Latar belakang PENINGKATAN KETERAMPILAN LARI ESTAFET MATA PELAJARAN PENJASKES MATERI ATLETIK MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS IV MINU SUMOKALI SIDOARJO.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id aktif sehingga dapat memberikan peningkatan keterampilan lari estafet pada materi atletik.

D. Tujuan penelitian

Berkaitan dengan permasalahan di atas, tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan Model Explicit Instructiondalam pembelajaran lari estafet siswa kelas IV MINU Sumokali Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui peningkatan keterampialnlari estafet melalui Model Explicit Instruction pada mata pelajaran Penjaskes siswa kelas IV MINU Sumokali Sidoarjo.

E. Lingkup penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: a. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah peningkatan keterampilan lari estafet pada materi atletik. b. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV di MINUSumokali Sidoarjo. c. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2015- 2016 dan dibatasi pada Kompetensi Dasar mengenai materi Atletik. d. Standar Kompetensi Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. e. Kompetensi Dasar 1.2 Mempraktikkan gerak dasar atletik digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin. Indikator a Menjelaskan atletik lari estafet dengan tepat b Mempraktikkan atletik lari estafet dengan tepat

F. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Lari Estafet Mata Pelajaran Penjaskes Materi Atletik Melalui Model Explicit Instruction Siswa Kelas IV MINU Sumokali Sidoarjo” dapat di pilah menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori model explicit instruction pengajaran langsung pada pembelajaran Penjaskes materi atletik. 2. Manfaat secara praktis dipilah menjadi tiga yaitu bagi siswa, bagi guru, dan bagi sekolah. a. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini siswa dapat mempraktikkan gerak dasar atletik lari estafet dengan tepat. b. Bagi guru Dengan adanya penelitian ini guru dapat membantu siswa dapat mempraktikkan gerak dasar atletik lari estafet. Selain itu dapat memudahkan guru untuk melanjutkan materi selanjutnya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini MINU Sumokali sidoarjo dapat mengembangkan peserta didiknya terutama dalam hal proses pembelajaran penjaskes materi atletik , khususnya peningkatan keterampilan, keaktifan, pemahaman, kreatif, cerdas, agamis dan prestasi belajar. d. Penulis Bagi penulis membawa wawasan dan pengetahuan lebih dalam dan sebagai latihan dalam bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan serta sebagai landasan megajar Penjaskes. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 9 BAB II KAJIAN TEORI

A. Keterampilan Lari Estafet

1. Pengertian keterampilan

Mengatakan keterampilan yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreativitasnya dalam mengerjakan, mengubah, menyelesaikan ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.keterampilan kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada. Keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan bukanlah merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir. sehingga untuk menjadi seorang yang terampil dengan memiliki keahlian khusus pada bidang tertentu haruslah melalui latihan dan belajar dengan tekun supaya dapat menguasai bidang tersebut dan dapat memahami dan mengaplikasikannya. Gordon mengemukakan keterampilan merupakan sebuah kemapuan dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Definisi keterampilan menurut Gordon ini cenderung mengarah pada aktivitas psikomotor. Kemampuan psikomotorik terkait erat dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara saraf dengan otak. 1

2. Pengertian lari

Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah cabang olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban- peradaban manusia kuno.Lari merupakan cabang olahraga atletik yang paling populer. Olahraga ini banyak yang meminatinya diseluruh penjuru dunia, karena modal awal dari segala olahraga. Cabang-cabang lari sangat banyak macamnya dari yang berjarak pendek, jarak jauh. Lari estafet atau lari sambung merupakan salah satu cabang olahraga lari. Lari sambung pada dasarnya adalah melakukan gerak lari secepat mungkin dengan membawa tongkat. Pada lari sambung terjadi perpindahan tongkat dalam regu. Satu regu lari sambung beranggotakan empat pelari, yaitu pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, pelari dan keempat. Jumlah pelari estafet bisa 2, 4, 8 otang atau lebih asalkan jumlahnya genap. Pada perlombaan resmi biasanya jumlah pelari estafet sebanyak 4 orang. Lari estafet yang sering dilombahkan berjarak 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. 2 1 Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, Bumiayu: AR-RUZZ MEDIA, 2013. Hal.84 2 Giri Wiarto, ATLETIK, Surakarta: GRAHA ILMU, 2013. Hal. 13.