mempengaruhi tingkat usaha siswa dalam mencari, sedangkan keteraturan dalam konsep akan muncul ketika macam pola ditambah dan dilakukan berulang-ulang.
3. Permainan Kesamaan Sifat
Searching for communalities
Dalam mecari kesamaan sifat siswa dimulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan. Menyiapkan dua benda yang
berbeda dan mencari kesamaan dan perbedaannya. 4.
Permainan Representasi
Representation
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Siswa menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi
yang dihadapi, dengan demikian mereka telah mengarah pada pengertian struktur matematika yang bersifat abstrak yang terdapat dalam konsep yang sedang
dipelajari. 5.
Permainan dengan Simbolisasi
symbolization
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol
matematika atau perumusan verbal. 6.
Permainan dengan Formalisasi
Formulization
Dalam tahap ini siswa dituntut untuk merumuskan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut. Karso dalam Nyimas
Aisyah dkk 2008: 11 menyatakan, pada tahap formalisasi anak tidak hanya mampu merumuskan teorema serta membuktikannya secara deduktif, tetapi
mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang sistem yang berlaku dari pemahaman konsep-konsep yang terlibat satu sama lainnya.
2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Ayuk Septiana Dewi 2011: 54 dalam penelitiannya yang berjudul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Team Game Tournament
Terhadap Hasil Belajar bagi Siswa Kelas V SD menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Team Game Tournament
efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD. Dalam penelitian eksperimen yang
dilakukan oleh Gigih Febrianto yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Team Game Turnament
pada Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Ngeri 1 Wadeslintang Kecamatan
Wadeslintang Kabupaten Wonosobo Semester 2 Tahun Pelajaran 20102011. Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran TGT
berpengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar siswa setelah pemblajaran dengan mnggunkana model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal ini berdasar pada nilai rata-rata kelas
antara kelas kontrol mendapat 72,34 dan untuk kelas eksperimen mendapat 85,36. Penelitian yang dilakukan oleh Wanda Ferdianto 2011: 46 yang berjudul
Pengaruh Penerapan Teori Belajar Dienes dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Kelas IV Semester
II di SD Negeri Salatiga 01 menyimpulkan bahwa penerapan teori belajar Dienes dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh pada peningkatan hasil
belajar siswa. Penelitian sebelumnya yang sudah disampaikan berbeda, akan tetapi masih
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam penelitian ini terdapat unsur yang sama membahas tentang pembelajaran menggunakan TGT
dan penerapan teori Dienes. Namun penelitian kali ini menjadi berbeda, karena dalam penelitian ini peneliti mengembangkan model pembelajaran TGT berdasar
teori Dienes dalam sebuah bahan ajar modul yang dibagikan oleh kelas penelitian dalam mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang. Penelitian ini
melalui beberapa tahap pembuatan produk yang harus direvisi melalui pakar modul, pakar model, dan saran perbaikan dari guru-guru sebagai praktikan yang
telah menggunakan produk penelitian berupa bahan ajar modul.
2.3 Kerangka Pikir