B. Pembahasan
1. Jenis-jenis Fitoplankton di Waduk Cengklik
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di Waduk Cengklik, diperoleh fitoplankton yang terdiri dari 4 divisi, yaitu Cyanophyta,
Bacillariophyta, Chlorophyta, dan Euglenophyta. Dari ketiga divisi tersebut diperoleh jumlah total spesies fitoplankton sejumlah 13 spesies.
Pada divisi Cyanophyta diperoleh 8 spesies, yaitu Spirulina sp, Oscilatoria sonata, Nostoc plantonicum, Gomphosphaeris, Microcytus
flosaqua, Cylindrospermum trichotospermum, Coelosphaerium dubium dan Anabaena sphaerica
. Kemudian untuk divisi Bacillariophyta diperoleh hasil 3 jenis spesies, yaitu Tabelaria fenestrata, Nitzschia
lorenziana dan
Nitzschia vermicularis
.Selanjutnya untuk
divisi Chlorophyta diperoleh hasil 1 jenis spesies, yaitu Chlorella.Berikutnya
untuk divisi yang terakhir yaitu Euglenophyta hanya diperoleh satu jenis spesies dan dengan jumlah yang hanya satu spesies tersebut adalah Pachus
longicula. Cyanophyta atau alga biru, ialah tumbuhan-tumbuhan pertama
yang bisa berfotosintesis, dan dianggap salah satu pelopor penghidupan dan memang mempunyai sifat-sifat yang khas, dimana tumbuhan lain
tidak memilikinya. Sifat-sifat tersebut yaitu fitoplankton dari divisi
Cyanophyta tahan kering, tahan terhadap panas bahkan dapat mencapai suhu 60
– 70 C dan mampu mengikat nitrat dari udara. Selain itu fitoplankton dari divisi Cyanophyta belum memiliki inti yang sempurna.
Intinya berupa partikel-partikel chromatine yang berkelompok-kelompok. Selanjutnya diperoleh divisi Bacillariophyta atau disebut Diatome.
Nama diatome berasal dari diatom yang berarti terdiri dari 2 bagian dimana tiap bagian tidak dapat dibagi-bagi lagi. Epitheca merupakan tutup
dan hypotheca merupakan wadah. Sedangkan nama Bacillariophyta berarti bentuknya seperti batang bacil, memang sebagian besar sel-sel diatome
seperti batang tetapi banyak juga sel-sel diatome yang sama sekali tidak seperti batang. Habitatnya ialah berada didalam air yang dapat disinari
atau memperoleh cahaya. Diatome berkembang biak melalui pembelahan diri dan conjugatie. Dengan cara membelah diri ini maka ada spesies
– spesies baru yang besarnya selalu sama dengan induknya akan tetapi ada
spesies – spesies yang menjadi lebih kecil. Spesies – spesies diatome yang
memiliki bentuk lebih kecil dari induknya ini harus mengadakan conjugatie.
Kemudian divisi yang diperoleh adalah Chlorophyta. Fitoplankton dari divisi ini mengambil peranan penting di perairan air tawar karena
menjadi produsen primer yang dapat dimanfaatkan langsung oleh zooplankton dan ikan
– ikan yang baru menetas. Divisi Chlorophyta biasa
disebut juga sebagai alga-hijau, perairan pada suatu danau, rawa bahkan pada sebuah aquarium ketika airnya berwarna hijau maka sebagian besar
disebabkan oleh fitoplankton dari divisi ini.Alga hijau merupakan fillum alga yang terbesar di air tawar, artinya terdiri dari banyak golongan-
golongannya. Sifat-sifat umum fitoplankton dari divisi ini yaitu flagel- flagelnya selalu sama panjang, pigmen yang mengandung klorofil yang
dimana dapat menyebabkan warna hijau. Selain itu fitoplankton dari divisi ini memiliki makanan cadangan yang terdiri dari karbohidrat dan
protein.Dinding sel fitoplankton dari divisi chlorophyta terdiri dari selulosa dan beberapa diantaranya terdiri dari 2 lapis yang konsentris.
Alga hijau berkembangbiak dengan cara asexual dan sexual. Untuk perkembangbiakan dengan cara asexual dilakukan dengan cara membelah
diri dan membentuk macam-macam spora. Berikutnya divisi terakhir yang dioeroleh dari penelitian ini adalah
divisi Euglenophyta. Divisi ini 90 spesiesnya hidup di perairan tawar, pada permukaan perairan yang tidak bergerak beberapa spesies dari
golongan Euglena dapat membentuk cysta yang menutupi seluruh permukaan perairan dan berwarna merah, hijau, kuning atau warna-warna
yang terdiri dari campuran warna-warna tersebut. Selain itu beberapa spesies dari Euglenophyta mempunyai cadangan makanan berupa
karbohidrat, protein dan lemak. Spesies dari Euglenophyta juga memiliki
flagel dengan jumlah yang berbeda-beda namun kebanyakan flagel tersebut berjumlah 1. Cara berkembangbiak spesies dari divisi
Euglenophyta adalah dengan cara membelah diri secara longitudinal dan dengan cara isogami, akan tetapi perkembangbiakan secara isogami
tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut karena belum diketahui bagaimana prosesnya.
2. Densitas Fitoplankton