Nilai Z 2,99 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.
34 Berdasarkan hasil analisis keempat model prediksi yang dapat
dilihat pada tabel 7, sebanyak 5 perusahaan memiliki hasil prediksi yang sama meskipun menggunakan keempat model prediksi yang berbeda.
Perusahaan yang diprediksi sama oleh keempat model prediksi kebangkrutan diringkas dalam tabel berikut :
Tabel 8. Daftar Perusahaan Yang Memiliki Kesamaan Prediksi No
Kode Nama Perusahaan
Prediksi Status
1. HDTX
PT. Panasia Indo Resources Tbk
BANGKRUT Negatif
2. ADMG
PT. Polychem Indonesia Tbk TIDAK
BANGKRUT negatif
3. PBRX
PT. Pan Brothers Tbk TIDAK
BANGKRUT positif
4. RICY
PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
TIDAK BANGKRUT
positif 5.
TRIS PT. Trisula International Tbk
TIDAK BANGKRUT
positif Sumber : Data diolah
Bila dibandingkan antara hasil prediksi dengan keadaan perusahaan sesungguhnya, ternyata kelima perusahaan pada tabel 8 diprediksi tepat
dengan menggunakan keempat model prediksi. Sebagai contoh PT. Panasia Indo Resources Tbk. HDTX yang diprediksi “bangkrut” oleh
model prediksi Altman, Taffler, Springate dan Kida dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2011-2013 kenyataannya mengalami laba operasi
negatif pada tahun 2014. Begitu juga dengan PT. Pan Brothers Tbk PBRX yang diprediksi “tidak bangkrut” oleh keempat model prediksi
kebangkrutan dan pada kenyataannya memang pada tahun selanjutnya mengalami laba operasi positif. Berdasarkan uraian tersebut dapat
35 dikatakan bahwa hasil prediksi lima perusahaan tersebut memang relevan
dengan kenyataannya. Dengan kata lain, penggunaan keempat model prediksi kebangkrutan dalam memprediksi laba operasi negatif atau positif
suatu perusahaan akan mengalami ketepatan prediksi yang tinggi apabila model-model tersebut memiliki hasil prediksi yang sama.
2. Perhitungan Tingkat Akurasi dan Error Hasil prediksi dan status perusahaan akan dibandingkan untuk
dihitung tingkat akurasinya. Tingkat akurasi dihitung untuk masing- masing model Altman, model Taffler, model Springate, dan model Kida
dalam memprediksi laba operasi negatif atau positif perusahaan. Perhitungan tingkat akurasi berdasarkan hasil perbandingan antara
keempat model prediksi kebangkrutan pada tabel 8. Suatu prediksi dianggap tepat jika perh
itungan hasil prediksi “bangkrut” maka statusnya negatif, sedangkan jika perhitungan menunjukkan hasil prediksi “tidak
bangkrut” maka statusnya positif. Selain tingkat akurasi, dilakukan pula perhitungan untuk
mengetahui persentase type error dari keempat model prediksi kebangkrutan. Type error dibagi menjadi dua jenis. Type I error adalah
kesalahan yang terjadi jika model memprediksi sampel tidak akan mengalami laba operasi negatif padahal kenyataannya mengalami laba
operasi negatif, sedangkan type II error adalah kesalahan yang terjadi jika model memprediksi sampel mengalami sampel mengalami laba operasi
negatif padahal kenyataannya tidak mengalami laba operasi negatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI