Faktor-faktor Penghambat Rekrutmen Karyawan

Karyawan Kopma UNY yang dikordinir bagian personalia untuk dipilih pelamar yang akan diterima. Secara garis besar teknik atau tahapan yang dijadikan dasar seleksi pada Kopma UNY sesuai dengan pendapat Hani Handoko 2001:88 yang menyatakan bahwa teknik penyeleksian yaitu meliputi penerimaan, pendahuluan, pelamar, test-tes penerimaan, wawancara, pemeriksaan referensi, evaluasi medis tes kesehatan, dan keputusan penerimaan.

6. Faktor-faktor Pendukung Rekrutmen Karyawan

Dalam melaksanakan rekrutmen karyawan di Kopma UNY memiliki faktor pendukung yaitu memiliki fasiitas penunjang untuk penyebaran informasi lowongan kerja, seperti papan informasi disetiap divisi, sms blazz, website dan sosial media serta jaringan relasi dan alumni Kopma UNY. Selain itu Kopma UNY telah memiliki Standar Operasional Prosedur perekrutan karyawan dan seleksi secara baik. Hal ini sangat membantu bagian personalia dalam penyelenggaraan rekrutmen karyawan yang terstruktur. Dalam menarik para calon karyawan, Kopma UNY memiliki nilai tawar yang lebih untuk para calon karyawannya, yang terkadang tidak diberikan diperusaaan lain seperti gaji bulanan, tunjangan-tunjangan, bonus, rekreasi karyawan, kegiatan keagamaan, pelatihan pendidikan karyawan, serta Sisa hasil Usaha SHU Karyawan.

7. Faktor-faktor Penghambat Rekrutmen Karyawan

Meskipun Bidang Personalia Kopma UNY sudah memiliki Standar Operasional Prosedur SOP Rekrutmen Karyawan, namun tetap saja masih menemui hambatan-hambatan. Ada dua hambatan yang terjadi, yaitu hambatan dari Internal dan Eksternal. Contoh hambatan internal adalah bagian personalia belum memiliki perencanaan jangka panjang terkait rekrutmen. Hambatan internal lainnya yaitu, terbenturnya jadwal kuliah atau agenda lainnya dari pihak manajemen Kopma UNY, khususnya bidang personalia, usaha dan keuangan ketika sesi wawancara dengan pelamar. Hal ini terjadi dikarenakan seluruh manajemen Kopma UNY adalah mahasiswa. Hambatan tersebut memyebabkan hanya beberapa manajemen saja yang dapat hadir dan melakukan wawancara tersebut. Hambatan internal tersebut diantisipasi dengan mendatangkan koordinator atau manager divisi ketika sesi wawancara. Hal ini agar pemilihan kandidat calon karyawan yang akan diterima lebih tepat sasaran, karena melibatkan koordinator atau manager divisi. Sedangkan hambatan eksternal yang dihadapi oleh Kopma UNY seperti, sangat sedikit pelamar yang memenuhi kualifikasi atau kompetensi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Oleh sebab itu tim rekrutmen karyawan Kopma UNY khususnya bidang personalia agak kesulitan dalam mendapatkan karyawan yang benar-benar sesuai dengan standar kualifikasi dan kebutuhan perusahaan. Permasalahan lainnya adalah masih adanya pelamar yang tidak sesuai antara latar belakang pendidikan dengan bidang kerja yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan masih rendahnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan juga masih banyaknya pelamar yang kurang memahami kebutuhan perusahaan. Akibat dari kondisi tersebut standar operasional prosedur pelaksanaan rekrutmen belum dijalankan secara maksimal. Misalnya, karena pelamar tidak memenuhi kualifikasi dengan terpaksa harus diterima mengingat kebutuhan akan karyawan yang harus mengisi lini yang kosong, sehingga dapat terjadi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, karyawan baru tersebut dapat diterima karena dapat beradaptasi dengan tugasnya. Kemungkinan kedua karyawan tersebut memilih keluar atau dikeluarkan manajemen karena tidak melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Kondisi tersebut menimbulkan kesulitan bagi bagian personalia untuk melakukan seleksi karyawan secara maksimal dikarenakan kondisi dan kemampuan pelamar yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sondang P. Siagaan yang menyatakan bahwa kendala rekrutmen karyawan ada tiga sumber yaitu kendala yang berasal dari sektor organisasional, kendala yang bersumber dari pencari kerja dan kendala yang berasal dari luar organisasi kondisi eksternal. Dengan ketidaksesuaian antara latar belakang yang dimiliki karyawan yang sudah diterima oleh perusahaan tentunya menghambat standar kerja perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kopma UNY menyeleng- garakan beberapa program pelatihan bagi para karayawan secara berkala agar bisa menambah pengetahuan serta agar karyawan bisa lebih bekerja sesuai bidangnya dengan professional. Beberapa program yang diselenggarakan itu antara lain: Pelatihan Komputer, Pelatihan Excellent Service, Pelatihan Personality Plus 103 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan