membentuk koloni.Diatomeae dibagi menjadi 2 bangsa yaitu Centrales dan Pennales Tjitrosoepomo, 2005.
D. Parameter Kualitas Perairan
1. Parameter air secara fisik
a. Suhu Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang,
ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman badan air. Perubahan
suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi badan air. Suhu juga sangat berperan mengendalikan kondisi ekosistem
perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu batas atas dan bawah yang disukai bagi pertumbuhannya. Misalnya,
algae dari filum Chlorophyta dan diatom akan tumbuh dengan baik pada kisaran suhu berturut-turut 30°C
– 35°C dan 20°C – 30°C. Filum Cyanophyta lebih dapat bertoleransi terhadap kisaran suhu
yang lebih tinggi dibanding dengan Chlorophyta dan diatom Haslam, 1995.
Selain itu,
peningkatan suhu
juga menyebabkan
peningkatan kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air, dan selanjutnya mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen.
Peningkatan suhu perairan sebesar 10°C menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen oleh organisme akuatik sekitar 2
– 3 kali lipat. Namun, peningkatan suhu ini disertai dengan
penurunan kadar oksigen terlarut sehingga keberadaan oksigen sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi
organisme akuatik untuk melakukan proses metabolisme dan respirasi. Peningkatan suhu juga menyebabkan terjadinya
peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroba. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah
20°C – 30°C Effendi, 2003.
b. Kecerahan Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan.
Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Secchi
disk dikembangkan oleh profesor Secchi pada sekitar abad 19,
yang berusaha menghitung tingkat kekeruhan air secara kuantitatif. Tingkat kecerahan air tersebut dinyatakan dengan suatu nilai yang
dikenal dengan kecerahan Secchi disk Jeffries and Mils, 1996. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan, dan padatan tersuspensi, serta ketelitian orang yang
melakukan pengukuran.
Pengukuran kecerahan
sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah Effendi, 2003. Bila warna air
hijau tua, plankton yang dominan adalah Cyanophyceae, Microcystis
, dan Anabaena yang mengandung klorofil berwarna hijau tua. Warna air hijau muda biasa didominasi Chlorophyta.
Warna air hijau kecoklatan mencerminkan dominasi Diatome dari kelas Bacillariophyta, sedangkan Dinoflagellata memberikan
warna coklat kemerahan pada air. Semua plankton jadi berbahaya kalau kecerahan sudah kurang dari 25 cm kedalaman pinggan
secchi disk Kordi, 2010. c. Penetrasi Cahaya
Cahaya yang mencapai permukaan bumi dan permukaan perairan terdiri atas cahaya yang langsung direct berasal dari
matahari dan cahaya yang disebarkan diffuse oleh awan Cole, 1988. Jumlah radiasi yang mencapai permukaan perairan sangat
dipengaruhi oleh awan, ketinggian dari permukaan laut, letak geografis, dan musim. Penetrasi cahaya ke dalam air sangat
dipengaruhi oleh intensitas dan sudut datang cahaya, kondisi permukaan air, dan bahan-bahan yang terlarut dan tersuspensi di
dalam air Boyd, 1988; Welch, 1952. Cahaya merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis
algae dan tumbuhan air. Cahaya sangat mempengaruhi tingkah laku organisme akuatik. Algae planktonik menunjukkan respon
yang berbeda terhadap perubahan intensitas cahaya. Perubahan intensitas
cahaya menyebabkan
Dinoflagellata melakukan
pergerakan vertikal pada kolom air dan Cyanophyta mengatur volume vakuola gas untuk melakukan pergerakan secara vertikal
pada kolom air, sedangkan zooplankton melakukan migrasi vertikal harian Jeffries and Mils, 1996.
2. Parameter air secara kimia