5.3.5. Pendidikan dengan Hipertensi
Hasil analisa secara statistik ada tidaknya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan hipertensi dapat dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12. Hubungan Pendidikan dengan Hipertensi Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tembung Tahun 2010
No Pendidikan
Hipertensi Tidak
Hipertensi Total
χ ²p f
f f
1. Tidak Sekolah
4 22,22
14 77,78
18 100,00
2,259 0,688
2. SD
12 35,29
22 64,71
34 100,00
3. SMP
6 35,29
11 64,71
17 100,00
4. SMA
14 42,42
19 57,58
33 100,00
5. AkademiPT
1 50,00
1 50,00
2 100,00
Dari tabel 5.12. di atas dapat dilihat proporsi hipertensi pada lansia yang tidak sekolah adalah 22,22, pada SD adalah 35,29, pada SMP adalah 35,29, pada
SMA adalah 42,42 dan pada AkademiPT adalah 50,00. Sedangkan hasil uji secara statistik dengan menggunakan uji chi-square, diperoleh nilai p0,05, tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan hipertensi.
5.3.6. Pekerjaan dengan Hipertensi
Hasil analisa secara statistik ada tidaknya hubungan yang brmakna antara pekerjaan dengan hipertensi dapat dilihat pada tabel 5.13
Tabel 5.13. Hubungan Pekerjaan dengan Hipertensi Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tembung Tahun 2010
No Pekerjaan Hipertensi
Tidak Hipertensi
Total χ ²p RP95Cl
f f
f
1. Bekerja
12 31,58
26 68,42
38 100,00 0,418
0,518 0,834
0,476-1,461 2.
Tidak Bekerja
25 37,88 41 62,12
66 100,00 RP = Ratio Prevalence
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.13. di atas dapat dilihat bahwa proporsi hipertensi pada lansia yang bekerja adalah 31,58 dan pada yang tidak bekerja 37,88. Hasil uji secara
statistik dengan menggunakan uji chi-square, diperoleh nilai p0,05, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan hipertensi. Ratio prevalence
hipertensi pada kelompok bekerja dan tidak bekerja adalah 0,834
95 Cl=0,476-1,461.
5.3.7. Obesitas dengan Hipertensi
Hasil analisa secara statistik ada tidaknya hubungan yang bermakna antara obesitas dengan hipertensi dapat dilihat pada tabel 5.14
Tabel 5.14. Hubungan Obesitas dengan Hipertensi Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tembung Tahun 2010
No Status
Obesitas Hipertensi
Tidak Hipertensi
Total χ ²p RP95Cl
f f
f
1. Obesitas
21 75,00 7
25,00 28 100,00
25,982 0,000
3,563 2,193-5,786
2. Tidak
Obesitas 16
21,06 60 78,94 76
100,00 RP = Ratio Prevalence
Dari tabel 5.14. di atas dapat dilihat bahwa proporsi hipertensi yang obesitas 75,00 dan yang tidak obesitas 21,06. Hasil uji secara statistik dengan mengunakan
uji chi-square, diperoleh nilai p0,05 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan hipertensi. Ratio prevalence hipertensi pada kelompok obesitas dan
tidak obesitas adalah 3,563 95 Cl=2,193-5,786.
5.3.8. Aktivitas Fisik dengan Hipertensi
Hasil analisa secara statistik ada tidaknya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan hipertensi dapat dilihat pada tabel 5.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Hipertensi Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tembung Tahun
2010
No Aktivitas
Fisik Hipertensi
Tidak Hipertensi
Total χ ²p RP95Cl
f f
f
1. Tidak
Teratur 33 47,14
37 52,86
70 100,00 12,497 0,000
4,007 1,545-10,396
2. Teratur
4 11,76 30
88,24 34
100,00 RP = Ratio Prevalence
Dari tabel 5.15. di atas dapat dilihat bahwa proporsi hipertensi pada lansia yang melakukan aktivitas fisik tidak teratur adalah 47,14 dan pada lansia yang
melakukan aktivitas fisik teratur adalah 11,76. Hasil uji secara statistik dengan mengunakan uji chi-square, diperoleh nilai p0,05 artinya terdapat hubungan yang
bermakna antara aktivitas fisik yang tidak teratur dengan hipertensi. Ratio prevalence hipertensi pada kelompok aktivitas fisik tidak teratur dan teratur adalah 4,007
95 Cl=1,545-10,396.
5.3.9. Riwayat Keluarga dengan Hipertensi