Polya 1985, mengemukakan pendapatnya bahwa pemecahan masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai
suatu  tujuan  yang  tidak  begitu  mudah  dapat  dicapai.  Sejalan  dengan  itu NCTM  2000,  mengartikan  pemecahan  masalah  sebagai  aktivitas  dalam
menyelesaikan  suatu  tugas  masalah  yang  cara  menyelesaikannya  belum diketahui  dengan  pasti.  Pengertian  tersebut  mengandung  makna  bahwa
ketika  seseorang  telah  mampu  menyelesaikan  masalah,  maka  ia  telah mendapatkan  kemampuan  baru  dan  membantu  mengasah  kemampuannya
untuk memecahkan masalah yang lain.
Menurut  Sutriyono,  pemecahan  masalah  yang  mengacu  pada  proses perpindahan  dari  pernyataan  yang  diberikan  untuk  mendapatkan
penyelesaian  suatu  masalah.  Hal  ini  berarti  dengan  mana  seorang  individu menggunakan  pengetahuan,  ketrampilan,  dan  pemahaman  yang  telah
diperoleh  sebelumnya  untuk  memenuhi  tuntutan  situasi  yang  asing.  Para siswa  harus  mensintesis  apa  yang  telah  dipelajarinya,  dan  belajar  untuk
menghadapai  situasi  yang  baru  dan  berbeda.  Kemampuan  untuk menggunakan  informasi  dan  fakta  adalah  bagian  penting  dari  proses
pemecahan  masalah.  Kemampuan  untuk  menghadapi  permasalahan- permasalahan baik dalam permasalahan matematika maupun permasalahan
dalam  kehidupan  nyata  merupakan  kemampuan  daya  matematis  atau mathematical  power  dan  menurut  The  Massachusets  Mathematics
Framework  1996  dalam  Departemen  of  Education,  1996,  pengembangan daya  matematis  dapat  dilakukan  melalui  pemecahan  masalah  problem
solving,  komunikasi  communication,  penalaran  reasoning  dan  koneksi connections.  Berdasarkan  hal  tersebut  secara  tidak  langsung  nyata  bahwa
untuk  menghadapi  permasalahan    diperlukan  kemampuan  untuk memecahkan masalah atau problem solving.
3. Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Strategi  berkaitan  dengan  pendekatan  pembelajaran.  Pendekatan pembelajaran  dapat  diartikan  sebagai  titik  tolak  atau  sudut  pandang  kita
terhadap  proses  pembelajaran,  yang  merujuk  pada  pandangan  tentang terjadinya  suatu  proses  yang  sifatnya  masih  sangat  umum,  di  dalamnya
mewadahi,  menginsiprasi,  menguatkan,  dan  melatari  metode  pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat  dua  jenis  pendekatan,  yaitu:  1  pendekatan  pembelajaran  yang berorientasi  atau  berpusat  pada  siswa  student  centered  approach  dan  2
pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau  berpusat  pada  guru teacher  centered  approach,  sementara  itu,  Kemp  mengemukakan
bahwa strategi  pembelajaran adalah  suatu  kegiatan  pembelajaran  yang harus  dikerjakan  guru  dan  siswa  agar  tujuan  pembelajaran  dapat  dicapai
secara  efektif  dan  efisien.  Selanjutnya,  dengan  mengutip  pemikiran  J.  R David,  Wina  Senjaya  2008  menyebutkan  bahwa  dalam  strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil  dalam  suatu  pelaksanaan  pembelajaran.  Herdian;  Ismail  Bugis, 2011
Berangkat  dari  pengertian  strategi  dan  pendekatan  maka  selanjutnya akan  diungkapkan  pengertian  strategi  pemecahan  masalah.  Wahyudi  dan
Inawati  Wina  Senjaya,  2008  mengungkapkan  bahwa  konsep  dasar  dan strategi  pemecahan  masalah  dapat  diartikan  sebagai  rangkaian  aktifitas
pembelajaran  yang  menekankan  pada  proses  penyelesaian  masalah  yang dihadapi secara ilmiah. Dalam hai ini terdapat tiga ciri utama yaitu: pertama
merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang menempatkan masalah sebagi
kunci  dari  proses  pembelajaran,  ketiga  pemecahan  masalah  menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah.
