1 Resume Tinjauan Pustaka

Tabel 2.1 Resume Tinjauan Pustaka

No Variabel Sumber

Teori

Indikator

1 Bentuk Partisipasi

C. Ericson dalam Slamet (1993:89)

Partisipasi dalam tahap perencanaan yang pengukurannya terdiri dari beberapa unsur, yang antara lain adalah keaktifan warga mengikuti pertemuan, menyampaikan usulan/saran, dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan.

• Kehadiran warga dalam mengikuti pertemuan • Menyampaikan usulan/saran

• Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

Partisipasi dalam tahap pelaksanaan, yang pengukurannya bertitik pangkal pada sejauhmana masyarakat secara nyata terlibat di dalam aktivitasaktivitas riil yang merupakan perwujudan program-program yang telah digariskan dalam kegiatan fisik

• Tenaga • Uang • Material • Pikiran • Keahlian/ketrampilan

2 Tingkat Partisipasi

Sherry Arnstein (1969)

Chapin (dalam Slamet 1993: 82- 83)

Tingkat partisipasi menurut Arnstein

• Manipulasi : masyarakat hanya dipakai namanya saja

sebagai anggota dalam berbagai badan penasehat. Tidak ada peran yang nyata

• Terapi : Masyarakat terlibat dalam banyak kegiatan

dengan perintah-perintah, namun hal tersebut hanya ditujukan untuk mengubah pola pikir masyarakat daripada mendapatkan informasi atau usulan-usulan.

• Pemberian Informasi : pemberian informasi oleh

pemerintah kepada warga tanpa pemberian kesempatan untuk bertanya terkait pembangunan prasarana jalan

• Konsultasi :tanya jawab warga dengan pemerintah

terhadap pembangunan • Penentraman : pemberian kesempatan kepada warga

oleh pemerintah untuk memberikan saran • Kemitraan : kekuasaan dalam berbagai hal dibagi

antara pihak masyarakat dengan pihak pemegang kekuasaan. Kekuasaan disalurkan melalui negosiasi antara pemegang kekuasaan dan masyarakat

• Pendelegasian Kekuasaan : limpahan kewenangan

untuk membuat keputusan • Pengawasan Masyarakat : pemberiaan kekuasaan

penuh oleh pemerintah kepada warga Pengukuran tingkat partisipasi menurut Chapin (dalam Slamet 1993: 82-83), yaitu:

• Keanggotaan dalam organisasi • Kehadiran di dalam pertemuan • Sumbangan-sumbangan • Keanggotaan di dalam kepengurusan • Kedudukan anggota di dalam kepengurusan

• Tingkat Partisipasi tahap perencanaan : • Keterlibatan dalam pertemuan • Perlakuan dalam rapat • Keaktifan berdiskusi,

memberikan saran • Diterimanya saran • Pembagian kekuasaan

dengan masyarakat • Kewenangan untuk mengambil keputusan • Pemberian Kekuasaan penuh untuk melakukan perencanaan

• Tingkat Partisipasi tahap Pelaksanaan : • Keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan • Kesempatan menyampaikan ide dalam pelaksanaan kegiatan

• Diterimanya saran dalam pelaksanaan kegiatan • Pembagian kekuasaan dalam pelaksanaan kegiatan • Pemberian Tanggung jawab dalam pelaksanaan • Pemberian Kekuasaan penuh untuk melaksanakan pembangunan

3 Kondisi Jalan

UU No.1 th 2011 Kodoatie, 2003:9

Jalan adalah jalur yang direncanakan,atau digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan orang Kondisi Jalan merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi kelancaran lalu lintas. Kondisi jalan ini merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi jalan secara fisik. Kondisi jalan ini terdiri dari :

• Kondisi permukaan jalan • Kondisi perkerasan jalan, kondisi iklim dan cuaca • Ukuran lebar

• Kesesuainan Dimensi Jalan dan Volume pekerjaan yang dilaksanakan dengan yang direncanakan

Pedoman PNPM MP tahun 2008

Sumber : Analisis Peneliti, 2012

commit to user

2.4.1 Identifikasi Variabel

Dari kajian pustaka di atas, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel Independent Variabel independent merupakan variabel bebas. Yang dimaksud variabel bebas dalam penelitian ini adalah bentuk partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, serta tingkat partisipasi masyarakat tahap perencanaan dan pelaksananaan. Variabel independen tersebut didapat dari verifikasi kajian teori.

