D. Kegunaan dan Fungsi Pendidikan Budi Pekerti, menurut Draf KBK 2001:
a.
Pengembangan, yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik bagi siswa yang telah tertanam dalam lingkungan keluarga dan masyarakat
b.
Penyaluran, yaitu untuk membantu siswa yang memiliki bakat tertentu agar dapat berkembang dan bermanfaat secara optimal sesuai dengan
budaya bangsa
c.
Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kelemahan siswa dalam perilaku sehari-hari
d.
Pencegahan, yaitu mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa
e.
Pembersih, yaitu untuk membersihkan diri dari penyakit hati seperti : sombong, egois, iri, dengki, agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai
dengan ajaran agama dan budaya bangsa
f.
Penyaring filter, yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti.
E. Sifat-sifat Budi Pekerti
1. Scope Nilai Budi Pekerti :
a
meyakini adanya Tuhan YME dan selalu menaati ajaranNya
b
menaati ajaran agama
c
memiliki dan mengembangkan sikap toleransi
d
memiliki rasa menghargai diri sendiri
e
tumbuhnya disiplin diri
f
mengembangkan etos kerja dan belajar
g
memiliki rasa tanggung jawab
h
memiliki rasa keterbukaan
i
mampu mengendalikan diri
j
mampu berpikir positif
k
mengembangkan potensi diri
l
menumbuhkan cinta dan kasih sayang
m
memiliki kebersamaan dan gotong royong
n
memiliki rasa kesetiakawanan
o
saling menghormati
p
memiliki tata krama dan sopan santun
q
memiliki rasa malu
r
menumbuhkan kejujuran
2. Sifat-sifat Budi pekerti a. budi pekerti seseorang cenderung untuk mengutamakan kebajikan
sesuai dengan hati nuraninya b. Budi pekerti mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya
usia makin dewasa seseorang makin kuat watak yang terbentuk c. Budi pekerti terbentuk cenderung mewujudkan bersatunya pikiran dan
ucapan dalam kehidupan sehari-hari dalam arti terdapat kesejajaran antara pikiran, ucapan, dan perilaku
d. Budi pekerti akan menampilkan diri berdasarkan dorongan e. Budi pekerti tidak dapat diajarkan langsung kepada seseorangsiswa
karena kedudukannya sebagai dampak pengiring bagi mata pelajaran lainnya misal tujuan pembelajaran PKn diikuti tujuan pengiring dengan
rumusan siswa memperhatikan dan menghargai pendapat temannya
f. Pembelajaran budi pekerti di sekolah lebih merupakan latihan bagi siswa untuk meningkatkan kualitas budi pekerti sehingga siswa terbiasa
dan mampu menghadapi masalah moral di masyarakat pada masa dewasa nanti
BAGIAN TIGA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN NILAI BUDI PEKERTI
A.
Timbul Tenggelamnya Budi Pekerti di Sekolah Ki Supriyoko 2000:8 budi pekerti memang hukumnya wajib
dilaksanakan di sekolah, tetapi tidak harus diangkat menjadi mata pelajaran tersendiri.
Beberapa hal yang perlu diingat seputar budi pekerti : 1. budi pekerti merupakan perilaku, sehingga tidak harus
diajarkan, melainkan dapat diteladankan 2. beban kurikulum sudah berat, sehingga akan menambah
beban guru dan murid dan menyiksa guru 3. tanggung jawab bersama, budi pekerti adalah tanggung
jawab semua guru bukan tanggung jawab orang per orang di
sekolah 4. terakomodasi di mata pelajaran yang lain, seperti melalui
pendidikan agama
B. Budi Pekerti Sebagai Poros Tujuan Pendidikan Nasinal