peringatan Hari Raya Idul Adha, hari raya

Kurban atau hari raya haji bagi umat Islam). 40

Selama melakukan pelayanan terhadap raja dan keraton diharapkan abdi

dalem bersikap jujur dalam bekerja dan tidak pernah dikuasai oleh kepentingan- kepentingan pribadi. Dengan demikian para abdi dalem telah berperan dalam pemerintahan kerajaan dan melakukan pelayanan terhadap raja. Pengabdian mereka, selain memenuhi sebuah kewajiban, juga merupakan kehormatan yang sangat besar.