Pancaran Terangsang Interaksi Elektromagnetik

disusun secara berhadapan. Di dalam resonator, cahaya akan berosilasi diantara kedua cermin. Cermin-cermin akan memantulkan cahaya kembali ke dalam kumpulan atom. Ketika cahaya terpantul bolak-balik antara kedua cermin, menyebabkan terjadinya pancaran terangsang tambahan. Untuk menghasilkan keluaran laser, pada salah satu ujung resonator digunakan cermin parsial. Sebagian berkas akan keluar dari resonator melalui cermin tersebut, berkas yang keluar tadi merupakan keluaran laser atau laser output [Krane,1992]. Power supply Cermin Cermin 100 parsial Medium aktif Resonator optis Gambar 2.6 komponen laser

2.5. Pemompaan Laser

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa prinsip dasar laser atau syarat terjadinya laser adalah terjadinya proses pancaran terangsang. Untuk itu agar terjadinya aksi laser diperlukan sarana untuk memenuhi syarat tersebut. Sarana untuk memenuhi syarat terjadinya laser yaitu tercapainya kondisi inversi populasi pembalikan populasi. Pada kondisi normal, populasi atom PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada tingkat energi rendah lebih banyak daripada populasi atom pada tingkat energi yang labih tinggi. Agar terjadinya proses pancaran terangsang, kondisi inversi populasi harus terpenuhi dimana jumlah populasi atom tingkat atas lebih banyak dari jumlah populasi tingkat bawah. 1 2 N N 2.17 1 N merupakan jumlah populasi atom tingkat bawah dan merupakan jumlah populasi atom tingkat atas. Untuk mencapai keadaan seperti persamaan 2.17 di atas, maka atom-atom pada medium aktif dipacu untuk mencapai kondisi inversi populasi dengan memberikan elektron pada atom-atom tersebut. Proses tersebut merupakan proses pemompaan laser dua tingkat tenaga. Namun proses pemompaan pada sistem dua tingkat tenaga tidak dapat menghasilkan inversi populasi, karena atom secara spontan dapat turun kembali ke keadaan semula. Selain itu atom-atom yang masih berada pada keadaan dasar akan menyerap foton yang lewat sehingga menghilangkan beberapa foton dari berkas penggandaan foton yang sedang dibangun [Krane,1992]. Masalah ini kemudian dapat diatasi dengan melakukan pemompaan pada sistem tiga atau empat tingkat tenaga. 2 N

A. Sistem tiga tingkat tenaga

Atom-atom pada tingkat tenaga 1tingkat dasar, dipompa ke tingkat tenaga 3. Kemudian atom-atom tersebut mengalami transisi deeksitasi yang cepat ke tingkat tenaga 2. Atom-atom yang telah mengalami deeksitasi berada pada tingkat tenaga 2 cukup lama, sehingga tercapai kondisi inversi populasi antara tingkat tenaga 1 dan 2. Transisi dari