Pelaksanaan Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian Kota

62 Pertambahan jumlah penduduk tersebut memungkinkan permintaan akan tanah untuk perumahan meningkat. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tanah untuk pembangunan perumahan tersebut adalah dengan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian.

3.3 Pelaksanaan Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian Kota

Salatiga Pembangunan memerlukan ketersediaan tanah yang cukup. Namun tanah merupakan sumber daya alam yang sifatnya terbatas. Intensitas pembangunan yang membutuhkan penyediaan tanah yang relatif luas untuk berbagai keperluan menuntut alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah non pertanian. Dinamika perubahan Kota Salatiga telah tumbuh dan bergerak cukup pesat. Alih fungsi tanah pertanian menjadikan luas areal tanah pertanian di Salatiga mengalami penyusutan hingga 98.344 m² yang mana pada tahun 2010 tercatat 27.360.794 m², berkurang menjadi 27.262.450 m² pada tahun 2011. 64 Tanah pertanian yang dialih fungsi tersebut terdiri dari tanah pertanian berstatus tegal maupun tanah pertanian berstatus sawah. Kegiatan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian berstatus tegal maupun sawah Kota Salatiga pada tahun 2011 tersebut tersebar di empat Kecamatan sebagaimana tersebut dalam tabel berikut. 64 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012 63 Tabel 4 Alih Fungsi Tanah Tegal Kota Salatiga Tahun 2011 m² Kecamatan dan Kelurahan Luas Tanah Tegal Tahun 2010 Luas Tanah Tegal Yang Di Alih Fungsi Luas Tanah Tegal Tahun 2011 Argomulyo 1. Randuacir 2. Ledok 3. Tegalrejo 4. Kumpulrejo 2.775.883 340.520 536.650 3.480.207 1.561 6.102 8.208 3.973 2.774.322 334.418 528.442 3.476.234 Tingkir 1. Sidorejo Kidul 2. Kutowinangun 1.072.700 568.336 2.034 11.313 1.070.666 557.023 Sidomukti 1. Dukuh 2. Mangunsari 2.188.053 832.800 16.561 1.179 2.171.492 831.621 Sidorejo 1. Pulutan 2. Sidorejo Lor 123.800 258.261 2.245 16.347 121.555 241.914 Jumlah 69.523 Sumber: Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012 Dari tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa alih fungsi tanah pertanian berstatus tegal pada tahun 2011 mencapai 69.523 m². Kelurahan yang mengalami alih fungsi tanah tegal paling luas adalah Kelurahan Dukuh yaitu 16.561 m² untuk kawasan permukiman, sedangkan kecamatan yang mengalami alih fungsi tanah tegal paling luas terdapat di Kecamatan Argomulyo yaitu berjumlah 19.884 m², juga untuk kawasan permukiman. 65 Selain tanah pertanian yang berstatus tegal, terdapat pula tanah pertanian yang berstatus sawah yang dialihfungsikan sebagaimana disebutkan dalam tabel berikut. 65 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012 64 Tabel 5 Alih Fungsi Tanah Sawah Kota Salatiga Tahun 2011 m² Kecamatan dan Kelurahan Luas Tanah Sawah Tahun 2010 Luas Tanah Sawah Yang Di Alih Fungsi Luas Tanah Sawah Tahun 2011 Argomulyo 1. Ledok 262.068 400 261.668 Tingkir 1. Tingkir Tengah 2. Kalibening 3. Kutowinangun 474.273 568.465 459.700 1.324 6.175 4.257 472.949 562.290 455.443 Sidomukti 1. Kecandran 331.500 365 331.135 Sidorejo 1. Pulutan 2. Blotongan 3. Sidorejo Lor 4. Salatiga 5. Bugel 1.619.280 831.059 20.940 153.620 479.598 2.392 902 6.139 6.093 774 1.616.888 830.157 14.801 147.581 478.824 Jumlah 28.821 Sumber: Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012 Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa alih fungsi tanah pertanian berstatus sawah pada tahun 2011 mencapai 28.821 m². Kelurahan yang mengalami alih fungsi tanah sawah paling luas terdapat di Kelurahan Kalibening dengan luas mencapai 6.175 m² untuk kawasan permukiman. Sedangkan kecamatan yang mengalami alih fungsi tanah sawah paling luas terdapat di Kecamatan Sidorejo yaitu berjumlah 16.300 m² untuk kawasan permukiman dan lainnya. 66 Dari tabel alih fungsi lahan tegal dan tabel alih fungsi lahan sawah tersebut, nampak bahwa daerah yang 66 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012 65 mengalami alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian paling luas terdapat di Kelurahan Dukuh dengan tanah pertanian berstatus tegal seluas 16.561 m². Kelurahan Dukuh mengalami alih fungsi tanah pertanian paling luas dikarenakan untuk memenuhi keperluan pembangunan berupa perumahan karena jumlah penduduk yang relatif banyak. Tanah petanian di daerah Dukuh dialih fungsi oleh para pemilik tanah kemudian dijual kepada kontraktor untuk dijadikan perumahan. Selain itu penggunaan tanah di Kelurahan Dukuh sebagian besar masih merupakan tanah pertanian yang berupa tegalan bersifat produktif dan non produktif, dan dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 termasuk dalam kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan rendah. Sehingga memungkinkan alih funngsi tanah pertanian untuk pembangunan perumahan. 67

3.4 Prosedur Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian Kota