Parameter kualitas air METODE

a x v V s Keterangan : a = Jumlah fitoplankton V = Jumlah Volume total V s = Volume sampel air

F. Parameter kualitas air

1. Pengukuran fisika :  Pengukuran suhu air Pengukuran suhu air waduk dilakukan dengan menggunakan thermometer air raksa yang dimasukkan ke permukaan air waduk.  Pengukuran penetrasi cahaya Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan secchi disk yang diturunkan secara perlahan-lahan kedalam air hingga pola secchi disk tidak terlihat lagi.  Pengukuran kekeruhan Pengukuran kekeruhan dilakukan dengan menggunakan turbidimeter yang sudah dikalibrasi kemudian sampel dimasukkan pada tempat yang ada pada alat tersebut. 2. Pengukuran kimia  pH Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan kertas pH yang kemudian dicocokan dengan pH meter untuk mengetahui pH air tersebut.  Untuk pengukuran kimia yang lain seperti DO, BOD, COD, fosfat dan nitrat dilakukan di laboratorium. 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini dilakukan di lokasi Waduk Cengklik, yang dimana Waduk Cengklik tersebut berada di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Lokasi waduk lebih tepatnya berada di perbatasan antara Boyolali dan Solo, Waduk Cengklik dibangun dan difungsikan sebagai penyedia air baku di wilayah Boyolali dan sekitar Solo. Selain itu perairan Waduk Cengklik memiliki fungsi untuk menopang kehidupan masyarakat seperti konservasi sumber daya air, pengendali banjir, meningkatkan potensi wisata, pemasok air untuk area persawahan dan untuk perikanan. Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat memberi gambaran terhadap masyarakat tentang kualitas air yang ada diwaduk tersebut terutama bagi masyarakat yang memanfaatkan air waduk untuk mengaliri area persawahan dan untuk perikanan. Kondisi yang ada di Waduk Cengklik terbagi dalam tiga kategori khusus yaitu perairan yang digunakan untuk budidaya ikan atau karamba, perairan dengan banyak tanaman enceng gondok, dan perairan yang digunakan untuk memancing. Sampling air waduk yang digunakan untuk penelitian diambil dari ketiga lokasi tersebut, hal ini dikarenakan pada lokasi-lokasi tersebut sering terjadi aktivitas yang dapat mempengaruhi kualitas air waduk sehingga menarik untuk dilakukan penelitian.