2) Variabel Dependent Variabel dependent merupakan variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kondisi jalan lingkungan hasil pembangunan melalui program PNPM Mandiri Perkotaan. Kondisi yang dimaksud meliputi penilaian volume yang pelaksanaan dan volume yang direncanakan di awal kegiatan serta penilaian dimensi jalan yang direncanakan dan dilaksanakan.

3) Variabel Kontrol Adalah variabel yang dikendalikan peneliti, digunakan untuk menentukan karakteristik sampel, partisipan atau responden penelitian. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel kontrol, untuk mengendalikan penelitian ini adalah dari segi karateristik masyarakat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian untuk dinilai partisipasinya.

4) Variabel Lain Variabel lain adalah faktor yang mempengaruhi variabel dependent tetapi tidak dijadikan variabel independent. Dalam penelitian ini variabel lain yang juga mempengaruhi variabel dependen adalah air tanah dan hujan, kemiringan medan, dan perubahan temperature.

Berdasarkan jenis variabel terpilih di atas, berikut adalah rincian penjabaran variabel yang terpilih beserta indikator penelitian yang digunkan untuk mengukur variabel yang ada:

commit to user

Tabel 2.2 Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Sub Variabel

Indikator

1 Bentuk Partisipasi tahap perencanaan

Bentuk Partisipasi

• Kehadiran warga dalam pertemuan • Menyampaikan usulan/saran • Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

Bentuk partisipasi tahap pelaksanaan

• Tenaga • Uang • Material • Pikiran • Keahlian/ketrampilan

2 Tingkat partisipasi tahap perencanaan

Tingkat Partisipasi

• Keterlibatan dalam pertemuan • Perlakuan dalam rapat • Keaktifan berdiskusi, memberikan saran • Diterimanya saran • Pembagian kekuasaan dengan masyarakat • Kewenangan untuk mengambil keputusan • Pemberian Kekuasaan penuh untuk melakukan

perencanaan

Tingkat partisipasi tahap pelaksanaan

• Keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan • Kesempatan menyampaikan ide dalam pelaksanaan

kegiatan • Diterimanya saran dalam pelaksanaan kegiatan • Pembagian kekuasaan dalam pelaksanaan kegiatan • Pemberian Tanggung jawab dalam pelaksanaan • Pemberian Kekuasaan penuh untuk melaksanakan

pembangunan

Kondisi Jalan Lingkungan

Kondisi hasil pembangunan Jalan Lingkungan dari yang direncanakan

Kesesuaian Dimensi Jalan dan Volume pekerjaan yang dilaksanakan dengan yang direncanakan

Sumber : Analisis Peneliti, 2012

2.4.2 Definisi Operasional

Sebagaimana dirangkum dalam Tabel 2.1, penelitian ini akan membahas beberapa variabel penelitian yang didevinisikan secara lebih rinci dengan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Bentuk Partisipasi masyarakat dibagi menjadi dua, yaitu bentuk partisipasi tahap perencanaan dan pelaksanaan. Dengan merujuk pada bentuk partisipasi menurut C. Ericson dalam bukunya Slamet (1994) dimana bentuk partisipasi dibedakan dalam dua tahap yaitu tahap perencanaan dan pelaksanaan, dimana dalam setiap tahapnya diukur dengan melihat bentuk sumbangan yang diberikan oleh masyarakat. Bentuk partisipasi pada tahap perencanaan adalah identik dengan proses perencanaan untuk menentukan program-program dan proyek-proyek, apakah yang akan dibangun, dengan melihat kehadiran dalam pertemuan, keterlibatan dalam menyampaikan usulan/saran, serta keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan bentuk partisipasi pada tahap

commit to user

pelaksanaan, adalah partisipasi dalam implementasi dari program-program dan proyek- proyek yang telah disetujui atau diputuskan dalam tahap pengambilan perencanaan.

