Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham. Perlu diperhatikan, bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan
perusahaan, Perusahaan Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsure ROE. Hal ini dikarenakan
Perusahaan Indonesia selaku Pembina dan pengawas perperusahaanan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu perusahaan yang diukur
dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat
c. N
et Profit Margin NPM, adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan perusahaan, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima
dari kegiatan operasionalnya. Sebagaimana halnya dengan perhitungan rasio sebelumnya, rasio NPM pun mengacu kepada pendapatan
operasional perusahaan yang terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang dalam prakteknya memiliki berbagai resiko seperti resiko
kredit kredit bermasalah dan kredit macet, serta Kurs Valas jika kredit diberikan dalam bentuk valas.
2.2.4. Corporate Social Responsibility CSR
Menurut Kotler dan Lee dalam Solihin 2009:5 ”Corporate Social Responsibility is a commitment to improve community well being through
discretionary business practices and contribution of corporate resources”tanggung jawab sosial perusahaan adalah kegiatan yang semata-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mata merupakan komitmen perusahaan secara sukarela untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan berkontribusi kepada sumberdaya
perusahaan.
Menurut versi Perusahaan Dunia dalam Laksiani 2008:45 definisi Corporate Social Responsibility CSR adalah “Corporate Social Responsibility
CSR is the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives, the local
community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development” Corporate Social Responsibility
CSR adalah komitmen bisnis sebagai kontribusi untuk keberlanjutan perkembangan ekonomi yang bekerja sama dengan pekerja, perwakilan mereka,
komunitas lokal dan masyarakat luas untuk memperbaiki kualitas hidup, dimana keduanya baik untuk bisnis maupun pengembangan.
Menurut Perusahaan Dunia, tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu: perlindungan lingkungan, jaminan kerja,
hak asasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, standart usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan
kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana kemanusiaan. Sedangkan menurut Petkoski dan Twose 2003 mendefinisikan
Corporate Social Responsibility CSR sebagai komitmen bisnis yang berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan berbagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan
pembangunan.
Sejauh ini definisi yang banyak digunakan adalah pemikiran Elkington tentang triple bottom line. Menurut Elkington 1997 dalam Laksiani 2008:45
Corporate Social Responsibility CSR adalah adanya segitiga dalam kehidupan stakeholders yang mesti diperhatikan korporasi di tengah usahanya mencari
keuntungan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, yang kemudian diilustrasikan dalam bentuk segitiga.
Ebert 2003 mendefinisikan corporate social responsibility sebagai usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap
kelompok-kelompok dan individual-individual dalam lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-perusahaan lain,
para karyawan, dan investor. Corporate Social Responsibility CSR memberikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan
interaksinya dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab di bidang hukum Darwin, 2004:33. Dalam kemajuan industri sekarang, tekanan
masyarakat kepada perusahaan agar mereka melakukan pembenahan sistem operasi perusahaan menjadi suatu sistem yang memiliki kepedulian dan
tanggung jawab terhadap sosial sangat kuat, perkembangan tekhnologi dan industri yang pesat dituntut untuk memberikan kontribusi positif terhadap
lingkungan sekitar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penerapan Corporate Social Responsibility CSR dalam perusahaan- perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau
pemegang saham shareholders, tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian
dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Adapun tujuan dari Corporate Social Responsibility CSR adalah Darwin, 2004:33:
1. U
ntuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental
adalah baik. 2.
U ntuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya
kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3. S
ebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan Corporate Social Responsibility CSR perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai
wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
2.2.5. Pengungkapan sosial sebagai tanggung jawab perusahaan