Teknik Pengolahan Data Analisis Tabel Silang

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Pekerjaan Penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala II Pekerjaan Jumlah PNS Pegawai Negeri Sipil 370 orang TNIPOLRI 175 orang Pegawai Swasta 490 orang Wiraswasta 15.172 orang Petani 40 orang Peternak 302 orang Jasa 168 orang Pengrajin 209 orang Pekerja Seni 289 orang Pensiunan 250 orang Lainnya 12.000 orang Pengangguran 918 orang Sumber : Data Kelurahan Tegal Sari Mandala II tahun 2014 Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan juga memiliki beberapa prasarana. Beberapa prasarana yang dimiliki oleh Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan diantaranya adalah kantor desa, prasarana kesehatan, prasarana pendidikan, prasarana ibadah, dan prasarana air bersih. Prasarana kesehatan terdiri dari 19 posyandu dan polindes. Prasarana pendidikan terdiri dari satu perpustakaan desa, lima gedung sekolah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, 10 gedung sekolah TK, satu gedung sekolah SMP, dan satu gedung sekolah SMA. Prasarana ibadah terdiri dari 11 mesjid, enam mushola, dan 29 gereja. Untuk prasarana air bersih, Kelurahan Tegal Sari Mandala II hanya memiliki 1 PAMSIMAS.

4.3 Teknik Pengolahan Data

Setelah kuesioner dibagikan dan diisi oleh seluruh responden, yang berjumlah 97 orang, tahap berikutnya peneliti melakukan pengolahan data. Universitas Sumatera Utara Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Penomoran kuesioner Kuesioner yang teah dikumukan diberi nomor urut berdasarkan kerangka sampel 01-88. 2. Editing Merupakan proses pengeditan jawaban apabila terdapat kesalahan dalam pengisian. 3. Label Memberi label pada setiap pertanyaan sebagai tanda untuk membedakan pertanyaan yang satu dengan yang lain untuk memudahkan memasukkan data ke dalam variable view pada SPSS 13.0. 4. Coding Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka. 5. Inventarisasi Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC Fortran Cobol sehingga mebentuk suatu kesatuan. 6. Tabulasi Data Pada tahap ini, data FC dimasukkan ke dalam tabel. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, presentase, dan selanjutnya dianalisis.

4.4 Analisis Tabel Tunggal

Berikut ini akan dijelaskan analisis terhadap tabel tunggal berdasarkan pertanyaan-pertanyan yang sudah disusun dalam kuesioner.

4.4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Usia Mayoritas Usia F P 19 20 21 22 26 23 23 25 26,8 23,7 23,7 25,8 Total 97 100,00 Sumber : FC 001 Tabel diatas menunjukkan dari usia dari sampel yang sebelumnya sudh ditentukan oleh peneliti per kategori usia. Dari 97 responden, terdapat 26 responden 26,8 yang berusia 19 tahun, 23 responden 23,7 berusia 20 tahun, 23 responden 23,7 responden berusia 21 tahun, dan 25 responden 25,8 yang berusia 22 tahun. Tabel 4.4 Jenis Kelamin Jenis Kelamin F P Laki-laki Perempuan 48 49 49,5 50,5 Total 97 100,00 Sumber : FC 002 Jumlah responden yang ada adalah 97 responden dimana terdapat 48 responden 49,5 yang berjenis kelamin laki-laki, dan 49 responden 50,5 yang berjenis kelamin perempuan. Dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki dan perempuan berjumlah seimbang. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir Pendidikan terakhir F P SMP SMA Sarjana 18 68 11 18,6 70,1 11,3 Total 97 100,00 Sumber : FC 003 Tabel di atas menunjukkan dari 97 responden, 18 responden 18,6 berpendidikan terakhir SMP, 68 responden 70,1 berpendidikan terakhir SMA dan 11 responden 11,3 berpendidikan terakhir sarjana. Berdasarkan keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 68 responden 70,1.

4.4.2 Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Tabel 4.6

Mengetahui Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Mengetahui iklan BKKBN F P Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 41 50 6 42,3 51,5 6,2 Total 97 100,00 Sumber : P.001 FC 004 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 41 responden 42,3 yang kurang mengetahui tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini, 50 responden 51,5 yang mengetahui, dan 6 responden 6,2 yang sangat mengetahui. Dari data yang telihat maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden mengetahui tentang tayangan iklan BKKBN. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Intensitas Menonton Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Intensitas Menonton Tayangan F P Jarang sekali 2 kali Jarang 3-4 kali Sering 5-6 kali Sangat sering ≥7 kali 34 42 17 4 35,1 43,3 17,5 4,1 Total 97 100,00 Sumber : P.002 FC.005 Data tersebut menunjukkan dari 97 responden, ada 34 responden 35,1 mengaku jarang sekali menonton tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 42 responden 43,3 jarang menonton, 17 responden 17,5 sering menonton, dan 4 responden 4,1 mengaku sangat sering menonton tayangan iklan. Maka, dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden jarang menonton tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T yaitu sebanyak 42 responden 43,3. Para responden mengaku jarang melihat iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T karena penayangannya di televisi dinilai kurang sering oleh para responden. Tabel 4.8 Pilihan Kata-kata lisan Tayangan Iklan Pilihan Kata-kata lisan Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 5 14 69 9 5,2 14,4 71,1 9,3 Total 97 100,00 Sumber : P.003FC 006 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan 5 responden 5,2 mengatakan bahwa pilihan kata-kata lisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak tepat, 14 responden 14,4 mengatakan bahwa pilihan kata-kata lisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang tepat, 69 responden 71,1 mengatakan bahwa pilihan kata-kata lisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tepat, dan 9 responden 9,3 mengatakan bahwa pilihan kata-kata lisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat tepat. Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa pilihan kata-kata lisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun yang menjadi alasan responden yang memilih jawaban tepat karena pilihan kata-kata lisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T dianggap sederhana dan tepat sasaran. Tabel 4.9 Pilihan Kata-kata tulisan Tayangan Iklan Pilihan Kata-kata tulisan Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 5 13 74 5 5,2 13,4 76,3 5,2 Total 97 100,00 Sumber : P.004 FC 007 Tabel di atas menunjukkan bahwa 5 responden 5,2 menyatakan bahwa pilihan kata-katatulisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak tepat, 13 responden 13,4 menyatakan bahwa pilihan kata- katatulisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang tepat, 74 responden 76,3 menyatakan bahwa pilihan kata-katatulisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tepat, dan 5 Universitas Sumatera Utara responden 5,2 menyatakan bahwa pilihan kata-katatulisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat tepat. Seperti yang telah dikemukakan, maka dapat diinterpretasikan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pilihan kata-katatulisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun yang menjadi alasan responden yang menjawab tepat adalah karena pilihan kata-kata tulisan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T sederhana, tidak terlalu formal sehingga mudah dimengerti oleh para responden. Tabel 4.10 Bagaimana Pilihan Kata-kata yang Digunakan Bagaimana Pilihan Kata-kata yang Digunakan F P Tidak menarik Kurang menarik Menarik Sangat menarik 5 21 64 7 5,2 21,6 66,0 7,2 Total 97 100,00 Sumber : P.005 FC 008 Tabel di atas menunjukkan bahwa 5 responden 5,2 menyatakan bahwa pilihan kata-kata yang digunakan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak menarik, 21 responden 21,6 menyatakan bahwa pilihan kata-kata yang digunakan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang menarik, dan 7 responden 7,2 menyatakan bahwa pilihan kata-kata yang digunakan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat menarik. Dengan melihat paparan data tersebut maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pilihan kata-kata yang digunakan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik. Adapun alasan responden yang menyatakan bahwa pilihan kata-kata yang digunakan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik Universitas Sumatera Utara adalah karena pilihan kata-kata dalam tayangan iklan BKBBN singkat, kreatif, dan tidak terlalu Tabel 4.11 Mengetahui Isi Pesan dalam Tayangan Iklan Mengetahui Isi Pesan dalam Tayangan Iklan F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 18 25 47 7 18,6 25,8 48,5 7,2 Total 97 100,00 Sumber : P.006 FC 009 Dengan adanya paparan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa ada 18 responden 18,6 yang tidak mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 25 responden 25,8 mengaku kurang mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 47 responden 48,5 mengaku mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, dan 7 responden 7,2 mengaku sangat mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Berdasarkan data di atas maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Adapun beberapa jawaban yang diberikan mayoritas responden yang mengetahui terkait dengan isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T yakni, tidak boleh menikah dini, menunda kehamilan, dan memiliki dua anak cukup. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Mengerti Isi Pesan dalam Tayangan Iklan Mengerti Isi Pesan dalam Tayangan Iklan F P Tidak mengerti Kurang mengerti Mengerti Sangat mengerti 14 21 53 9 14,4 21,6 54,6 9,3 Total 97 100,00 Sumber : P.007 FC 010 Tabel di atas menunjukkan ada 14 responden 14,4 yang mengaku tidak mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 21 responden 21,6 mengaku kurang mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 53 responden mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, dan 9 responden 9,3 mengatakan sangat mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Maka dapat dilihat bahwa mayoritas responden mengerti isi iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Adapun beberapa jawaban responden yang mengerti isi iklan BKBBN yaitu untuk tidak menikah terlalu cepat, harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum menikah, menunda kehamilan, dan hanya memiliki dua anak. Tabel 4.13 Mengetahui Slogan Tayangan Iklan Mengetahui Slogan Tayangan Iklan F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 26 24 40 7 26,8 24,7 41,2 7,2 Total 97 100,00 Sumber : P008 FC 011 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan, dari total 97 responden ada 26 responden 26,8 yang mengaku tidak mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 24 responden 24,7 mengaku kurang mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 40 responden 41,2 mengaku mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 7 responden 7,2 mengaku sangat mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Setelah melihat data tersebut maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Adapun jawaban yang diberikan responden mengenai slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini - Hindari 4T diantaranya adalah “2 anak cukup” dan “2anak lebih baik”. Tabel 4.14 Kemampuan Mengingat Slogan Tayangan Iklan Kemampuan Mengingat Slogan Tayangan Iklan F P Tidak mudah diingat Kurang mudah diingat Mudah diingat Sangat mudah diingat 24 20 39 14 24,7 20,6 40,2 14,4 Total 97 100,00 Sumber : P009 FC 012 Tabel di atas menunjukkan ada 24 responden yang menyatakan bahwa slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak mudah diingat, 20 responden 20,6 menyatakan bahwa slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang mudah diingat, 39 responden 40,2 menyatakan bahwa slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T mudah diingat, 14 responden 14,4 menyatakan bahwa slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat mudah diingat. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang telah dipaparkan, maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T mudah diingat. Adapun alasan yang diberikan responden yang menjawab bahwa slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T karena slogan dari tayangan iklan menggunakan kalimat yang singkat dan sederhana sehingga mudah diingat oleh responden. Tabel 4.15 Nada Penyampaian dalam Tayangan Iklan Nada Penyampaian dalam Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 4 14 75 4 4,1 14,4 77,3 4,1 Total 97 100,00 Sumber : P010 FC 013 Tabel di atas menunjukkan 4 responden 4,1 menyatakan bahwa nada penyampaian dalam tayangan iklan BKKBN tidak tepat, 14 responden 14,4 menyatakan bahwa nada penyampaian dalam tayangan iklan BKKBN kurang tepat, 75 responden 77,3 menyatakan bahwa nada penyampaian dalam tayangan iklan BKKBN tepat, dan 4 responden 4,1 menyatakan bahwa nada penyampaian dalam tayangan iklan BKKBN sangat tepat. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan, mayoritas responde menyatakan bahwa nada penyampaian tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun alasan yang diberikan oleh responden yakni karena nada penyampaian dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T enak didengar. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Penggunaan Bahasa dalam Tayangan Iklan Penggunaan Bahasa dalam Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 4 17 70 6 4,1 17,5 72,2 6,2 Total 97 100,00 Sumber : P011 FC 014 Tabel di atas menunjukkan ada 4 responden 4,1 menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak tepat, 17 responden 17,5 menyatakan penggunaan bahasa dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang tepat, 70 responden 72,2 menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tepat, dan 6 responden menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat tepat. Dengan melihat data yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun alasan yang diberikan responden yang menyatakan bahwa pengunaan bahasa dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat yakni karena bahasa dalam tayangan iklan mudah dipahami oleh responden karena penggunaan bahasa iklan yang tidak terlalu baku dan cukup sederhana sehingga mudah dipahami oleh para responden yang menonton tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Pemilihan MusikJingle Tayangan Iklan Pemilihan MusikJingle Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 1 14 58 24 1,0 14,4 59,8 24,7 Total 97 100,00 Sumber : P012 FC 015 Tabel di atas menunjukkan ada 1 responden 1,0 yang menyatakan bahwa pemilihan musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak tepat, 14 responden 14,4 menyatakan bahwa pemilihan musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang tepat, 58 responden 59,8 menyatakan bahwa pemilihan musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tepat, dan 24 responden 24,7 menyatakan bahwa pemilihan musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat tepat. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan pemilihan musikjingle dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun alasan yang diberikan oleh esponden yang menyatakan pemilihan musikjingle iklan sudah tepat adalah karena musikjingle dalam tayangan iklan tersebut sesuai dengan tema pesan dan lagunya terkenalsering didengar oleh responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Kemenarikan MusikJingle Iklan Kemenarikan MusikJingle Iklan F P Tidak menarik Kurang menarik Menarik Sangat menarik 4 13 51 29 4,1 13,4 52,6 29,9 Total 97 100,00 Sumber : P.013 FC 016 Tabel di atas menunjukkan bahwa 4 responden 4,1 menyatakan bahwa musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak menarik, 13 responden 13,4 menyatakan bahwa musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang menarik, 51 responden 52,6 menyatakan bahwa musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik, dan 29 responden 29,9 menyatakan bahwa musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat menarik. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan musikjingle tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik. Alasan yang diberikan responden yang menyatakan musikjingle tayangan iklan karena musikjingle tersebut sangat terkenal, enak didengar, dan tidak asing dengan para responden. Tabel 4.19 - Ketepatan Ilustrasi dalam Tayangan Iklan Ketepatan Ilustrasi dalam Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 3 9 68 17 3,1 9,3 70,1 17,5 Total 97 100,00 Sumber : P.014 FC 017 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan ada 3 responden 3,1 yang menyatakan ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak tepat, 9 responden 9,3 yang menyatakan ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang tepat, 68 responden 70,1, dan 17 responden 17,5 yang menyatakan ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat tepat. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden menyatakan ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun alasan yang diberikan responden yang menjawab ilustrasi dalam tayangan iklan yakni karena responden menganggap ilustrasi tersebut mudah dipahami oleh semua usia, menggambarkan remaja kebanyakan sekarang, dan memiliki naskah cerita yang jelas. Tabel 4.20 Kemenarikan Ilustrasi dalam Tayangan Iklan Kemenarikan Ilustrasi dalam Tayangan Iklan F P Tidak menarik Kurang menarik Menarik Sangat menarik 5 12 66 14 5,2 12,4 68,0 14,4 Total 97 100,00 Sumber : P.015 FC 018 Dengan melihat tabel di atas maka dapat dipaparkan, ada 5 responden 5,2 menyatakan bahwa ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak menarik, 12 responden 12,4 menyatakan bahwa ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang menarik, 66 responden 68,0 menyatakan bahwa ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik, dan 14 responden 14,4 menyatakan bahwa ilustrasi dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat menarik. Universitas Sumatera Utara Data di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan ilustrasi dalam tayangan iklaan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik. Adapun alasan yang diberikan responden diantaranya adalah, karena ilustrasi tersebut disampaikan berupa cerita antara dua insan dan bintang iklan yang memerankan rupawan. Tabel 4.21 Pemilihan Bintang Iklan dalam Tayangan Iklan Pemilihan Bintang Iklan dalam Tayangan Iklan F P Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat 14 35 40 8 14,4 36,1 41,2 8,2 Total 97 100,00 Sumber : P.016 FC 019 Tabel di atas menunjukkan, 14 responden 14,4 menyatakan pemilihan bintang iklan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak tepat, 35 responden 36,1 menyatakan pemilihan bintang iklan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang tepat, 40 responden 41,2 menyatakan pemilihan bintang iklan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tepat, dan 8 responden 8,2 menyatakan pemilihan bintang iklan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat tepat. Dengan melihat penjelasan data di atas maka dapat dikemukakan bahwa, mayoritas responden menyatakan pemilihan bintang iklan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah tepat. Adapun alasan yang diberikan responden karena bintang iklan dalam tayang iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T terkenal di kalangan masyarakat dan dapat memerankan peran dalam iklan tersebut dengan baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Gaya Penyampaian gesture dalam Tayangan Iklan Gaya Penyampaian gesture dalam Tayangan Iklan F P Tidak selaras Kurang selaras Selaras Sangat selaras 7 14 69 7 7,2 14,4 71,1 7,2 Total 97 100,00 Sumber : P.017 FC 020 Tabel di atas menunjukkan ada 7 responden 7,2 yang menyatakan gaya penyampaian gesture dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak selaras, 14 responden 14,4 menyatakan gaya penyampaian gesture dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang selaras, 69 responden 71,1 menyatakan gaya penyampaian gesture dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T selaras, dan 7 responden 7,2 menyatakan gaya penyampaian gesture dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat selaras. Berdasarkan penjelasan tabel yang telah dipaparkan maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden menyatakan gaya penyampaian tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sudah selaras. Adapun alasan yang diberikan responden yang menjawab selaras yakni adalah karena keseluruhan iklan sesuai dengan pesan iklan yang ingin disampaikan. Tabel 4.23 - Kesopanan Gaya Penyampaian Iklan Kesopanan Gaya Penyampaian Iklan F P Sopan Sangat sopan 82 15 84,5 15,5 Total 97 100,00 Sumber : P.018 FC 021 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan 82 responden 84,5 menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sopan, dan 15 responden 15,5 menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat sopan. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sopan. Adapun alasan yang dikemukakan oleh responden diantaranya adalah, iklan tidak mengandung unsur yang vulgar, dan pakaian bintang iklan tidak ada yang tidak sopan. Tabel 4.24 Kemampuan Mengingat Gaya Penyampaian Iklan Kemampuan Mengingat Gaya Penyampaian Iklan F P Tidak mudah diingat Kurang mudah diingat Mudah diingat Sangat mudah diingat 4 21 60 12 4,1 21,6 61,9 12,4 Total 97 100,00 Sumber : P.019 FC 022 Setelah melihat tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada 4 responden 4,1 yang menyatakan gaya penyampaian iklan BKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak mudah diingat, 21 responden 21,6 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang mudah diingat, 60 responden 61,9 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T mudah diingat, dan 12 responden 12,4 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat mudah diingat. Penjelasan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa gaya penyampaian tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T mudah diingat. Alasan responden menyatakan gaya penyampaian tersebut mudah diingat diantaranya karena mudah dipahami, sederhana, dan menarik perhatian responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25 Kemenarikan Gaya Penyampaian Iklan Kemenarikan Gaya Penyampaian Iklan F P Tidak menarik Kurang menarik Menarik Sangat menark 10 14 61 12 10,3 14,4 62,9 12,4 Total 97 100,00 Sumber : P.020 FC 023 Tabel di atas menunjukkan ada 10 responden 10,3 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tidak menarik, 14 responden 14,4 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T kurang menarik, 61 responden 62,9 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik, dan 12 responden 12,4 yang menyatakan bahwa gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T sangat menarik. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan gaya penyampaian iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menarik. Adapun alasan yang diberikan responden yang menyatakan gaya penyampaian iklan ini menarik karena keseluruhan iklan disampaikan dengan unik mulai dari penyampaian iklan yang seperti cerita, bintang iklan yang terkenal serta musik yang familiar. Universitas Sumatera Utara 4.4.3 Kesadaran Remaja Terhadap Pernikahan Dini-Hindari 4T Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Rapat, Terlalu Banyak Tabel 4.26 Mengetahui Pendewasaan Usia Perkawinan Mengetahui Pendewasaan Usia Perkawinan F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 9 16 59 13 9,3 16,5 60,8 13,4 Total 97 100,00 Sumber : P.021 FC 024 Tabel di atas menunjukkan bahwa ada 9 responden 9,3 yang mengaku tidak mengetahui pendewasaan usia perkawinan, 16 responden 16,5 yang kurang mengetahui pendewasaan usia perkawinan, 59 responden 60,8 yang mengetahui pendewasaan usia perkawinan, dan 13 responden 13,4 yang sangat mengetahui pendewasaan usia perkawinan. Tabel 4.27 Usia Minimal Wanita untuk Menikah Usia Minimal Wanita untuk Menikah F P 15-17 tahun 17-19 tahun 20-22 tahun 23-25 tahun 8 51 38 0,00 8,2 52,6 39,2 Total 97 100,00 Sumber : P.022 FC 025 Tabel di atas menunjukkan tidak ada responden yang menjawab usia minimal wanita untuk menikah 15-17 tahun, ada 8 responden 8,2 yang menjawab 17-19 tahun adalah usia minimal wanita untuk menikah, 51 responden Universitas Sumatera Utara 52,6 menjawab bahwa 20-22 tahun adalah usia minimal wanita untuk menikah, dan 38 responden 39,2 menjawab 23-25 tahun adalah usia minimal wanita untuk menikah. Tabel 4.28 Usia Minimal Pria untuk Menikah Usia Minimal Pria untuk Menikah F P 19-21 tahun 22-24 tahun 28-30 tahun 25-27 tahun 1 25 16 55 1,00 25,8 16,5 56,7 Total 97 100,00 Sumber : P.023 FC 026 Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat hanya ada 1 responden 1,00 yang menjawab bahwa 19-21 tahun adalah usia minimal pria untuk menikah, 25 responden 25,8 menjawab 22-24 tahun adalah usia minimal pria untuk menikah, 16 responden 16,5 menjawab 28-30 tahun adalah usia minimal pria untuk menikah, dan 55 responden 56,7 menjawab 25-27 tahun adalah usia minimal pria untuk menikah. Tabel 4.29 Mengetahui Diadakannya Pendewasaan Usia Perkawinan Bagi Wanita Mengetahui Diadakannya Pendewasaan Usia Perkawinan Bagi Wanita F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 15 21 55 6 15,5 21,6 56,7 6,2 Total 97 100,00 Sumber : P.024 FC 027 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan ada 15 responden 15,5 yang tidak mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita, 21 responden 21,6 kurang mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita, 55 responden 56,7 mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita, dan 6 responden 6,2 sangat mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita. Berdasarkan tabel di atas maka dapat dikemukakan bahwa mayoritas responden mengetahui mengapa diadakannya pendewasaan usia perkawinan bagi wanita. Mayoritas responden menuliskan alasan mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita yakni agar wanita lebih siap secara mental dalam menghadapi perkawinan. Tabel 4.30 Mengetahui Diadakannya Pendewasaan Usia Perkawinan Bagi Pria Mengetahui Diadakannya Pendewasaan Usia Perkawinan Bagi Pria F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 15 14 56 12 15,5 14,4 57,7 12,4 Total 97 100,00 Sumber : P.025 FC 028 Tabel di atas menunjukkan ada 15 responden 15,5 yang tidak mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi pria, 14 responden 14,4 yang kurang mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi pria, 56 responden 57,7 yang mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi pria, dan 12 responden 12,4 yang