2. Tingkat Partisipasi Masyarakat, adalah derajat sejauhmana keterlibatan masyarakat dalam pembangunan prasarana jalan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana, prakarsa dan swadaya masyarakat yang bersangkutan dalam kegiatan pembangunan prasarana jalan lingkungan. Dalam mengukur tingkat partisipasi masyarakat dilakukan dengan menggunakan indikator dengan melihat kriteria tingkat partisipasi menurut Arnstein (1969), serta salah satu indikator tingkat partisipasi menurut Chapin dalam Slamet (1993: 82-83) berupa kehadiran dalam pertemuan, digunakan sebagai salah satu indicator dalam penelitian ini karena dirasa partisipasi masyarakat dalam pertemuan menjadi indikator dasar yang perlu dilihat untuk mengetahui keikutsertaan masyarakat dalam setiap pertemuan, baru kemudian dijabarkan lagi indikator lain untuk melihat pada tingkatan yang mana partisipasi masyarakat yang ada saat ini. Dengan merujuk pada dua pendapat tersebut, maka dapat disusun beberapa indikator penelitian yang digunakan dalam penelitian ini baik pada tahap perencanaan dan pelaksanaan yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.3 Jabaran Kriteria Indikator dalam Tingkatan Partisipasi Masyarakat

No Tingkatan Arnstein

Derajat Partisipasi

Jabaran Kriteria

Indikator Terpilih Tahap

Perencanaan

Indikator Terpilih Tahap Pelaksanaan

1 Manipulasi Non Participation

Masyarakat hanya dipakai namanya saja sebagai anggota dalam berbagai badan penasehat. Tidak ada peran yang nyata

Keterlibatan dalam pertemuan

Keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan

2 Terapi Masyarakat terlibat dalam banyak kegiatan dengan perintah-perintah, namun hal tersebut hanya ditujukan untuk mengubah pola pikir masyarakat daripada mendapatkan informasi atau usulan-usulan.

3 Pemberian informasi

Degrees Of Tokenism

Pemberian informasi oleh pemerintah kepada warga tanpa pemberian kesempatan untuk bertanya terkait pembangunan prasarana jalan

Perlakuan dalam rapat

4 Konsultasi Tanya jawab warga dengan pemerintah terhadap pembangunan prasarana jalan

Keaktifan berdiskusi, memberikan saran

Kesempatan menyampaikan ide dalam pelaksanaan

5 Penentraman Pemberian kesempatan kepada warga oleh pemerintah untuk memberikan saran

Diterimanya saran Diterimanya saran dalam pelaksanaan 6 Kemitraan Degrees Of Citizen Power

Kekuasaan dalam berbagai hal dibagi antara pihak masyarakat dengan pihak pemegang kekuasaan. kekuasaan disalurkan melalui negosiasi antara pemegang kekuasaan dan masyarakat

Pembagian kekuasaan dengan masyarakat

Pembagian kekuasaan dalam pelaksanaan kegiatan

7 Pendelegasian Kekuasaaan

Limpahan kewenangan untuk membuat keputusan

Kewenangan untuk mengambil keputusan

Pembagian Tanggung jawab dalam pelaksanaan

8 Pengawasan masyarakat

Pemberiaan kekuasaan penuh oleh pemerintah kepada warga

Pemberian Kekuasaan penuh untuk melakukan perencanaan

Pemberian Kekuasaan penuh untuk melaksanakan pembangunan

Sumber : Hasil Analisis 2012

commit to user

Dari jabaran kriteria di atas, maka tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :

a. Keterlibatan dalam pertemuan

b. Perlakuan dalam rapat

c. Keaktifan berdiskusi, memberikan saran

d. Diterimanya saran

e. Pembagian kekuasaan dengan masyarakat

f. Kewenangan untuk mengambil keputusan

g. Pemberian Kekuasaan penuh untuk melakukan perencanaan Sedangkan iingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan

b. Kesempatan menyampaikan ide dalam pelaksanaan kegiatan

c. Diterimanya saran dalam pelaksanaan kegiatan

d. Pembagian kekuasaan dalam pelaksanaan kegiatan

e. Pemberian Tanggung jawab dalam pelaksanaan

f. Pemberian Kekuasaan penuh untuk melaksanakan pembangunan

3. Kondisi jalan lingkungan dilihat dari dimensi jalan (panjang, lebar jalan), dan volume yang dilaksanakan dengan yang direncanakan.

