Latar Belakang P e n d a h u l u a n

11

Bab I P e n d a h u l u a n

A. Latar Belakang

Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013, dimana dalam era Reformasi yang berkembang sampai saat ini telah membawa banyak perubahan diberbagai bidang, pemusatan kekuatan ekonomi nasional pada sekelompok pengusaha tertentu telah surut, dan seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Paradigma pembangunan ekonomi yang semula lebih berorientasi pada pembangunan bahan industri berskala besar mulai bergeser kepada pembangunan ekonomi yang lebih ditekankan pada ekonomi kerakyatan. Perubahan paradigma tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Adapun akibat dari krisis ekonomi yang belum pulih saat ini telah menyebabkan kegiatan perekonomian nasional menjadi lumpuh termasuk hasil pembangunan nasional di sektor Industri dan Perdagangan. Dimana sektor industri dan Perdagangan sebagai pengerak utama pembangunan ekonomi nasional mempunyai rencana dan kontribusi yang sangat penting, oleh karena itu untuk mengatasi krisis tersebut diatas Pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan, yang diarahkan antara lain pada pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat. Dalam rangka mewujudkan hal di atas, maka langkah yang dilakukan adalah Menumbuhkan Ekonomi Pedesaan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan Mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Dalam tahun 2013 ini dimasa lima tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil LAKIP Dinas Perindag NTB 2013 halaman 1 Gubernur terpilih, berbagai upaya percepatan dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mengimplementasikan prioritas kebijakan di atas dan telah menempuh berbagai upaya di sektor Industri dan Perdagangan antara lain berupa pengembangan kemitraan usaha yang berbasis sumberdaya lokal dan berorientasi global, pengembangan dan pembinaan Industri Kecil MenengahUsaha Kecil Menengah, peningkatan penyediaan dan distribusi barangjasa termasuk peningkatan pengawasan barang dan jasa yang beredar, perlindungan konsumen, pengendalian stabilitas harga dan pengembangan sistem informasi manajemen, serta peningkatan pembinaan produksi, promosi dan ekspor komoditas unggulan daerah Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2012 sekurang-kurangnya Ada Satu Kebijakan Prioritas Dari 9 Sembilan Prioritas Pembangunan Daerah NTB yang terkait dengan Pembangunan sektor Industri dan Perdagangan Peningkatan Kesempatan Kerja, Peningkatan Investasi dan Peningkatan Ekspor. Dalam rangka mewujudkan perioritas pembangunan tersebut, kebijakan yang ditempuh sebagai berikut : Pertama, mempercepat reformasi kelembagaan ekonomi untuk meningkatkan kepastian usaha mengarah pada terciptanya mekanisme pasar yang berkeadilan bagi terwujudnya landasan perekonomian yang berdaya saing dan berdaya tahan tinggi. Kedua, meningkatnya investasi, mendorong peningkatan basis produksi dan ekspor nonmigas serta memperkuat ketahanan pangan dengan penggerak sektor industri yang didukung oleh pemanfaatan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan, termasuk industri yang berbasis sumber daya alam seperti agro, kelautan, pertambangan, dan sumber daya mineral. Ketiga, meningkatkan kualitas pertumbuhan melalui pemerataan kesejahteraan dan perluasan kesempatan berusaha terutama bagi penduduk miskin. LAKIP Dinas Perindag NTB 2013 halaman 2 Sesuai dengan Ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat MPR Nomor XIMPR1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi