B. SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN BUDI PEKERTI
Kita mengalami zaman edan dan dunia telah diliputi kemiskinan dan kejahatan, politik sangat korupsi, anak-anak
sama sekali tidak hormat kepada orang tuanya Cahyoto : 2002
Ajaran budi pekerti di sekolah ditempuh melalui proses panjang itu dapat menghasilkan semangat pada diri siswa
untuk memberontak atau melawan tatanan budi pekerti.
Salah satu penyebab adalah siswa mencampakkan norma moralbudi pekerti yang diajarkan dalam bentuk himpunan
perintahlarangan. Keadaan ini menjadikan siswa melawan norma yang disebabkan oleh hal mendasar, siswa tidak
percaya lagi pada norma moral, yang ternyata tidak mengatasi masalah kemasyarakatan yang terus berkembang,
bahkan sebaliknya, norma moralbudi pekerti mengalami krisis kewibawaan yang juga menyeret kewibawaan pendidik.
Kilpatrick menyatakan bahwa budi pekerti seseorang dapat dikembangkan dengan
menggunakan landasan kemampuan dan kebiasaan hidup orang tsb berdasarkan norma masyarakat
tempat hidupnya. Norma inilah yang menjadi acuan bagi aktivitas seseorang termasuk didalamnya cita-
cita hidup, kemauan bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat. Kegiatan ini mengikat sikap
dan minat untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan tidak bersifat umum melainkan
terukur untuk diri sendiri yang bersifat unik dan tidak ternilai harganya sepanjang selaras dengan
norma moral masyarakat
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa budi pekertimoral dalam pengertian terluas adalah pendidikan,dengan kata lain
budi pekerti mempelajari arti diri sendiri kesadaran diri dan penerapan arti diri itu dalam bentuk tindakan, yang berarti
memperoleh pengalaman tentang dunia nyatalingkungan hidup yang sangat berperan dalam pembelajaran budi pekerti.
Kehidupan masyarakat yang beraspek budi pekerti merupakan kehidupan yang terus menerus berkembang dan
tidak dapat dibuat-buat sehingga pendidik seyogianya membantu siswa untuk mencari dan memperoleh unsur budi
pekerti serta memotivasi bagi perkembangan dirinya.
Sekolah dapat memberi kesempatan pada siswa untuk melaksanakan budi pekerti, sehingga siswa mampu
memerankan dalam masyarakat, Namun sekolah bukan satu- satunya lembaga yang memonopoli pengembangan budi
pekerti
Bagaimana dengan siswa yang berasal dari keluarga yang dididik dengan
kejujuran ?
Bagaimana dengan siswa yang berasal dari keluarga yang dididik dengan
pelanggaran ?
Untuk dikaji :
Terhadap hukuman moralbudi pekerti yang melahirkan pertentangan antara perlu dan tidak perlu akhirnya muncul 3 jenis teori hukuman moralbudi
pekerti Brubacher 1978:210 :
1.Teori Balas Dendam, mengandung prinsip bahwa hukuman merupakan
jenis balas dendam.
2.Teori Perlindungan, hukuman dapat dijatuhkan pada seseorang untuk
melindungi masyarakat dengan memberi contoh hukuman kepada si pelanggar.
3.Teori Pendidikan, teori ini dianut oleh sekolah yang memandang bahwa
kedua teori di atas mengandung kelemahan, yaitu terlalu buruk atau keras sehingga menyingkirkan aspek rehabilitasi anak yang keras
kepala.
Teori ke tiga ini, hukuman tidak boleh dijatuhkan pada seseorang jika tidak mengandung upaya membina atau mendidik kembali sesuai
kehendak masyarakat yang berharap moral harus ditegakkan dalam masyarakat.
BAGIAN DUA
HAKIKAT PENDIDIKAN BUDI
PEKERTI
A.
Pengertian Pendidikan Budi Pekerti, Afektif, Nilai, Moral dan Karakter
B.
Visi dan Misi Pendidikan Budi Pekerti
C.
Tujuan dan Sasaran PendidikanBudi Pekerti
D.
Kegunaan atau Fungsi Pendidikan Budi Pekerti
E.
Sifat-sifat Budi Pekerti
Pengertian dalam bhs.inggris diterjemahkan sbg.moralitas. Moralitas mengandung beberapa pengertian al.adat istiadat, sopan santun, dan
perilaku.Pengertian budi pekerti secara hakiki adalah perilaku.
Menurut KBK 2001 budi pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut kebaikan dan keburukannya melalui norma agama, norma
hukum, tata krama, sopan santun, norma budaya dan adat istiadat masyarakat. Budi pekerti berinduk pada etika danfilsafat moral.
Etika ialah studi tentang cara, penerapan hal yang baik bagi hidup manusia solomon,1984 : 2 mencakup 2 aspek :
1. disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai dan pembenarannya 2. nilai-nilai hidup nyata dan hukum tingkah laku manusia yang menopang nilai-
nilai tsb. Bertens 1993 : 4, mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari adat
kebiasaan, termasuk di dalamnya moral yang mengandung nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorangsekelompok orang .
Dalam kaitannya dengan budi pekerti, etika membahasnya sebagai kesadaran seseorang untuk membuat pertimbangan moral yang rasional mengenai
kewajiban memutuskan pilihan yang terbaik dalam menghadapi masalah nyata.
Etika : 1.Teori ilmu : studi tentang kebaikan dan keburukan perilaku manusia dari segi akal budi
2.Praktis ajaran : pola perilaku yang baik : a. perorangan , b. masyarakat
Berdasar deskripsi di atas, dapat diuraikan konsep utama budi pekerti dari 3 tiga pendekatan :
1.Pendekatan Etika filsafat moral : Budi pekerti adalah wataktabiat khusus seseorang untuk berbuat sopan dan menghargai
pihak lain yang tercermin dalam perilaku dan kehidupannya. Watak : merupakan keseluruhan dorongan, sikap, keputusan, kebiasaan, dan nilai moral
seseorang yang baik, yang dicakup dalam satu istilah sebagai kebajikan 2.Pendekatan Psikologi :
Budi pekerti mengandung watak moral yang baku dan melibatkan keputusan berdasar nilai-nilai hidup. Watak seseorang dapat dilihat pada perilakunya yang diatur oleh usaha
dan kehendak berdasar hati nurani sebagai pengendali bagi penyesuaian diri dalam hidup bermasyarakat.
3.Pendekatan Pendidikan : Pendidikan budi pekerti merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan
mengembangkan wataktabiat siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya,
disiplin, dan kerja sama.
Dalam Taksonomi Bloom, pendidikan budi pekerti menekankan : ranah afektif perasaan dan sikap, tanpa meninggalkan ranah kognitif berpikir rasional
ranah skillpsikomotorik : keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat
ETIKA
Untuk menghindari kerancuan pendidikan budi pekerti dengan jenis pendidikan afektif,
pendidikan moral, pendidikan nilai, dan pendidikan karakter, perlu dikemukakan
pengertian masing-masing :
1. Pendidikan Afektif : pendidikan ini berusaha mengembangkan aspek
emosiperasaan yang umumnya terdapat dalam pendidikan humaniora dan
seni,namun juga dihubungkan dengan sistem nilai-nilai hidup, sikap, dan
keyakinan untuk mengembangkan moral dan watak seseorang.
2. Pendidikan Nilai-nilai Pengembangan pribadi siswa tentang pola
keyakinan yang terdapat dalam sistem keyakinan suatu masyarakat tentang hal baik yang harus
dilakukan dan hal buruk yang harus dihindari
3.Pendidikan Moral Berusaha untuk mengembangkan pola perilaku
seseorang sesuai dengan kehendak masyarakat. Kehendak ini berwujud moralitas atau kesusilaan
yang berisi nilai-nilai dan kehidupan yang berada dalam masyarakat.
4. Pendidikan Karakter Sering disamakan dengan pendidikan budi pekerti. Seseorang dapat
dikatakan berkarakterberwatak jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan
moral dalam hidupnya.
5. Pendidikan Budi Pekerti Merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan
mengembangkan wataktabiat siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui
kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah kognitif berpikir rasional dan ranah skillpsikomotorik keterampilan,
terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan kerja sama
Pengertian Pendidikan Budi Pekerti secara Operasional : upaya untuk membekali siswa melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan selama
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depannya, agar memiliki hati nurani yang bersih, berperangai baik, serta menjaga
kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan sesama makhluk.terbentuk pribadi seutuhnya yang tercermin pada perilaku berupa
ucapan, perbuatan, sikap, pikiran, perasaan, kerja dan hasil karya berdasar nilai agama serta norma dan moral luhur bangsa.
B.Visi dan Misi Pendidikan Budi Pekerti
Visi budi pekerti : terbentuknya manusia berkualitas
berakhlak Misi budi pekerti :
1.
Mengoptimalkan substansi praktis mata pelajaran yang relevan untuk
menyemaikanmenanamkan budi pekerti.
2.
Mewujudkan interaksi yang kondusif yang mencerminkan akhlakmoral luhur
C. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Budi Pekerti