2.4.3 Kerangka Pikir Penelitian

Dari jabaran variabel penelitian yang diperoleh selanjutnya akan dihubungkan satu samalain untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya antara variabel independen terhadap variabel dependen yang ada. Pada variabel independen berupa bentuk partisipasi dan tingkat partisipasi yang ada akan dianalisis hubungan antara bentuk partisipasi pada tahap perencanaan dan bentuk partisipasi tahap pelaksanaan, begitupula dengan tingkat partisipasi masyarakat yang juga akan dilihat hubungannya antara tingkat partisipasi tahap perencanaan dengan tingkat partisipasi tahap pelaksanaan. Setelah diketahui hubungan bentuk dan tingkat partisipasi tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, kemudian baru akan dicari apakah terdapat pengaruh antara bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan terhadap hasil pelaksanaan pembangunan berupa kondisi prasarana jalan lingkungan yang ada. Berikut adalah gambaran alur kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini:

commit to user

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian

Tingkat Partisipasi

Bentuk Partisipasi

Tingkat Partisipasi pada tahap Pelaksanaan • Keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan

• Kesempatan menyampaikan ide dalam pelaksanaan kegiatan

• Diterimanya saran dalam pelaksanaan kegiatan • Pembagian kekuasaan dalam pelaksanaan

kegiatan • Pemberian Tanggung jawab dalam pelaksanaan • Pemberian Kekuasaan penuh untuk melaksanakan

pembangunan

Tingkat Partisipasi pada tahap perencanaan • Keterlibatan dalam pertemuan

• Perlakuan dalam rapat • Keaktifan berdiskusi, memberikan saran • Diterimanya saran • Pembagian kekuasaan dengan masyarakat • Kewenangan untuk mengambil keputusan • Pemberian Kekuasaan penuh melakukan

Bentuk Partisipasi Tahap Perencanaan • Kehadiran dalam pertemuan,

• menyampaikan usul/saran, • keterlibatan dalam pengambilan keputusan

Bentuk Partisipasi Tahap Pelaksanaan • Tenaga,

• pikiran, • uang, • material, • keahlian

Kondisi jalan lingkungan yang dibangun melalui program PNPM MP 2010

• Dimensi jalan (panjang, lebar jalan),

• Volume yang dilaksanakan dengan

yang direncanakan

Karakteristik Masyarakat • Kondisi ekonomi masyarakat • Keterlibatan masyarakat dalam

pembangunan prasarana Jalan lingkungan

• Usia

• Air Tanah dan hujan • Kemiringan medan • Perubahan temperature

Variabel Kontrol Variabel Lain

Variabel Dependen

ar

ia

be

lI

nde

pe

nde

commit to user

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu sistem untuk memecahkan suatu persoalan yang terdapat di dalam suatu kegiatan penelitian. Nazir (2003:44) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan suatu kesatuan sistem dalam penelitian yang terdiri dari prosedur dan teknik yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian. Prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, sedangkan teknik penelitian memberikan alat ukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan diskriptif kuantitatif Pendekatan deskriptif dilakukan bertujuan untuk memberikan uraian dan pembahasan serta penjelasan dari data-data yang didapatkan guna diolah menjadi beberapa informasi mengenai fenomena yang terjadi di wilayah studi. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel yang ada. Dalam pendekatan kuantitatif, membutuhkan data yang sebagian besar bersifat kuantitatif/ angka-angka statistik maupun persentase-persentase. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu. Dari data kuantitatif yang diperoleh berupa skor atau nilai sebagai data primer kemudian dianalisa. Besaran pengaruh tersebut muncul dari variabel bebas yaitu bentuk partisipasi masyarakat tahap pelaksanaan, dan tingkat partisipasi masyarakat tahap pelaksanaan terhadap variabel terikat berupa kondisi prasarana jalan lingkungan yang dibangun melalui program PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2010.