sangat mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi pria. Mayoritas responden mengaku mengetahui mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan bagi pria. Adapun alasan yang dikemukakan Universitas Sumatera Utara responden mengapa diadakan pendewasaan usia perkawinan adalah agar pria lebih siap secara ekonomi, agar pria lebih bertanggung jawab kepada keluarga, agar pria secara mental lebih siap dan lebih dewasa dalam menghadapi perkawinan. Tabel 4.31 Mengetahui Jarak Minimal Kelahiran Mengetahui Jarak Minimal Kelahiran F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 20 24 50 3 20,6 24,7 51,5 3,1 Total 97 100,00 Sumber : P.026 FC 029 Tabel di atas menunjukkan ada 20 responden 20,6 yang tidak mengetahui jarak minimal kelahiran antara anak pertama dan kedua, 24 responden 24,7 yang kurang mengetahui jarak minimal kelahiran antara anak pertama dan kedua, 50 responden 51,5 yang mengetahui jarak minimal kelahiran antara anak pertama dan kedua, dan 3 responden 3,1 yang sangat mengetahui jarak minimal kelahiran antara anak pertama dan kedua. Mayoritas responden mengaku mengetahui jarak minimal kelahiran antara anak pertama dan kedua. Jawaban yang dikemukakan responden yang mengaku mengetahui jarak minimal kelahiran antara anak pertama dan kedua berbeda-beda mulai dari 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun. Sementara itu jarak yang benar antara anak pertama dan anak kedua adalah 7-8 tahun, agar tidak ada balita dalam kurun waktu 5 tahun. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui jarak yang benar antara anak pertama dan anak kedua. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.32 Mengetahui Usia Terbaik Wanita untuk Melahirkan Mengetahui Usia Terbaik Wanita untuk Melahirkan F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 21 29 42 5 21,6 29,9 43,4 5,2 Total 97 100,00 Sumber : P.027 FC 030 Tabel di atas menunjukkan ada 21 responden 21,6 yang tidak mengetahui usia terbaik wanita untuk melahirkan, 29 responden 29,9 yang kurang mengetahui usia terbaik wanita untuk melahirkan, 42 responden 43,4 yang mengetahui usia terbaik wanita untuk melahirkan, dan 5 responden 5,2 yang sangat mengetahui usia terbaik wanita untuk melahirkan. Mayoritas responden menyatakan mengetahui usia terbaik wanita untuk melahirkan. Adapun mayoritas responden menyatakan bahwa usia terbaik wanita untuk melahirkan adalah antara usia 21 sampai 25 tahun, dan tidak ada yang menjawab dibawah usia 20 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui usia terbaik wanita untuk melahirkan. Tabel 4.33 Mengetahui Mengapa Ditetapkan Usia Terbaik Wanita untuk Melahirkan Mengetahui Mengapa Ditetapkan Usia Terbaik Wanita untuk Melahirkan F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 22 28 43 4 22,7 28,9 44,3 4,1 Total 97 100,00 Sumber : P.028 FC 031 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan ada 22 responden 22,7 yang tidak mengetahui mengapa ditetapkan usia terbaik wanita untuk melahirkan, 28 responden 28,9 yang kurang mengetahui mengapa ditetapkan usia terbaik wanita untuk melahirkan, 43 responden 44,3 yang mengetahui mengapa ditetapkan usia terbaik wanita untuk melahirkan, dan 4 responden 4,1 yang sangat mengetahui mengapa ditetapkan usia terbaik wanita untuk melahirkan. Penjelasan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengetahui mengapa ditetapkan usia terbaik wanita untuk melahirkan. Adapun alasan yang dikemukakan responden diantaranya adalah, agar tidak banyak terjadi kematian pada ibu muda, agar tidak banyak terjadi kematian pada bayi. Tabel 4.34 Mengetahui Jumlah Anak Terbaik dalam Satu Keluarga Mengetahui Jumlah Anak Terbaik dalam Satu Keluarga F P Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui 7 5 52 33 7,2 5,2 53,6 34,0 Total 97 100,00 Sumber : P.029 FC 032 Tabel di atas menunjukkan ada 7 responden 7,2 yang tidak mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 5 responden 5,2 yang kurang mengetahui mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 52 responden 53,6 yang mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, dan 33 responden 34,0 yang sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Berdasarkan penjelasan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui dan sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Mayoritas responden menjawab bahwa jumlah anak terbaik dalam satu keluarga adalah dua. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.35 Adanya Jarak Minimal yang Harus Ditetapkan Adanya Jarak Minimal yang Harus Ditetapkan F P Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju 7 3 65 22 7,2 3,1 67,0 22,7 Total 97 100,00 Sumber : P.030 FC 033 Tabel di atas menunjukkan ada 7 responden 7,2 yang tidak setuju adanya jarak minimal yang harus ditetapkan, 3 responden 3,1 yang kurang setuju adanya jarak minimal yang harus ditetapkan, 65 responden 67,0 yang setuju adanya jarak minimal yang harus ditetapkan, dan 22 responden 22,7 yang sangat setuju adanya jarak minimal yang harus ditetapkan. Berdasarkan penjelasan tabel di atas maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan adanya jarak minimal yang harus ditetapkan antara anak pertama dan anak kedua. Adapun alasan responden yang menyatakan setuju diantaranya adalah agar orang tua tidak terlalu repot mengurus bayi dengan jarak terlalu dekat serta agar lebih bisa mengatur perekonomian keluarga. Tabel 4.36 Penetapan Pendewasaan Usia Perkawinan bagi Wanita Penetapan Pendewasaan Usia Perkawinan bagi Wanita F P Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju 15 7 62 13 15,5 7,2 63,9 13,4 Total 97 100,00 Sumber : P.031 FC 034 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan ada 15 responden 15,5 yang tidak setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita, 7 responden 7,2 yang kurang setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita, 62 responden 63,9 yang setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita, dan 13 responden 13,4 yang sangat setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden setuju dengan adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi wanita. Responden mengemukakan alasan agar wanita lebih kuat dan lebih dewasa dalam perkawinan kelak serta untuk mencegah adanya ibu muda yang kurang siap menghadapi perkawinan. Tabel 4.37 Penetapan Pendewasaan Usia Perkawinan bagi Pria Penetapan Pendewasaan Usia Perkawinan bagi Pria F P Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju 14 7 57 19 14,4 7,2 58,8 19,6 Total 97 100,00 Sumber : P.032 FC 035 Tabel di atas menunjukkan ada 14 responden 14,4 yang tidak setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi pria, 7 responden 7,2 yang kurang setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi pria, 57 responden 58,8 yang setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi pria, dan 19 responden 19,6 yang sangat setuju adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi pria. Penjelasan tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju dengan adanya penetapan pendewasaan usia perkawinan bagi pria. Responden setuju Universitas Sumatera Utara karena agar pria lebih bertanggung jawab terhadap keluarga serta lebih matang terutama dalam hal ekonomi agar bisa menghidupi keluarga . Tabel 4.38 Jumlah Anak Terbaik dalam Satu Rumah Tangga adalah Dua Jumlah Anak Terbaik dalam Satu Rumah Tangga adalah Dua F P Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju 7 19 51 20 7,2 19,6 52,6 20,6 Total 97 100,00 Sumber : P.033 FC 036 Tabel di atas menunjukkan ada 7 responden 7,2 yang tidak setuju jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua, 19 responden 19,6 yang kurang setuju jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua, 51 responden 52,6 yang setuju jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua, dan 20 responden 20,6 yang sangat setuju jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua. Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa mereka setuju terhadap jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua baik laki-laki maupun perempuan sama saja. Responden yang setuju mengemukakan alasan agar tidak terlalu repot mengurus anak. Mayoritas responden yang tidak setuju dan kurang setuju mengemukakan alasan karena dalam suku mereka harus ada anak laki-laki. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.39 Penerapan Akan Mengikuti Pendewasaan Usia Perkawinan Penerapan Akan Mengikuti Pendewasaan Usia Perkawinan F P Tidak akan menerapkan Belum pasti akan menerapkan Akan menerapkan Pasti akan menerapkan 6 18 50 23 6,2 18,6 51,5 23,7 Total 97 100,00 Sumber : P.034 FC 037 Tabel di atas menunjukkan ada 6 responden 6,2 yang tidak akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 18 responden 18,6 yang belum pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 50 responden 51,5 yang akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, dan 23 responden 23,7 yang pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Penjelasan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Mayoritas responden sudah menyadari bahwa perkawinan di usia dini tidak baik untuk rumah tangga kelak karena perkawinan memang harus didasari kematangan dari dua belah pihak. Tabel 4.40 Penerapan Jumlah Anak Terbaik dalam Rumah Tangga adalah Dua Penerapan Jumlah Anak Terbaik dalam Rumah Tangga adalah Dua F P Tidak akan menerapkan Belum pasti akan menerapkan Akan menerapkan Pasti akan menerapkan 8 38 36 15 8,2 39,2 37,1 15,5 Total 97 100,00 Sumber : P.035 FC 038 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan ada 8 responden 8,2 yang tidak akan menerapkan jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua, 38 responden 39,2 yang belum pasti akan menerapkan jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua, 36 responden 37,1 yang akan menerapkan jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua, dan 15 responden 15,5 yang pasti akan menerapkan jumlah anak terbaik dalam satu rumah tangga adalah dua. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan belum pasti akan menerapkan jumlah anak terbaik dalam satu keluarga adalah dua. Hal ini dikemukakan responden karena mayoritas responden menyatakan anak laki-laki sangat penting bagi suku mereka jadi mereka tetap akan punya anak jika belum mendapatkan anak laki-laki. Tabel 4.41 Menerapkan Jarak Minimal yang Diterapkan antara Anak Pertama dan Kedua Menerapkan Jarak Minimal yang Diterapkan antara Anak Pertama dan Kedua F P Tidak akan menerapkan Belum pasti akan menerapkan Akan menerapkan Pasti akan menerapkan 8 26 48 15 8,2 26,8 49,5 15,5 Total 97 100,00 Sumber : P.036 FC 039 Tabel di atas menunjukkan ada 8 responden 8,2 yang tidak akan menerapkan jarak minimal yang diterapkan antara anak pertama dan anak kedua, 26 responden 26,8 yang belum pasti akan menerapkan jarak minimal yang diterapkan antara anak pertama dan anak kedua, 48 responden 49,5 yang akan menerapkan jarak minimal yang diterapkan antara anak pertama dan anak kedua, dan 15 responden 15,5 yang pasti akan menerapkan jarak minimal yang diterapkan antara anak pertama dan anak kedua. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas mayoritas responden menyatakan akan menerapkan jarak minimal antara anak pertama dan anak kedua. Adapun alasan responden mengapa akan menerapkan jarak minimal antara anak pertama dan anak kedua karena responden tidak ingin terlalu repot untuk mengurus dua bayi dalam jarak yang berdekatan sekaligus serta jarak minimal ini dapat menguntungkan perekonomian keluarga.

4.5 Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang akan memuat tentang penilaian data dalam suatu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Tabel 4.42 Mengetahui Isi Pesan dalam Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T dengan Mengetahui tentang Pendewasaan Usia Perkawinan Mengetahui Pendewasaan Usia Perkawinan Total Tidak Mengetahui Kurang Mengetahui Mengetahui Sangat Mengetahui Mengetahui Isi Pesan dalam Tayangan Iklan Tidak Mengetahui 3 4 10 1 18 Kurang Mengetahui 2 8 13 2 25 Mengetahui 2 4 34 7 47 Sangat Mengetahui 2 0 2 3 7 Total 9 16 59 13 97 Sumber : FC 009 dan FC 024 Tabel di atas menjelaskan hubungan antara pengetahuan responden tentang isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini dengan pengetahuan responden tentang pendewasaan usia perkawinan. Dari tabel Universitas Sumatera Utara tersebut, dapat dilihat bahwa dari total 18 responden yang tidak mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 3 responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui pendewasaan usia perkawinan, 4 responden menyatakan kurang mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan, 10 responden menyatakan mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan, dan 1 responden menyatakan sangat mengenai pendewasaan usia perkawinan. Selanjutnya, dari 25 responden yang menyatakan kurang mengetahui isi pesan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 2 responden menyatakan tidak mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan, 8 responden menyatakan kurang mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan, 13 responden menyatakan mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan, dan 2 responden menyatakan sangat mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan. Tabel di atas juga menunjukkan, dari 47 responden yang mengaku mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 2 responden menyatakan tidak mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan, 4 responden menyatakan kurang mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan, 34 responden menyatakan mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan, dan 7 responden sangat mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan. Selanjutnya, dari 7 responden yang mengaku sangat mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan, 2 responden menyatakan tidak mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan, 2 responden menyatakan mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan, dan 3 responden menyatakan mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa ada 59 responden yang mengetahui mengenai pendewasaan usia perkawinan. Tabel di atas menunjukkan ada 34 responden yang mengetahui isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T dan mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan. Dari hasil perhitungan tabel silang di atas, iklan sepertinya bukan faktor utama responden mengetahui tentang pendewasaan usia perkawinan, karena seperti dapat terihat di tabel, ada responden yang tidak mengetahui isi pesan iklan tetapi mengetahui pendewasaan usia perkawinan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.43 Mengetahui Slogan Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T dengan Mengetahui Jumlah Anak Terbaik dalam Satu Keluarga Mengetahui Jumlah Anak Terbaik dalam Satu Keluarga Total Tidak Mengetahui Kurang Mengetahui Mengetahui Sangat Mengetahui Mengetahui Slogan Tayangan Iklan Tidak Mengetahui 5 1 10 10 26 Kurang Mengetahui 0 3 17 4 24 Mengetahui 2 1 24 13 40 Sangat Mengetahui 0 0 1 6 7 Total 7 5 52 33 97 Sumber : FC 011 dan FC 036 Tabel di atas menunjukkan ada 26 responden yang tidak mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 5 responden menyatakan tidak mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 1 responden menyatakan kurang mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 10 responden menyatakan mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, dan 10 responden menyatakan sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Selanjutnya ada 24 responden yang menyatakan kurang mengetahui slogan dari tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 3 responden menyatakan kurang mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 17 responden menyatakan mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, dan 4 responden menyatakan sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Berdasarkan tabel di atas juga diketahui bahwa ada 40 responden yang mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 2 responden menyatakan tidak mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, Universitas Sumatera Utara 1 responden menyatakan kurang mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 24 responden menyatakan mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, dan 13 responden menyatakan sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Selanjutnya dari 7 responden yang mengaku sangat mengetahui slogan dari tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, tidak ada responden yang tidak mengetahui dan kurang mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, 1 responden menyatakan mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga, dan 6 responden menyatakan sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Berdasarkan hasil tabel silang tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T cukup berpengaruh dengan pengetahuan tentang jumlah anak terbaik dalam satu keluarga meskipun tidak terlalu signifikan. Dari tabel di atas dapat kita lihat, ada 20 responden yang tidak mengetahui slogan tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T tetapi 10 diantaranya mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga dan 10 lainnya sangat mengetahui jumlah anak terbaik dalam satu keluarga. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.44 Mengerti Isi Pesan dalam Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini dengan Penerapan Pendewasaan Usia Perkawinan Penerapan Pendewasaan Usia Perkawinan Total Tidak Akan Menerapkan Belum Pasti akan Menerapkan Akan Menerapkan Pasti akan Menerapkan Mengerti Isi Pesan dalam Tayangan Iklan Tidak Mengerti 4 5 3 2 14 Kurang Mengerti 0 5 8 8 21 Mengerti 1 7 34 11 53 Sangat Mengerti 1 1 5 2 9 Total 6 18 50 23 97 Sumber : FC 010 dan FC 037 Tabel di atas menunjukkan ada 14 responden yang mengaku tidak mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 4 responden menyatakan bahwa mereka tidak akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 5 responden menyatakan belum pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 3 responden menyatakan akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, dan 2 responden menyatakan pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Selanjutnya, ada 21 responden yang mengaku kurang mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 5 responden menyatakan belum pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 8 responden menyatakan akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, dan 8 responden menyatakan pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat juga ada 53 responden yang mengaku mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 1 responden menyatakan tidak akan menerapkan pendewasaan usia Universitas Sumatera Utara perkawinan, 7 responden menyatakan belum pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 34 responden menyatakan akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, dan 11 responden menyatakan pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Selanjutnya ada 9 responden yang mengaku sangat mengerti isi pesan dalam tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T, 1 responden menyatakan tidak akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 1 responden menyatakan belum pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, 5 responden akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan, dan 2 responden menyatakan pasti akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Berdasarkan penjelasan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa, mayoritas yang mengerti dan sangat mengerti isi tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan. Disini terlihat bahwa tayangan iklan BKKBN cukup berpengaruh walaupun masih ada responden yang tidak mengerti isi pesan tetapi tetap akan menerapkan pendewasaan usia perkawinan.

4.6 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Terhadap Kesadaran Masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 43 128

Iklan KB ditelevisi dan Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini (Studi Korelasional Iklan KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di Televisi Terhadap Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini Pada Pelajar di SMA Gajah Mada Padang Bulan dan R

3 52 128

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”BKKBN” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyarakat ”BKKBN Versi Dua Anak Lebih Baik” Di Televisi).

1 5 78

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang Isi pesan Iklan BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku Wisnu).

0 0 87

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan BKKBN “Generasi Berencana” di Televisi).

0 0 93

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 18

BAB II URAIAN TEORITIS - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 7

Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 13

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang Isi pesan Iklan BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku Wisnu)

0 1 25