Latar Belakang Tujuan Peta Kompetensi

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Profesional I 5 KEGIATAN PEMBELAJARAN ALIRAN-ALIRAN LINGUISTIK

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat memahami dan mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran struktural, deskriptif, dan fungsional.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Guru Indikator 20.1. Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistik yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 20.1.1 Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran struktural yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 20.1.2 Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran deskriptif yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 20.1.3 Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran fungsional yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 20.1.4 Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran struktural. 20.1.5 Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran deskriptif. 20.1.6 Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran fungsional.

C. Uraian Materi 1. Aliran Struktural

Aliran linguistik struktural mempunyai asumsi dan hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada hasil pemakaian yang otonom. Asumsi dan hipotesis tentang bahasa diuji atau diverifikasi dengan data bahasa baik yang lisan 6 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Profesional I maupun yang tertulis. Teori kebahasaan struktural lebih mendasarkan diri pada data-data bahasa yang empiris. Hal Ini berarti dapat dimulai dari perekaman bahasa yang diujarkan. Pada awal abad XX di Perancis lahir aliran linguistik struktural. Aliran ini lahir bersamaan dengan diluncurkannya buku ”Course de linguistique Generale” karya Saussure tahun 1916. Ferdinad de Saussure1857-1913 yang juga dikenal sebagai Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik Modern dengan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya. Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep: 1 telaah sinkronik mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja dan diakronik telaah bahasa sepanjang masa, 2 perbedaan langue dan parole. Langue yaitu keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak, sedangkan parole sifatnya konkret karena parole tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari orang yang satu dengan orang lain, 3 membedakan signifiant dan signifie. Signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran bentuk, signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita makna, 4 Hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur- unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Hubungan paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur- unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan Chaer, 2003:346. Tokoh-tokoh lain yang merupakan penganut teori ini adalah : Bally, Sachahaye, E. Nida, L. Bloomfield, Hockett, Gleason, Bloch, G.L. Trager, Lado, Hausen, Harris, Fries, Sapir, Trubetzkoy, Mackey, jacobson, Joos, Wells, Nelson.

1.1 Ciri-ciri Aliran Struktural

Berdasarkan asumsi dan hipotesis umum yang melandasi teori kebahasaan struktural memiliki ciri-ciri: