Loop Tunggal PEMODELAN WAKTU PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN
hingga output tersedia, unit pemrosesan harus melakukan 2 kali pekerjaan
job sedangkan unit pemrosesan yang lain hanya melakukan 1 kali pekerjaan. Dalam aljabar max-plus, untuk mempermudah dalam perhitungan waktu
optimum produksi dan penjadwalan secara periodik dapat dibuat graf modifikasi dari graf ber-loop dengan menambahkan unit pemrosesan
bayangan, sehingga pola aliran berubah menjadi flowshop tanpa loop. Unit pemrosesan bayangan ini merupakan pemrosesan yang terjadi pada loop.
Pada Gambar 3.1 unit pemrosesan bayangan akan ditambahkan untuk merepresentasikan pekerjaan kedua pada unit pemrosesan
. Graf tersebut adalah sebagai berikut.
Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa unit pemrosesan bayangan yang ditambahkan untuk merepresentasikan pekerjaan kedua pada
adalah .
Pekerjaan pertama yang telah diselesaikan pada yang direpresentasikan
dengan kemudian dilanjutkan ke unit pemrosesan
, sementara itu unit pemrosesan
dapat memulai pekerjaannya segera setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Gambar 3.2 Graf Sistem Produksi Modifikasi Loop Tunggal
Setelah melakukan modifikasi graf, diperlukan penyusunan aturan sinkronisasi sebelum membuat sistem persamaan linear aljabar max-plus.
Pembuatan aturan sinkronisasi terlebih dulu diawali dengan pemberian nilai untuk masing-masing waktu transfer dan waktu pemrosesan pada yang sesuai
dengan Gambar 3.2. Waktu transfer dan waktu pemrosesan tersaji pada tabel di bawah ini
Transfer Waktu satuan waktu
Pemrosesan Waktu satuan waktu
1 10
2 8
2 10
2 15
2 10
3 12
3
Berdasarkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 kemudian disusun aturan sinkronisasi yang sesuai. Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa sistem produksi
modifikasi yang ada terdiri dari 6 unit pemrosesan Proses produksi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut.
i : waktu saat bahan baku dimasukkan ke sistem untuk
pemrosesan ke ii
: waktu saat bahan dilakukan pemrosesan ke- dan mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dengan waktu pemrosesan sebesar .
iii : waktu saat produk ke- yang diselesaikan meninggalkan
sistem.
Tabel 3.1 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Loop Tunggal
Tabel 3.2 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Loop Tunggal
1 Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan
pada waktu . Akan tetapi, unit
pemrosesan hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru
segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan
meninggalkan pada saat
. Selain itu pemrosesan dan
dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama, maka hanya dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah selesai
mengerjakan pemrosesan sebelumnya yaitu pemrosesan ke- . Sehingga
waktu yang diperlukan adalah .
2 Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan
pada waktu . Akan tetapi, unit
pemrosesan hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru
segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan pada saat
.
3 Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan dapat mulai bekerja
setelah bahan setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu
pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
4 Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan dapat mulai bekerja
setelah bahan setengah jadi dari selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu
pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
5 Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan dapat mulai bekerja
setelah bahan setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari pada
waktu . Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
6 Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dapat
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan dapat mulai bekerja
setelah bahan setengah jadi dari dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari pada
waktu . Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk
pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan pada saat
.
7 Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat produk jadi ke-
keluar dari sistem adalah saat pemrosesan pada
telah selesai dan meninggalkan , sehingga waktu yang
diperlukan saat produk jadi selesai adalah .
Berdasarkan aturan sinkronisasi model matematika yang dapat disusun adalah sebagai berikut.
Sistem persamaan di atas dapat dituliskan sebagai :
, dengan matriks
dan yang didefinisikan sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[ ]
, [
] ,
[ Berdasarkan matriks yang telah tersusun, kemudian akan dicari nilai
eigen maksimum dari matriks dengan bantuan MATLAB. Nilai eigen
maksimum yang bersesuaian dengan matriks pada sistem di atas adalah 22.