Konsekuensi Kebebasan Berpendapat Tanpa Batas

Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat 119

b. Pemerintah

Akibat pembatasan tersebut, dampaknya terhadap peme rintah, yaitu: 1 hilangnya kepercayaan rakyat; 2 sosialisasi politik terhambat; 3 kehilangan informasi akurat tentang kondisi sebenarnya; 4 akan mandegnya proses regenerasi politik; 5 lemahnya kontrol lembaga legislatif terhadap pemerintah; 6 pemerintah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas.

c. Bangsa dan Negara

Akibat yang terjadi terhadap bangsa dan negara, yaitu: 1 rusaknya stabilitas dan keamanan nasional; 2 lambatnya perkembangan demokrasi; 3 lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 4 kepercayaan internasional akan pudar; 5 memungkinkan timbulnya sanksi internasional terhadap negara. Berbagai akibat tersebut tentunya harus dihindari. UUD 1945 dalam Pasal 28 dan UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum memberikan batasan yang jelas bagaimana masyarakat dan pemerintah menegakkan hak dan kewajiban asasi dalam mengemukakan pendapat. Jika semua pihak melaksanakan peraturan perundangan tersebut, konsekuensi dari pembatasan terhadap kemer dekaan berpendapat dapat dihindari seminimal mungkin.

5. Konsekuensi Kebebasan Berpendapat Tanpa Batas

Makna kebebasan berpendapat yang tercantum dalam Pasal 28 UUD 1945 berarti seluruh bangsa Indonesia diperbolehkan secara lisan atau tertulis mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dipahami, dan diserapnya sebagai suatu pendapat untuk dikemu kakan kepada khalayak umum. Namun, dalam pelak sanaannya, tetap berpedoman pada nilai kemanusiaan yang disebut dengan batas antara yang wajib diungkapkan dan yang layak diketahui oleh orang lain. Contohnya, semua orang Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya. CIVIC INFO Gambar 4.5 Kerusuhan Mei 1998 Kerusuhan merupakan penyebab dari tidak adanya stabilitas keamanan dalam suatu daerah. Sumber: Tempo, 23 Mei 2004 Di unduh dari : Bukupaket.com 120 Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas VII berhak menerima segala informasi tentang hal yang ingin diketahuinya, tetapi jika hal ter sebut mengganggu masalah pribadi privacy orang lain, harus dikaji ulang karena dapat menimbulkan konflik. Sumber: Tempo, 24 Oktober 2004 Gambar 4.6 Konferensi Pers Setiap orang berhak mendapatkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Salah satu konflik yang timbul dari cara pengung- kapan pendapat yang terlalu bebas, di antaranya adalah ketersinggungan seseorang atas pendapat yang me nurutnya tidak layak untuk diungkapkan. Jika pen- dapat tersebut harus tetap diungkapkan dan agar tidak menimbulkan kebohongan publik, pendapat tersebut harus diung kapkan secara santun. Namun, bukan ber arti masalah selesai, melainkan dapat mengurangi konse - kuensi akibat yang terlalu fatal dari pengung kapan pendapat tersebut. Konsekuensi yang dapat timbul dari kebebasan berpendapat tanpa batas, antara lain sebagai berikut. a. Timbul konflik di antara masyarakat yang merasa kehidupannya terusik. b. Muncul opini publik pendapat masyarakat yang pro-kontra, salah kaprah, dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. c. Penyerapan informasi yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. d. Kebohongan publik. Pendapat yang berupa kritik atau tuduhan terhadap pihak lain harus disertai dengan fakta atau bukti yang benar. Jika tidak disertai fakta dan bukti, pendapat Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai penyebab timbulnya konflik dalam masyarakat. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Kemudian laporkan hasilnya kepada gurumu. Diskusi Di unduh dari : Bukupaket.com Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat 121 tersebut menjadi fitnah bagi pihak lain yang secara hukum dapat dituntut balik oleh pihak yang dirugikan itu. Mengemukakan pendapat juga harus menjaga ketertiban umum dan tidak merusak fasilitas umum. Pengungkapan pendapat harus memenuhi norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat tentunya dapat dituntut ke muka pengadilan. Bangsa Indonesia telah mengalami pengalaman pahit tentang tidak ter kendalinya kemerdekaan berpendapat, yaitu pada Mei 1998 dengan terjadinya kerusuhan massal yang diawali dengan tidak terkendalinya kebebasan menyampaikan pendapat. Kerusuhan tersebut menyebab kan jatuhnya korban nyawa tidak berdosa. Kemudian, bangsa Indonesia pun menga lami masa ketika kebebasan pers ter lihat kebab- lasan. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya media yang tidak sesuai dengan tata nilai yang berlaku di masyarakat. Misalnya, banyak media mengung kapkan pornografi, kekerasan, dan mistik yang tentu nya tidak layak dikonsumsi umum apalagi bagi anak-anak. Sumber: Dokumentasi Penerbit Gambar 4.7 Tayangan yang Berbau Mistik Setiap anak di bawah umur berhak mendapatkan bimbingan dari orangtua pada saat menonton tayangan seperti acara berbau mistik. Mengemukakan pendapat akan lebih dimaknai manakala disampaikan dengan santun dan bertangung jawab. Oleh karena itu, penegakan hukum merupakan salah satu sarana yang ampuh untuk terwujudnya kebebasan mengemukakan pendapat. Tegaknya hukum dan peraturan akan mendorong orang atau pemerintah untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat. Diskusikan dalam kelompok belajarmu. Apa hukuman yang tepat terhadap pelaku tindakan pencemaran nama baik. Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu. Diskusi Di unduh dari : Bukupaket.com 122 Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas VII

1. Sikap Positif terhadap Hak Mengemukakan Pendapat secara Bebas dan Bertanggung