METODE PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Jadi, peluang Pak Bejo memilih 3 senior, 3 junior, dan 3 mahasiswa adalah 1 1 atau 0,1118. c. Semua 6 senior dipilih dari 6 senior ditambah 3 sisanya dipilih dari 4 junior dan 3 mahasiswa tingkat 2 totalnya ada 7 orang, sehingga sesuai aturan perkalian dan kombinasi, maka � = , × × = × × = × × × ×2 × = × × = × = Peluang � = = atau 0,0 0 Jadi, peluang semua senior dipilih adalah atau 0,0 0.

IV. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab

V. MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran Think-Pair-Square Berpikir-Berpasangan -Berempat

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 �× � �� No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Kegiatan awal a. Guru mengucapkan salam pembuka b. Salah satu siswa memimpin untuk berdoa sebelum pelajaran dengan tujuan menanamkan pembiasaan diri siswa bahwa pengembangan diri sebaiknya selaras antara imtaq dan iptek. 10 menit Ceramah c. Guru memeriksa kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran. e. Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu peluang pengertian percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian, peluang kejadian tunggal, dan frekuensi harapan . f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran g. Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu menggunakan model pembelajaran Think-Pair- Square . h. Guru menyampaikan langkah kegiatan yang akan dilaksanakan ceramah, diskusi dan tanya jawab. i. Sebelum mejelaskan materi yang akan dipelajari, guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa peluang sangat sering diterapkan dalam kehidupan misalnya: “ Ketika Doni ingin pergi ke rumah temannya untuk belajar kelompok, dia melihat langit dalam keadaan mendung, awan berubah menjadi gelap, angin lebih kencang dari biasanya serta sinar matahari tidak seterang biasanya. Bagaimana tindakan Doni sebaiknya? Ketika Doni melihat keadaan seperti itu, maka sebaiknya Doni menyediakan payung karena dia menduga bahwa sebentar lagi akan turun hujan”. 2. Kegiatan Inti: a. Guru dan siswa bersama-sama membahas perbedaan antara percobaan, ruang sampel, titik sampel dan kejadian melalui contoh yang diberikan. contoh 1 terlampir b. Berdasarkan contoh yang telah dibahas bersama, guru menuntun siswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian. c. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa serta merangkum semua jawaban { meluruskan jawaban siswa jika jawaban siswa masih kurang tepat }. Jawaban penguatan : • Percobaan adalah adalah suatu kegiatan dimana hasilnya dapat diamati. • Ruang sampel adalah kumpulan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan, dilambangkan dengan S . • Titik sampel adalah tiap hasil yang mungkin terjadi. Banyak titik sampel dilambangkan n S . • Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Kejadian dilambangkan dengan E bisa diganti dengan huruf kapital lain . d. Guru menjelaskan tetang peluang kejadian tunggal dan siswa mendengarkan. e. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang peluang kejadian tunggal. contoh 2 terlampir 70 menit Tanya jawab, diskusi, presentasi f. Guru menjelaskan tentang frekuensi harapan dan siswa mendengarkan. g. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang frekuensi harapan. contoh 3 terlampir h. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen berasal dari kemampuan akademik yang beragam yang terdiri dari 4 orang. i. Guru membagikan lembar kerja siswa LKS mengenai percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian, peluang kejadian tunggal, serta frekuensi harapan dan siswa diminta untuk memahami LKS secara individu terlebih dahulu siswa diberi waktu ± 5 menit untuk memahami soal. Tahap Think . j. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan soal pada LKS secara berpasangan. Siswa saling berdiskusi dan bertukar pikiran dengan pasangan dalam menyelesaikan soal ± 15 menit. Tahap Pair . k. Siswa diminta kembali bergabung dengan kelompoknya untuk saling bertukar jawaban, melanjutkan proses diskusi dan mencari jawaban yang tepat untuk selanjutnya dijadikan sebagai jawaban kelompok ±20 menit. Tahap Square . l. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. m. Guru menunjuk perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. n. Guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan kepada perwakilan kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. kel. Oranye menanggapi kel. Putih, kel. Merah Muda menanggapi kel. Oranye, kel. Kuning menanggapi kel. Merah Muda, kel. Merah menanggapi kel. Kuning, kel. Hijau menanggapi kel. Merah, dan kel. Putih menanggapi kel. Hijau . o. Guru bersama siswa menyimpulkan dan memberikan penguatan atas jawaban yang benar mengenai latihan soal. 3. Kegiatan akhir: a. Tujuan akhir yang ingin dicapai dari pembelajaran yaitu: • Siswa dapat menjelaskan perbedaan pengertian percobaan, ruang sampel, titik sampel dan kejadian • Siswa dapat menetukan rumus peluang kejadian tunggal dan frekuensi harapan serta dapat menerapkannya dalam penyelesaian soal. b. Guru dan siswa menyimpulkan kembali mengenai pengertian percobaan, ruang sampel, titik sampel dan kejadian, menetukan rumus peluang kejadian tunggal serta frekuensi harapan. c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya adalah mengenai peluang kejadian majemuk. d. Pembelajaran ditutup dengan doa. 10 menit Pertemuan 2 �× � �� No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Kegiatan awal: a. Guru mengucapkan salam pembuka b. Salah satu siswa memimpin untuk berdoa sebelum pelajaran dengan tujuan menanamkan pembiasaan diri siswa bahwa pengembangan diri sebaiknya selaras antara imtaq dan iptek. c. Guru memeriksa kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran. e. Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu peluang kejadian majemuk peluang komplemen, peluang kejadian tidak saling lepas tidak saling asing dan peluang kejadian saling lepas saling asing . f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran. g. Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu menggunakan model pembelajaran Think-Pair- Square . h. Guru menyampaikan langkah kegiatan yang akan dilaksanakan ceramah, diskusi dan tanya jawab. 10 menit Ceramah 2. Kegiatan Inti: a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian peluang kejadian majemuk menggunakan kata-kata sendiri secara mandiri. b. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa serta merangkum 70 menit Tanya jawab, diskusi, presentasi semua jawaban { meluruskan jawaban siswa jika jawaban siswa masih kurang tepat }. Jawaban penguatan : • Peluang kejadian majemuk adalah kejadian yang terdiri dari dua atau lebih kejadian yang dioperasikan sehingga membentuk suatu kejadian baru. c. Guru menjelaskan pengertian peluang komplemen dari suatu kejadian melalui ilustrasi gambar Gambar 2.3 dan siswa mendengarkan. d. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang peluang komplemen suatu kejadian. contoh 4 terlampir e. Guru menjelaskan pengertian peluang dua kejadian saling lepas atau saling asing dan peluang dua kejadian tidak saling lepas. f. Guru menuntun siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pengertian dua kejadian tidak saling lepas atau tidak saling asing melalui ilustrasi gambar Gambar 2.4. g. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa serta merangkum semua jawaban { meluruskan jawaban siswa jika jawaban siswa masih kurang tepat }. Jawaban penguatan : • Kejadian tidak saling lepas atau tidak saling asing adalah dua kejadian yang memiliki elemen atau anggota yang sama. h. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang penjumlahan peluang dua kejadian tidak saling lepas. Contoh 5 terlampir i. Guru menuntun siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pengertian dua kejadian saling lepas atau saling asing melalui ilustrasi gambar Gambar 2.5. j. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa serta merangkum semua jawaban { meluruskan jawaban siswa jika jawaban siswa masih kurang tepat }. Jawaban penguatan : • Kejadian tidak saling lepas atau tidak saling asing adalah dua kejadian yang tidak memiliki satupun elemen atau anggota yang sama. k. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang penjumlahan peluang dua kejadian saling lepas. Contoh 6 terlampir l. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen berasal dari kemampuan akademik yang beragam yang terdiri dari 4 orang. m. Guru membagikan lembar kerja siswa LKS mengenai peluang kejadian majemuk peluang komplemen, peluang kejadian tidak saling lepas tidak saling asing dan peluang kejadian saling lepas saling asing dan siswa diminta untuk memahami LKS secara individu terlebih dahulu siswa diberi waktu ± 5 menit untuk memahami soal. Tahap Think . n. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan soal pada LKS secara berpasangan. Siswa saling berdiskusi dan bertukar pikiran dengan pasangan dalam menyelesaikan soal ± 15 menit. Tahap Pair . o. Siswa diminta kembali bergabung dengan kelompoknya untuk saling bertukar jawaban, melanjutkan proses diskusi dan mencari jawaban yang tepat untuk selanjutnya dijadikan sebagai jawaban kelompok ± 20 menit. Tahap Square . p. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. q. Guru menunjuk perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. r. Guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan kepada perwakilan kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. kel. Oranye menanggapi kel. Putih, kel. Merah Muda menanggapi kel. Oranye, kel. Kuning menanggapi kel. Merah Muda, kel. Merah menanggapi kel. Kuning, kel. Hijau menanggapi kel. Merah, dan kel. Putih menanggapi kel. Hijau . s. Guru bersama siswa menyimpulkan dan memberikan penguatan atas jawaban yang benar mengenai latihan soal. 3. Kegiatan akhir: a. Tujuan akhir yang ingin dicapai dari pembelajaran yaitu: • Siswa dapat menjelaskan pengertian peluang kejadian majemuk • Siswa dapat menentukan rumus peluang komplemen dari suatu 10 menit kejadian serta dapat menerapkannya dalam penyelesaian soal. • Siswa dapat mengetahui perbedaan kejadian tidak saling lepas dan kejadian saling lepas serta dapat menerapkan rumus penjumlahan peluang dalam menyelesaikan soal-soal. b. Guru dan siswa menyimpulkan kembali mengenai pengertian peluang kejadian majemuk yakni, peluang kejadian tidak saling lepas tidak saling asing, peluang kejadian saling lepas saling asing dan peluang komplemen suatu kejadian. c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya adalah mengenai peluang kejadian majemuk perkalian peluang dan penerapan permutasi dan kombinasi pada peluang. d. Pembelajaran ditutup dengan doa. Pertemuan 3 �× � �� No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Kegiatan awal: a. Guru mengucapkan salam pembuka b. Salah satu siswa memimpin untuk berdoa sebelum pelajaran dengan tujuan menanamkan pembiasaan diri peserta didik bahwa pengembangan diri sebaiknya selaras antara imtaq dan iptek. c. Guru memeriksa kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran. 10 menit Ceramah e. Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu peluang kejadian majemuk peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian saling bebas serta penerapan permutasi dan kombinasi pada peluang . f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran. g. Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu menggunakan model pembelajaran Think-Pair- Square . h. Guru menyampaikan langkah kegiatan yang akan dilaksanakan ceramah, diskusi dan tanya jawab. 2. Kegiatan Inti: a. Guru menjelaskan bahwa penerapan aturan perkalian dalam peluang kejadian majemuk dapat dilihat dalam kejadian bersyarat dan kejadian bebas . b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian kejadian bersyarat menggunakan kata-kata sendiri secara mandiri. c. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa serta merangkum semua jawaban { meluruskan jawaban siswa jika jawaban siswa masih kurang tepat }. Jawaban penguatan : • Kejadian bersyarat apabila kejadian A dipengaruhi oleh kejadian B atau kejadian A dengan syarat B dinyatakan � . Sebaliknya kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A 70 menit Tanya jawab, diskusi, presentasi .atau kejadian B dengan syarat A dinyatakan � . d. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang penerapan peluang kejadian bersyarat. contoh 7 terlampir e. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian kejadian saling bebas menggunakan kata-kata sendiri secara mandiri. f. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa serta merangkum semua jawaban { meluruskan jawaban siswa jika jawaban siswa masih kurang tepat }. Jawaban penguatan : • Kejadian saling bebas apabila kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B atau sebaliknya. g. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang peluang kejadian saling bebas. Contoh 8 terlampir h. Guru dan siswa bersama-sama membahas contoh tentang penerapan permutasi dan kombinasi pada peluang. Contoh 9 terlampir i. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen berasal dari kemampuan akademik yang beragam yang terdiri dari 4 orang. j. Guru membagikan lembar kerja siswa LKS mengenai peluang kejadian majemuk peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian saling bebas serta penerapan permutasi dan kombinasi pada peluang dan siswa diminta untuk memahami LKS secara individu terlebih dahulu siswa diberi waktu ± 5 menit untuk memahami soal. Tahap Think . k. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan soal pada LKS secara berpasangan. Siswa saling berdiskusi dan bertukar pikiran dengan pasangan dalam menyelesaikan soal ± 15 menit. Tahap Pair . l. Siswa diminta kembali bergabung dengan kelompoknya untuk saling bertukar jawaban, melanjutkan proses diskusi dan mencari jawaban yang tepat untuk selanjutnya dijadikan sebagai jawaban kelompok ± 20 menit. Tahap Square . m. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. n. Guru menunjuk perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. o. Guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan kepada perwakilan kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. kel. Oranye menanggapi kel. Putih, kel. Merah Muda menanggapi kel. Oranye, kel. Kuning menanggapi kel. Merah Muda, kel. Merah menanggapi kel. Kuning, kel. Hijau menanggapi kel. Merah, dan kel. Putih menanggapi kel. Hijau . p. Guru bersama siswa menyimpulkan dan memberikan penguatan atas jawaban yang benar mengenai latihan soal. 3. Kegiatan akhir: a. Tujuan akhir yang ingin dicapai dari pembelajaran yaitu: 10 menit • Siswa dapat mengetahui perbedaan kejadian bebas dan kejadian bersyarat. • Siswa dapat menetukan rumus peluang saling bebas dan peluang bersyarat serta dapat menerapkannya dalam penyelesaian soal. • Siswa dapat menerapkan aturan permutasi dan kombinasi dalam menyelesaikan soal peluang. b. Guru dan siswa menyimpulkan kembali mengenai peluang kejadian majemuk peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian saling bebas serta dapat menerapkannya dalam penyelesaian soal dan penerapan permutasi dan kombinasi pada peluang. c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya adalah akan melakukan tes hasil belajar. d. Pembelajaran ditutup dengan doa.

VII. ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

0 6 70

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Pada Pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) pada materi transformasi geometri ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar siswa di kelas XI Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1 Depok tahun ajaran 2016/2017.

0 1 415

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) pada materi transformasi geometri ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar siswa di kelas XI Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1 Depok tahun ajaran 2016/2017.

0 1 415

Efektivitas model pembelajaran tipe Think-Pair-Square siswa kelas XI Akuntansi 1 SMKN 1 Depok pada materi peluang tahun ajaran 2016/2017.

0 5 379

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOK DIAGRAM TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK YPKK 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 4 180

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Statistik Kelas XI SMKN 1 Boyolangu Tahun Ajaran 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 25

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Statistik Kelas XI SMKN 1 Boyolangu Tahun Ajaran 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14