Menurut  Polya  dalam  pemecahan  masalah  terdapat  empat  langkah yang  harus  dilakukan  dalam  memecahkan  masalah,  yaitu:  1  memahami
masalah, 2 merencanakan strategi pemecahan,  3 menyelesaikan masalah sesuai  rencana  langkah  ke  dua  4  memeriksa  kembali  hasil  yang  diperoleh
looking back. Reys  mengungkapkan  langkah-langkah  strategi  pemecahan  masalah
yaitu sebagai berikut : a.
Strategi Act It Out Strategi ini membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang
tercakup dalam soal yang dihadapi dalam pelaksanaannya, strategi ini  dilakukan  dengan  menggunakan  gerakan-gerakan  fisik  atau
dengan  menggerakkan  benda-benda   kongkrit  yang  dapat membantu  atau  mempermudah  siswa  dalam  menemukan
hubungan  antar  komponen-komponen yang  tercakup  dalam  suatu masalah.
b. Membuat gambar atau diagram
Strategi  ini  dapat  membantu  siswa  untuk  mengungkapkan informasi  yang  terkandung  dalam  masalah  sehingga  hubungan
antar  komponen  dalam  masalah  tersebut  dapat  terlihat  dengan jelas  yang  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  gambar  atau
diagram. c.
Menemukan pola Kegiatan  matematika  yang  berkaitan  dengan  proses  menemukan
suatu pola dari sejumlah data yang diberikan dapat mulai dilakukan melalui  sekumpulan  gambar  atau  bilangan  yang  digunakan  untuk
mengobservasi  sifat-sifat  yang  dimiliki  bersama  oleh  kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia.
d. Membuat tabel
Mengorganisasikan  data  ke  dalam  sebuah  tabel  dapat  membantu dalam  mengungkapkan  suatu  pola  tertentu  serta  dalam
mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap. e.
Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari
pola  dan  menggambar  tabel.  Dalam  strategi  ini  tidak  perlu memperhatikan  keseluruhan  kemungkinan  yang  terjadi,  tetapi
semua  kemungkinan  itu  diperoleh  dengan  cara  yang  sistematik mengorganisasikan data ke dalam kategori tertentu.
f. Tebak dan periksa Guess and Check
Strategi  menebak  yang  dimaksud  disini  adalah  menebak  yang didasarkan  pada  alasan  tertentu.  Untuk  dapat  melakukan  tebakan
dengan  baik  seseorang  pelu  memiliki  pengalaman  cukup  yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
g. Strategi kerja mundur
Suatu masalah kadang-kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang  diketahui  itu  sebenarnya  merupakan  hasil  dari  suatu  proses
tertentu,  sedangkan  komponen  yang  ditanyakan  merupakan komponen yang seharusnya muncul lebih awal.
h. Menentukan  apa  yang  diketahui,  apa  yang  ditanyakan,  dan
informasi yang diperlukan. Strategi  ini  merupakan  cara  penyelesaian  yang  sangat  terkenal
sehingga  seringkali  muncul  dalam  buku-buku  matematika  sekolah dengan mengidentifikasi ketiga langkah tersebut.
i. Menggunakan kalimat terbuka
Strategi  ini  termasuk  yang  paling  sering  digunakan,   tetapi  masih sering  mengalami  kesulitan,  karena  untuk  sampai  pada  kalimat
terbuka yang dimaksud haru smenggunakan strategi yang lain agar hubungan  antar  unsur  yang  terkandung  di  dalam  masalah  dapat
dilihat dengan jelas. j.
Menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah Adakalanya  soal  matematika  itu  sangat  sulit  untuk  diselesaikan,
karena  didalamnya  terkandung  permasalahan  yang  sangat kompleks.  Untuk  itu  dapat  dilakukan  dengan  mengunakan  analogi
melalui  penyelesaian  masalah  yang  mirip  atau  masalah  yang  lebih mudah.
k. Mengubah strategi pandang
Strategi  ini  sering  digunakan  setelah  gagal  untuk  menyelesaikan masalah dengan menggunakan suatu straegi dan kemudian dicoba
dengan strategi lainnya. Arniati dan Asmi, 2010 Di  Amerika  Serikat,  penyelidikan  tentang  pemecahan  masalah  telah
dilakukan  beberapa  puluh  tahun  yang  lalu  yang  diantaranya  dilakukan  oleh Dodson 1971, Hollander 1974. Menurut mereka kemampuan pemecahan
masalah  yang  harus  ditumbuhkan  adalah:  a  Kemampuan  mengerti  konsep dan  istilah  matematika,  b  Kemampuan  mencatat  kesamaan,  perbedaan,
dan  analogi,  c  Kemampuan  untuk  mengidentifikasi elemen  terpenting  dan memilih  prosedur  yang  benar,  d  Kemampuan  untuk  mengetahui  hal  yang
tidak  berkaitan,  e  Kemampuan  untuk  menaksir  dan  menganalisa,  f kemampuan  untuk  memvisualisasi  dan  mengimplementasi  kuantitas  atau
ruang,  g  Kemampuan  untuk  memperumum  generalisasi  berdasarkan beberapa  contoh,  h  Kemampuan  untuk  menganti  metode  yang  telah
diketahui,  i  Mempunyai  kepercayaan  diri  yang  cukup  dan  merasa  senang terhadap materinya.
Selain  kemampuan  tersebut,  siswa  mempunyai  keadaan  yang  tentu untuk  masa  yang  akan  datang  sehingga  dengan  percaya  diri  dapat
mengembangkan kemampuan
tersebut. Untuk
mengembangkan kemampuan  di  atas,  guru  memberikan  hal  berikut:  a  Mengajari  siswa
dengan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk berbagai masalah, b Memberikan waktu yang cukup untuk siswa mencoba masalah yang ada, c
Mengajak  siswa untuk  menyelesaikan masalah  dengan  cara lain,  d  Setelah masalah  terselesaikan,  mengajak  siswa  untuk  melihat  kembali,  melihat
kemungkinan  lain,  mengatakan  dengan  bahasa  mereka  sendiri,  kemudian ajaklah  untuk  mencari  penyelesaian  dengan  cara  yang  lebih  baik,  e  Jika
berhadapan  dengan  masalah  yang  sulit,  tidak  berarti  harus  menghindar. Tetapi  gunakan  cukup  waktu  untuk  mengulang  dan  mengerjakan  masalah
yang  lebih  banyak,  Mulailah  dengan  mengerjakan  masalah  serupa,  dan kemudian  masalah-masalah  yang  menantang,  f  Fleksibelitas  di  dalam
pemecahan masalah merupakan perilaku belajar yang baik. Menurut  Jhon  A.  Van  De  Walle  2006  strategi  yang  sering  digunakan
dalam  memecahkan  masalah  matematika  yaitu  :  a  Membuat  gambar, menggunakan  gambar  dan  menggunakan  model,  yaitu  strategi  yang
merupakan salah satu cara untuk berpikir dan memperluas model ke dalam interpretasi nyata dari situasi soal, b Mencari pola yaitu inti dari tugas-tugas
yang  berbasis  soal  khususnya  dalam  aljabar.  Hal  ini  akan  membantu  siswa dalam  belajar  dan  menguasai  fakta-fakta  dasar,  c  Membuat  tabel  atau
diagram,  diagram  data,  tabel  fungsi,  tabel  operasi  dan  tabel  tetntang  rasio atau pengukuran merupakan bentuk utama analisis dan komunikasi. d Coba
versi  sederhana  dari  soal,  dengan  menyelesaikan  soal  yang  lebih  mudah diharapkan dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang lebih kompleks.
