27
1. Membangun kesadaran calon pembeli yang belum mengetahui tentang perusahaan atau produk yang mungkin menolak untuk
menemui wiraniaga. Iklan dapat menjadi sasaran perkenalan bagi perusahaan atau produk.
2. Membangun pemahaman. Jika produk tersebut memiliki beberapa keistimewaan baru, sebagian tugas menjelaskan hal itu dapat
dilakukan secara efektif oleh iklan. 3. Pengingat yang efisien. Jika calon pembeli tidak mengetahui
produk tersebut tentu tidak siap untuk membeli, iklan yang mengingatkan akan lebih ekonomis dari pada kunjungan penjual.
4. Menciptakan langkah awal. Iklan yang menawarkan brosur dan mencantumkan nomor telephone perusahaan adalah cara yang
efektif untuk menciptakan langkah awal bagi wiraniaga. 5. Legitimasi. Wiraniaga dapat menggunakan iklan perusahaan yang
dimuat di majalah terkenal untuk mengabsahkan keberadaan perusahaan dan produknya.
6. Meyakinkan kembali. Iklan dapat mengingatkan pelanggan bagaimana cara menggunakan produk itu dan meyakinkan mereka
kembali tentang pembelian mereka.
2.2.6. Pengertian Public figure
Menurut Shimp 2003:460, public figure adalah tokoh aktor, penghibur, atau atlet yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam
28
bidang-bidang yang berbeda. Public figure banyak digunakan oleh produsen sebagai product endorser dalam iklannya karena perilaku konsumsinya
mudah ditiru oleh konsumen. Dalam memilih public figure sebagai product endorser, produsen harus memilih secara selektif karena tidak semua public
figure mempunyai karakteristik yang menonjol dalam diri public figure tersebut. Diantara karakteristik tersebut adalah cantik atau cakep,
mempunyai prestasi dalam bidangnya dan dikenal oleh konsumen. Contohnya: Bintang televisi, Aktor film, Bintang olahraga, Penyanyi,
Model,dll.
2.2.7. Pengertian Endorser
Menurut Shimp 2003:456, endorser adalah seorang pendukung dalam periklanan. Para pemasang iklan dengan bangga menggunakan kaum
public figure di dalam periklanan karena atribut populer yang mereka miliki termasuk kecantikan, keberanian, bakat, jiwa olahraga athleticisme,
keanggunan, kekuasaan,dll. Lebih umum lagi, para konsumen mungkin menyukai merek karena mereka menyukai public figure yang mendukung
produk tersebut.
2.2.8. Peran Endorser
Menurut Shim 2003:460, peran endorser adalah untuk mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang baik terhadap produk
yang didukungnya.
29
2.2.9. Public figure sebagai Product endorser
Menurut Shimp 2003:460, para public figure digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, di radio, dan di televisi sebagai product
endorser. Para public figure banyak diminta sebagai juru bicara produk. Kemungkinan, sebanyak ¼ dari semua iklan menggunakan dukungan public
figure. Para pengiklan dan biro-biro iklan bersedia membayar harga yang
tinggi kepada kaum public figure tersebut yang disukai dan dihormati oleh khalayak yang menjadi sasaran dan yang diharapkan akan mempengaruhi
sikap dan perilaku konsumen yang baik terhadap produk yang didukung. Penggunaan public figure sebagai product endorser dalam periklanan akan
sangat efektif bila motivasi konsumen untuk memproses pesan relatif rendah. Untuk itu dampak penggunaan public figure sebagai product
endorser harus dipertimbangkan dengan baik oleh produsen dan biro-biro iklan. Untuk itu ada beberapa dimensi yang dipertimbangkan dalam
menyeleksi public figure sebagai product endorser, yaitu: 1. Kredibilitas yaitu kemampuan dan prestasi seseorang yang dapat
dipercaya untuk meyakinkan orang lain. Memiliki kesan yang positif dimata masyarakat juga harus ada.
2. Kecocokan dengan khalayak yaitu penampilan seseorang yang disukai oleh khalayak.
30
3. Kecocokan dengan merek yaitu seseorang yang mempunyai citra, nilai dan perilaku yang sesuai dengan kesan yang diinginkan untuk merek yang
diiklankan. 4. Daya tarik yaitu sesuatu yang menonjol dari seseorang yang disukai oleh
orang lain yang meliputi sikap dan fisik.
2.2.10. Merek