Loop Berganda dengan Banyak Titik Multi Loop Multi Vertex
: proses pendinginan : proses pengepakan
Gambar 3.5 menunjukkan bahwa pada unit pemrosesan dan
masing-masing memuat 1 loop. Hal ini berarti bahwa dan
masing- masing melakukan 2 pekerjaan untuk setiap satu kali periode produksi. Unit
pemrosesan dan
yang memuat masing-masing 5 loop dan 8 loop melakukan 6 kali pekerjaan dan 9 kali pekerjaan untuk setiap satu kali
periode produksi. Dengan kata lain untuk satu kali produksi kue terjadi proses pemisahan putih telur dengan kuning telur
sebanyak 2 kali, proses pencampuran putih telur dengan gula pasir
sebanyak 2 kali, proses pemanggangan lapisan terjadi sebanyak 15 kali pelapisan 6 kali pada
dan 9 kali pada
. Pada sistem produksi di atas, unit pemrosesan dan
bekerja pada mesin yang sama tetapi memiliki bahan dan waktu pemrosesan yang berbeda sehingga tidak memungkinkan untuk membuat loop pada
. Hal ini membuat
dan dipisahkan oleh unit pemrosesan yang berbeda.
Dengan alasan yang sama, hal ini berlaku juga untuk dan
. Graf modifikasi yang dapat dibentuk dari Gambar 3.5 adalah sebagai berikut.
Gambar 3.6 Graf Sistem Produksi Modifikasi Multi Loop Multi Vertex
Keterangan : : waktu proses pemindahan bahan yan
g akan diproses, i = 1,2,…,34 : waktu saat pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada
1 : waktu saat pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 1
: waktu saat pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada 2
: waktu saat pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 2 : waktu saat pencampuran adonan 1 dengan kuning telur
: waktu saat pencampuran adonan 2 dengan kuning telur : waktu saat pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 1
: waktu saat pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur : waktu saat pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 2
: waktu saat pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur : waktu saat pemanggangan lapisan pertama pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan kedua pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan ketiga pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan keempat pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kelima pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan keenam pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan ketujuh pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan kedelapan pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kesembilan pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan kesepuluh pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kesebelas pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan kedua belas pada oven PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
: waktu saat pemanggangan lapisan ketiga belas pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan keempat belas pada oven
: waktu saat pemanggangan lapisan kelima belas pada oven : waktu saat proses pendinginan
: waktu saat proses pengepakan : pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada
1 : pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 1
: pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 2 : pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada
2 : pencampuran adonan 1 dengan kuning telur
: pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 1 : pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 2
: pencampuran adonan 2 dengan kuning telur : pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur
: pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur : pemanggangan lapisan pertama pada oven
: pemanggangan lapisan kedua pada oven : pemanggangan lapisan ketiga pada oven
: pemanggangan lapisan keempat pada oven : pemanggangan lapisan kelima pada oven
: pemanggangan lapisan keenam pada oven : pemanggangan lapisan ketujuh pada oven
: pemanggangan lapisan kedelapan pada oven : pemanggangan lapisan kesembilan pada oven
: pemanggangan lapisan kesepuluh pada oven : pemanggangan lapisan kesebelas pada oven
: pemanggangan lapisan kedua belas pada oven : pemanggangan lapisan ketiga belas pada oven
: pemanggangan lapisan keempat belas pada oven pemanggangan lapisan kelima belas pada oven
: proses pendinginan : proses pengepakan
Berdasarkan Gambar 3.6, unit pemrosesan bayangan ditambahkan
untuk merepresentasikan unit pemrosesan yang memuat loop pada . Hal yang
sama juga dilakukan untuk semua unit pemrosesan yang mengandung loop. Banyaknya unit pemrosesan bayangan yang ditambahkan sesuai dengan
banyaknya loop yang ada pada unit pemrosesan tersebut. Setelah melakukan modifikasi graf, diperlukan penyusunan aturan
sinkronisasi sebelum membuat sistem persamaan linear aljabar max-plus. Pembuatan aturan sinkronisasi terlebih dulu diawali dengan pemberian nilai untuk
masing-masing waktu transfer dan waktu pemrosesan pada yang sesuai dengan Gambar 3.6. Waktu transfer dan waktu pemrosesan tersaji pada tabel di bawah ini
Transfer Waktu detik
Pemrosesan Waktu detik
10 934
5 435
10 934
5 435
Tabel 3.6 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi
Vertex Tabel 3.5 Waktu Transfer Graf Sistem
Produksi Multi Loop Multi Vertex
295 5
295 5
365 5
295 5
365 295
13 212
15 212
13 212
15 212
15 212
85 212
85 212
58 212
48 212
41 212
66 212
41 212
55 212
68 212
66 212
68 2217
80 848
72 86
87 149
82 156
Berdasarkan pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 kemudian disusun aturan sinkronisasi yang sesuai dengan Gambar 3.6. Pada Gambar 3.6 terlihat bahwa
sistem produksi modifikasi yang ada terdiri dari 27 unit pemrosesan
dan . Proses produksi tersebut dapat
didefinisikan sebagai berikut. i
: waktu saat bahan baku dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke
ii : waktu saat bahan dilakukan pemrosesan ke- dan mulai bekerja
untuk pemrosesan ke- dengan waktu pemrosesan sebesar
. iii
: waktu saat produk kue ke- yang diselesaikan meninggalkan sistem.
1 Aturan sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k.
Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
. Selain itu pemrosesan
dan dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama,
maka hanya dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah selesai mengerjakan pemrosesan sebelumnya yaitu pemrosesan ke- .
Sehingga waktu yang diperlukan adalah .
2 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k.
Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
. Selain itu pemrosesan
dan menggunakan mesin yang sama, sehingga
dapat memulai pemrosesan ke- segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya yakni pemrosesan ke-
. Sehingga waktu yang diperlukan adalah
3 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu .
Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah
bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu
pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k.
Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
. Selain itu, pemrosesan
dan menggunakan mesin yang sama, maka
hanya dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah selesai mengerjakan
pemrosesan sebelumnya yaitu pemrosesan ke- . Sehingga waktu yang
diperlukan adalah .
5 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
dan tersedia dari pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai bekerja pada
sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k.
Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
6 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
. Unit pemrosesan dan
menggunakan mesin yang sama sehingga
dapat memulai pemrosesan ke- pada waktu
Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
7 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
serta akan tersedia dari pada waktu
Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
8 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
dan akan tersedia dari pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai bekerja pada
sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k.
Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
9 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
serta akan tersedia dari pada waktu
Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
10 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
serta akan tersedia dari pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan
sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk
setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat .
Selain itu, pemrosesan pada sampai
menggunakan mesin yang sama sehingga
dapat memulai proses ke- setelah
menyelesaikan pemrosesan ke-
. Produk setengah jadi ke- meninggalkan pada waktu
.
12 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan
pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat .
13 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan
pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat .
14 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
15 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan
pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat .
16 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan
pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat .
17 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke- .
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
serta akan tersedia dari pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi
untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
19 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat
.
20 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
21 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
22 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
23 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi
untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat
.
24 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
25 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
26 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan
pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat .
27 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat ditentukan
sebagai berikut. Unit pemrosesan akan mulai bekerja setelah bahan
setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada
saat .
28 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat produk jadi ke-
keluar dari sistem adalah saat pemrosesan pada telah selesai dan meninggalkan
, sehingga waktu yang diperlukan saat produk jadi selesai adalah
. Berdasarkan aturan sinkronisasi model matematika yang dapat disusun
adalah sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sistem persamaan di atas dapat dituliskan sebagai :
, dengan matriks
dan yang didefinisikan pada tabel-tabel selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks adalah sebagai berikut.
KOLOM 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
BARIS 1
934 -inf
-inf -inf
295 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
2
-inf 435
-inf 435
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
3
-inf -inf
934 -inf
-inf 295
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
4
-inf 875
-inf 875
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
5
1868 875
-inf 875
1229 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
6
-inf 1315 1868 1315
-inf 1229
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
7
-inf 875
-inf 875
-inf -inf
365 -inf
365 -inf
-inf -inf
-inf
8
2176 1255 -inf
1255 1537 -inf
745 295
745 -inf
-inf -inf
-inf
9
-inf 1315
-inf 1315
-inf -inf
745 -inf
745 -inf
-inf -inf
-inf
10
-inf 1695 2176 1695
-inf 1537 1125
-inf 1125
295 -inf
-inf -inf
11
2556 1635 -inf
1635 1917 -inf
1125 675
1125 -inf
212 -inf
-inf
12
2826 1905 -inf
1905 2187 -inf
1395 945
1395 -inf
482 212
-inf
13
3086 2165 -inf
2165 2447 -inf
1655 1205 1655 -inf
742 472
212
14
3339 2418 -inf
2418 2700 -inf
1908 1458 1908 -inf
995 725
465
15
3617 2696 -inf
2696 2978 -inf
2186 1736 2186 -inf
1273 1003 743
16
3870 2949 -inf
2949 3231 -inf
2439 1989 2439 -inf
1526 1256 996
17
4137 3216 2556 3216 3498 1917 2706 2256 2706 675
1793 1523 1263
18
4417 3496 2836 3496 3778 2197 2986 2536 2986 955
2073 1803 1543
19
4695 3774 3114 3774 4056 2475 3264 2814 3264 1233 2351 2081 1821
20
4975 4054 3394 4054 4336 2755 3544 3094 3544 1513 2631 2361 2101
21
5267 4346 3686 4346 4628 3047 3836 3386 3836 1805 2923 2653 2393
22
5551 4630 3970 4630 4912 3331 4120 3670 4120 2089 3207 2937 2677
23
5849 4928 4268 4928 5210 3629 4418 3968 4418 2387 3505 3235 2975
24
6148 5227 4567 5227 5509 3928 4717 4267 4717 2686 3804 3534 3274
25
6509 5588 4928 5588 5870 4289 5078 4628 5078 3047 4165 3895 3635
26
6803 5882 5222 5882 6164 4583 5372 4922 5372 3341 4459 4189 3929
27
9176 8255 7595 8255 8537 6956 7745 7295 7745 5714 6832 6562 6302
Tabel 3.7 Matriks A Graf Multi Loop Multi Vertex Kolom 1-13
KOLOM 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27
BARIS 1
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
2 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
3
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
4 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
5 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
6
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
7 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
8 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
9
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
10 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf
11 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
212 -inf
-inf
12
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 482
-inf -inf
13 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
742 -inf
-inf
14
212 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 995
-inf -inf
15
490 212
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 1273
-inf -inf
16 743
465 212
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
1526 -inf
-inf
17
1010 732
479 212
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 1793
-inf -inf
18
1290 1012
759 492
212 -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 2073
-inf -inf
19 1568
1290 1037
770 490
212 -inf
-inf -inf
-inf -inf
2351 -inf
-inf
20
1848 1570
1317 1050
770 492
212 -inf
-inf -inf
-inf 2631
-inf -inf
21 2140
1862 1609
1342 1062
784 504
212 -inf
-inf -inf
2923 -inf
-inf
22 2424
2146 1893
1626 1346
1068 788
496 212
-inf -inf
3207 -inf
-inf
23
2722 2444
2191 1924
1644 1366
1086 794
510 212
-inf 3505
-inf -inf
24 3021
2743 2490
2223 1943
1665 1385
1093 809
511 212
3804 -inf
-inf
25 3382
3104 2851
2584 2304
2026 1746
1454 1170
872 573
4165 -inf
-inf
26
3676 3398
3145 2878
2598 2320
2040 1748
1464 1166
867 4459
2217 -inf
27 6049
5771 5518
5251 4971
4693 4413
4121 3837
3539 3240
6832 4590
848
Tabel 3.8 Tabel Matriks A Graf Multi Loop Multi Vertex Kolom 14-27
Matriks :
KOLOM 1
BARIS 1
10
2
5
3 10
4 445
5 944
6 944
7
445
8
1252
9
885
10 1265
11 1632
12 1902
13 2162
14
2415
15
2693
16 2946
17 3213
18 3493
19 3771
20
4051
21
4343
22
4627
23 4925
24 5224
25 5585
26 5879
27
8252
Matriks :
KOLOM 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 BARIS 1
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 BARIS 1
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 848
Tabel 3.9 Matriks B Graf Multi Loop Multi Vertex
Tabel 3.10 Matriks C Graf Multi Loop Multi Vertex
Berdasarkan matriks yang telah tersusun, kemudian akan dicari nilai eigen maksimum dari matriks
dengan bantuan MATLAB. Nilai eigen maksimum yang bersesuaian dengan matriks
pada sistem di atas adalah 4165.