e Menduga dan memeriksa, yaitu strategi dimana siswa mencoba-coba dan memeriksa,  dengan  melakukan  hal  ini  siswa  dapat  berlatih  untuk
memecahkan  soal  dengan  berbagai  versi.  f  Buat  daftar  yang  teratur, strategi  ini  melibatkan  secara  sistematis  perhitungan  semua  hasil  yang
mungkin  dalam  situasi  dengan  tujuan  untuk  menemukan  beberapa  banyak kemungkinan  yang  ada  atau  untuk  memastikan  bahwa  semua  hasil  yang
mungkin telah dihitung. Pendekatan  dan  strategi  penelitian  yang  akan  dipakai  dalam  penelitian
ini  mengacu  pendekatan  dan  strategi  yang  diungkapkan  oleh  Sutriyono 2005  tentang  rasio  pada  mahasiswa  pendidikan  matematika  Universitas
Kristen  Satya  Wacana  2011  yang  mengacu  pada  Dube  1990,  namun menggunakan  strategi  kognitif  yang  berbeda.  Pendekatan  yang  digunakan
yaitu  pendekatan  holistik  dan  pendekatan  analisis-sintetik  yang  selanjutnya dalam  pendekatan  analisis-sintetik  dibagi  menjadi  tiga  strategi  kognitif.
Alasan  dari  pemakaian  strategi  ini  dikarenakan  bentuknya  yang  sederhana sehingga  memudahkan  dalam  pengelompokan.  Adapun  analisis  datanya
adalah sebagai berikut :
Masalah : Masalah
Keputusan : Pendekatan holistik atau analisis-sintetik?
Hasil : Benar atau salah.
Pendekatan  holistik  adalah  pendekatan  dimana  persamaan  yang dituliskan  merupakan  hasil  dari  pandangan  umum  dari  seluruh  masalah.
Pendekatan  holistik  merupakan  model  pada  tingkat  makroskopik  yang menyoroti  pentingnya  keputusan  yang  dibuat  oleh  pemecah  masalah  pada
pendekatan yang digunakan. Pendekatan holistik adalah Pendekatan analisis- sintetik  adalah  pendekatan  dengan  membagi  masalah  yang  diberikan  dan
yang  tidak  diketahui  kemudian  menuliskan  persamaan  sebenarnya  setelah menggunakan  arti  kata  dan  alasan  matematika,  manipulasi  aljabar  dan
kalkulasi aritmatika. Setelah mendapatkan hasil benar dan salah dari pengerjaan siswa dalam
menyelesaikan soal, maka langkah selanjutnya adalan meneliti jawaban yang menggunakan metode analitis-sintetik seperti berikut :
Pendekatan: Analisis-sintetik
Strategi Kognitif: Linguistik        Additional       Fungsional
Hasil: Persamaan Benar
Persamaan Salah I Sumber Kesalahan :
I  = Kesalahan  dalam  urutan  kata,  arti  kata,  arti  fase,  arti  kalimat,  penggunaan
variabel jika menggunakan strategi linguistik. Kesalahan  dalam  perhitungan,  manipulasi  aljabar  hubungan  ekuivalen,
penggunaan variabel jika menggunakan strategi fungsional atau additional.
Pendekatan  analisis-sintetik  menganalisis  cara  untuk  mendapatkan penyelesaian,  kemudian  cara  untuk  mendapatkan  penyelesaian  tersebut
dikelompokkan  dalam  tiga  strategi  kognitif.  Tiga  strategi  kognitif  tersebut adalah  linguistik,  additional  dan  fungsional.  Strategi  linguistik  adalah
persamaan  yang  didapatkan  dari  makna  kata-kata  dalam  masalah  atau  dari susunan  kata-kata  dalam  masalah.  Pada  strategi  linguistik  siswa
memecahkan masalah melalui apa yang  didapatkan dari  kata-kata  yang  ada dalam  soal  dan  menyelesaikan  dengan  menggunakan  kata-kata  yang  ia
pahami.  Strategi  additional  adalah  persamaan  yang  didapatkan  dari  hasil penggunaan  pengetahuan  tentang  barisan  dan  deret  dengan  pengetahuan
mereka dalam memahami masalah dan secara operasional dilakukan dengan penjumlahan.  Strategi  ini  dapat  dilihat  dari  jawaban  siswa  yang
menggunakan  pengetahuan  tentang  barisan  dan  deret  dan  menjawab dengan  menjumlahkan.  Strategi  fungsional  adalah  persamaan  yang  didapat
dari hasil penggunaan formula matematika tentang barisan dan deret dalam menyelesaikan  masalah.  Pada  strategi  ini  siswa  murni  menggunakan  rumus
dalam menyelesaikan soal.
4. Barisan dan Deret