38 Rakhmawati dan Danik Aprilina menggunakan penelitian populasi, sedangkan
dalam penelitian ini merupakan penelitian sampel dengan uji prasyarat. Kaitan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rakhmawati dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui faktor lain yang mempengaruhi kemampuan sosialisasi siswa. Hasil penelitian yang dilakukan
Dewi Rakhmawati diperoleh sumbangan efektif variabel komunikasi interpersonal terhadap kemampuan sosialisasi sebesar 17,2, sisanya sebesar 82,2 ditentukan
oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian. Penelitian selanjutnya berusaha mengungkap faktor lain yang mempengaruhi kemampuan sosialisasi
siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan Danik Aprilina diperoleh hasil sumbangan efektif keterampilan berbicara terhadap keterampilan sosial sebesar
46,8, sisanya sebesar 53,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian. Persamaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang
akan dilakukan yaitu untuk mengkaji hubungan antara kemampuan berkomunikasi dengan kemampuan berinteraksi anak. Untuk membuktikan seberapa besar
hubungan antara kedua variabel dan untuk mencari faktor lain yang memberikan sumbangan terhadap kemampuan berinteraksi anak.
F. Kerangka Pikir
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara minimal dua individu yang di dalamnya terdapat maksud tertentu dan diungkapkan dengan simbol yang
dapat dipahami. Banyak faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang dimiliki seseorang, salah satunya adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi
39 interpersonal adalah penyampian pesan secara verbal dan nonverbal dari
komunikator kepada komunikan secara langsung yang melibatkan minimal dua orang yang di dalamnya memiliki kesamaan makna yang dilakukan secara tatap
muka. Komunikasi interpersonal bagi anak sekolah dasar penting untuk
mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu kelompok. Anak dapat diterima dalam kelompok ketika anak mampu
berkomunikasi dengan baik dengan anggota kelompok. Agar dalam
berkomunikasi dapat terjalin dengan baik, harus ada kejelasan makna, keterbukaan, empati, dan umpan balik. Komunikan memberikan respon langsung
yang dapat diamati oleh komunikator untuk mengetahui kejelasan dalam berkomunikasi. Jika pesan atau makna telah disampaikan oleh komunikator dan
dapat diterima dengan baik oleh komunikan, dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi telah tercapai. Jika pesan dalam komunikasi dapat disampaikan
kepada orang lain, maka anak akan mudah diterima dalam suatu kelompok. Dengan komunikasi interpersonal yang baik, maka akan mempermudah proses
interaksi dalam kelompok tersebut. Anak yang berada dalam kelompok sosial harus memiliki kemampuan
berinteraksi yang baik. Kemampuan berinteraksi tersebut mencakup kerjasama, berkomunikasi, daya tarik, dan peduli. Hal tersebut dapat dicapai jika mempunyai
kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Komunikasi dapat terwujud jika makna atau pesan dapat disampaikan dengan baik dan penerima
pesan mampu memahami makna yang disampaikan dengan tepat. Jadi seseorang
40 harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar interaksi dapat
berjalan dengan lancar. Jika komunikasi interpersonal anak semakin tinggi maka interaksi sosialnya juga akan semakin meningkat, begitu juga sebaliknya, jika
interaksi sosial anak semakin tinggi maka komunikasi interpersonalnya juga akan semakin meningkat.
Di bawah ini dikemukakan skema hubungan antara komunikasi interpersonal dengan interaksi sosial anak.
Variabel X Variabel Y
Gambar 1. Kerangka Pikir Penggambaran variabel tersebut menunjukkan adanya hubungan antara
variabel X komunikasi interpersonal terhadap variabel Y interaksi sosial. Kedua variabel tersebut akan diteliti untuk dapat membuktikan masalah pertama
mempunyai hubungan dengan masalah kedua.
G. Hipotesis Penelitian