3.2 Metode Koleksi Data

3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah sekelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Masyhuri, 2008). Di Kabupaten Sukoharjo, kelurahan yang melakukan pembangunan jalan melalui program PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2010 adalah sebanyak 60 kelurahan dari lima kecamatan yang masuk dalam program PNPM MP. Meskipun jumlah cakupan kecamatan yang masuk dalam program PNPM MP di Kabupaten Sukoharjo adalah enam kelurahan, namun pada tahun 2010 hanya lima kecamatan yaitu Kecamatan Sukoharjo, Gatak, Baki, Kartasura, dan Mojolaban yang mendapatkan dana BLM untuk program PNPM MP.

commit to user

Oleh karena itu populasi yang akan dijadikan dasar pengambilan sample dalam penelitian ini adalah penduduk yang ada di 60 Kelurahan dari lima Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Karena objek penelitian menggunakan objek data yang sangat luas, maka pengambilan samplenya berdasarkan daerah populasi yang ditetapan.

2) Sample

Sample adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana maka peneliti menggunakan sample yang diambil dalam populasi tersebut. Rumus pengambilan sample menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik cluster random sampling dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama menentukan sampel daerah, sample jumlah kelurahan diambil dengan menentukan sample fraction terlebih dahulu. Sampling fraction adalah proporsi sample yang akan diambil untuk dijadikan sample, dimana proporsi minimunnya adalah sebesar 5% (Nazir, 1999) dan dalam penelitian ini dipilih sample fraction sebesar 33%. Dari 60 Kelurahan, diperoleh jumlah sample sebesar 20 kelurahan. Samping frame dalam memilih 20 kelurahan ini adalah dengan memilih kelurahan yang melaksanakan kegiatan pembangunan jalan lingkungan melalui PNPM MP pada tahun 2010 secara acak dari 60 kelurahan.

Tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga (Nazir,1999). untuk menentukan ukuran sampel masyarakat dari 20 kelurahan yang terpilih, disini digunakan rumus sebagai berikut:

Dimana : n = jumlah anggota sample minimal p = proporsi kelompok pertama q = proporsi kelompok kedua ( 1-p) α = taraf signifikansi (0,05)

= nilai z table (1,98)

Sehingga diperoleh jumlah sample sebanyak 379,

commit to user

Selanjutnya sampel sejumlah 379 orang tersebut didistribusikan ke dalam wilayah- wilayah penelitian yaitu desa-desa yang terpilih secara proporsional dari 20 (dua puluh) kelurahan yang menjadi objek penelitian. Untuk menentukan rincian jumlah sampel masing- masing Kelurahan mengacu pada pendapat (Nazir, 1999), dengan rumus :

dimana: ni = Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum-i (suatu wilayah usaha) Ni = Ukuran populasi stratum-i (suatu wilayah usaha) N = Ukuran populasi keseluruhan n = Ukuran sampel keseluruhan Berikut rincian jumlah sample tiap kelurahan

Tabel 3.2 Jumlah Sample Tiap Kelurahan

No Kecamatan Kelurahan

Jumlah Penduduk

Jumlah sample 1

Sumber: Hail Analisis 2012

Dalam menentukan responden yang akan diteliti adalah menggunakan teknik Snowball Sampling yaitu dengan menggunakan arahan dari Koordinator BKM di setiap kelurahan untuk menentukan orang-orang yang akan dijadikan responden. Metode ini dilakukan untuk

n i = N i xn

commit to user

mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu (Nasution, 2006). Responden yang diambil adalah masyarakat yang ikut serta berpartisipasi dan dari usia produktif sehingga dianggap bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan yang dilakukan dalam program PNPM MP tahun 2010 baik saat perencanaan maupun pelaksanaan.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari pengisian kuesioner, dan hasil wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data primer yang telah diolah oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, dimana data sekunder ini diperoleh dari dokumentasi data yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah terkait. Maka berikut adalah teknik pengumpulan data yang dipergunakan sebagai berikut:

1) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan.

