29
c. Untuk memperlihatkan pengalaman – representasi diri – yang di dalamnya
pembicara menciptakan hubungan dengan sesuatu di dunia subjektif tempat dia memiliki akses istimewa.
Kesepakatan yang tercapai secara komunikatif diukur berdasarkan tiga klaim kesahihan yang telah disajikan oleh Habermas di atas. Keberhasilan komunikasi
tergantung pada kemampuan pendengar untuk menerima atau menolak klaim-klaim kesahihan itu. Seseorang yang menolak suatu tindak wicara yang sedang dipahami
berarti sedang mempersoalkan salah satu klaim validitas. Jika ada penolakan dengan mengatakan “tidak,” sebenarnya pendengar sedang mengekspresikan fakta bahwa
ucapan atau kalimat yang dikatakan pembicara belum memenuhi fungsinya yang telah dipaparkan oleh Habermas.
38
D. Proses Pengambilan Putusan
1. Menurut Jean – Jacques Rousseau
Dalam buku Kontrak Sosial,
39
sifat alamiah – kebebasan – yang diusung oleh
Rousseau ini merupakan tujuan teknisnya. Pada kenyataannya yang mendasar, kesetaraan dan kesamaan haklah yang ia maksudkan dan upayakan dengan
mempertaruhkan ide kebebasan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar atau alamiah ini tiap individu
harus membuat suatu negara berdasarkan kontrak sosial.
38
Hardiman, Demokrasi …, 38.
39
Jean – Jacques Rousseau, The Social Contract and The First and Second Discourses New
Haven London: Yale University Press, 2002. Buku ini adalah gabungan dari buku The Discourse on the Sciences and Arts
dan The Social Contract oleh Susan Dunn.
30
“Each of us puts in common his person and all his power under the supreme direction of the
general will; and in return each member becomes an indivisible part of the whole.
”
40
Pada rumusan di atas ada istilah kehendak umum
volonté générale
–
the general will
. Kehendak umum inilah yang akan menjadi tujuan dari proses pengambilan putusan. Pada keinginan pribadi ada dua komponen dasar yang dimiliki
manusia, yaitu keinginan atau kehendak yang semata-mata memang bersifat pribadi sesuai dengan seleranya, dan keinginan yang merupakan sebagian dari kepentingan
umum. Sebenarnya tidak ada orang yang keinginannya semata-mata bersifat egoistik murni, melainkan juga ditemukan unsur kepentingan umum.
41
Kehendak umum ini akan menjadi sebuah kesepakatan yang menciptakan suatu lembaga moral dan kolektif yang disebut negara. Dalam kesepakatan tersebut ada yang
dinamakan proses alienasi total tanpa syarat
aliénation sans reserve
. Tiap individu mendapatkan hak-haknya tanpa ada yang lebih unggul superior dan mereka masing-
masing meninggalkan areal keinginan pribadinya untuk mematuhi kesepakatan secara mutlak, yaitu persyaratan yang akan sama dengan semua orang. Inilah yang dinamakan
pemerintahan yang berdaulat. Artinya ada kedaulatan rakyat yang tidak terbatas, negara adalah rakyat, dan rakyat adalah negara.
42
Di sisi lain, selain menekankan kehendak umum, Rousseau juga tidak menutup kemungkinan dengan adanya beberapa suara terbanyak atau mayoritas yang disebut
40
Ibid., 164. Terjemahan bebasnya adalah masing-masing dari kita bersama-sama menyerahkan pribadi dan seluruh kuasanya di bawah pedoman tertinggi dari kehendak umum; dan dalam satu tubuh,
menerima setiap warga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu keseluruhan.
41
Simon P.L Tjahjadi, Petualangan Intelektual: Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern
Yogyakarta: Kanisius, 2004, 264. Lihat juga Rousseau, The Social…,
Book I, Chapter VI.
42
Bertrand Russel, History of Western Philosophy and its Connection with Political and Social Circumtances from the Earliest Times to Present Day
London: George Allen and unwin, Ltd, Second Impression, 1947, 722. Lihat juga Rousseau, The s
ocial…, Book I, Chapter VI.
31
kehendak semua
volonté de tous
–
the will of all
. Kehendak semua ini merupakan ancaman serius terhadap model negara Rousseau. Artinya, dalam pembentukan suatu
negara akan ada pihak yang setuju dan pihak yang tidak setuju. Ia merancang langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi keadaan yang
demikian, yaitu, “jika ada masyarakat yang berpihak mayoritas terhadap satu suara, mereka disarankan untuk
memperbesar jumlahnya hingga mereka menjadi kehendak umum.”
43
Konsepsi seperti ini dapat dipahami sebagai suatu ajang komunikasi berbekal informasi yang memadai untuk membuat perbedaan menjadi kecil dan lama-kelamaan
di dalam komunikasi itu akan memunculkan kehendak umum, dan keputusan yang diambil selalu baik. Komunikasi itu meliputi pendapat-pendapat warga berdasar pada
kepentingan pribadi, yang jelas berbeda-beda, akan terhapus dan yang tinggal hanyalah resultan yang sama, ada dalam tiap individu, atau disebut juga mewakili kepentingan
bersama.
44
2. Menurut Pokok Tindakan Komunikatif Habermas