Dalam penelitian ini dipakai kuesioner bersifat tertutup dengan pengertian tertutup bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal memilih beberapa alternative yang telah disediakan. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu untuk mengetahui bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat. Dalam pengukuran variabel yang ada dilakukan dengan menggunakan skala likert (ordinal). Untuk mengukur partisipasi masyarakat setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan katakata yaitu: selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor 3, untuk jawaban selalu, dan skor 2 untuk jawaban kadang-kadang, serta skor 1 untuk jawaban tidak pernah.

2) Wawancara, adalah teknik pengumpukan data dengan mengajukan pertanyaan langsung melalui cara tanya jawab yang dilakukan dengan beberapa narasumber yang terpilih. Teknik ini digunakan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Beberapa hal yang belum tercakup dalam pertanyaan dapat digali dengan teknik ini.

3) Dokumentasi, yaitu teknik untuk mendapatkan data sekunder. Metode dokumentasi

adalah data berupa bahan dokumen, namun berbeda dengan literatur, dokumentasi adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan adalah berupa dokumen laporan proposal dan laporan pertanggungjawaban dalam program PNPM Mandiri Perkotaan dengan partisipasi masyarakat, peta, foto, dan gambar terkait dengan kondisi jalan lingkungan.

commit to user

Tabel 3.3 Kebutuhan Data

No. Topik

Macam Data

Unit Data

Tahun

Bentuk

Sumber Data

Jenis Data

S ekunde

1 Karakteristik masyarakat

• Jumlah Penduduk menurut Usia • Jumlah Penduduk menurut Jenis

Kelamin • Jumlah KK miskin

Kecamatan 2010

BPS Kelurahan

2 Bentuk Partisipasi Masyarakat

Bentuk partisipasi masyarakat tahap perencanaan • Kehadiran dalam pertemuan • Keikutsertaan dalam menyampaikan

usulan/saran • Keterlibatan dalam pengambilan keputusan Bentuk partisipasi tahap pelaksanakan : • sumbangan dalam bentuk Tenaga • sumbangan dalam bentuk Uang • sumbangan dalam bentuk Material • sumbangan dalam bentuk

Keahlian/ketrampilan • sumbangan dalam bentuk Pikiran

Kelurahan RW

2010

Masyarakat 

3 Tingkat Pertisipasi Masyarakat

Tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan : • Keterlibatan dalam pertemuan • Perlakuan dalam rapat • Keaktifan berdiskusi, memberikan

saran • Diterima saranny • Pembagian tugas dan kekuasaan

dalam penyusunan rencana • Kewenangan untuk mengambil keputusan • Kekuasaan untuk melakukan Perencanaan

Kelurahan RW

2010

Masyarakat 

Tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan : • Keterlibatan dalam pelaksanaan

kegiatan • Kesempatan menyampaikan ide dalam pelaksanaan kegiatan • Diterima sarannya dalam pelaksanaan kegiatan • Pembagian kekuasaan dalam pelaksanaan • Pemberian tanggung jawab dalam pelaksanaan • Pemberian kekuasaan penuh untuk melaksanakan pembangunan

Kelurahan RW

2010

Masyarakat 

4 Kondisi Jalan Lingkungan

• Panjang jalan rencana • Lebar jalan rencana • Panjang jalan yang dibangun • Lebar jalan yang dibangun • Volume pekerjaan yang direncanakan • Volume pekerjaan yang dilaksanakan

Kelurahan 2010

BKM

Sumber: Analisis Peneliti, 2012

commit to user

3.2.3 Uji Validitas dan reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner yang disebar di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas dan realibilitas dilakukan dengan mengambil 30 responden yang sesuai dengan criteria yang ditetapkan, yaitu masyarakat yang pernah ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan jalan lingkungan melalui program PNPM MP. Uji coba dilakukan terhadap 21 item pertanyaan mengenai bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat baik pada tahap perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan yang ada dalam lembar kuesioner dengan tiga option jawaban dengan menggunakan skala likert. Jawaban pertanyaan yang disusun sesuai dengan indicator dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan katakata yaitu: selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor 3, untuk jawaban selalu, dan skor 2 untuk jawaban kadang-kadang, serta skor 1 untuk jawaban tidak pernah. Berikut hasil perhitungan untuk uji validitas dan realibilitas adalah sebagai berikut: