Dalam proses tersebut, kemungkinan atom secara spontan turun ke keadaan dasar tiap satuan waktu sebesar
sambil memancarkan foton. Jumlah atom turun dari keadaan 2 ke keadaan 1 secara spontan dengan
memancarkan radiasi tiap satuan waktu sama dengan
21
A
2 21
21
N A
R
sp
= 2.5
dimana merupakan populasi atau jumlah atom tiap satuan volume
dalam keadaan 2 dan koefisien Einstein untuk pancaran spontan.
2
N
21
A
C. Pancaran Terangsang
Atom-atom yang tereksitasi pada keadaan 2 bila diberikan foton dengan energi
12
ν
h
, maka atom-atom tersebut akan dirangsang untuk melakukan deeksitasi dari keadaan 2 ke keadaan 1 dengan memancarkan
radiasi foton dengan energi yang sama. Proses dapat dituliskan sebagai :
foton atom
foton atom
2 +
→ +
∗
Gambar 2.4 Pancaran Terangsang Jumlah atom yang turun secara terangsang dengan memancarkan
radiasi tiap satuan waktu dituliskan sebagai :
2 21
21
N B
R
st
ρ =
2.6 foton
1 2
foton foton
dimana merupakan koefisien Einstein yang menyatakan
kebolehjadian tiap satuan waktu atom mengalami transisi dari keadaan 2 ke keadaan 1 oleh pancaran terangsang.
21
B
2.3. Koefisien-koefisien Einstein
Dari ketiga interaksi radiasi elektromagnetik yang telah disampaikan di atas, terlihat bahwa transisi atom dari keadaan rendah ke keadaan energi yang
lebih tinggi terjadi hanya dengan satu cara yaitu penyerapan foton. Sedangkan apabila atom dalam keadaan tereksitasi, dapat melakukan transisi radiasi ke
tingkat yang lebih rendah melalui dua cara yaitu pancaran terangsang dan pancaran spontan [Laud,1988].
Apabila telah dicapai keadaan setimbang, jumlah populasi pada keadaan atas dan jumlah populasi pada keadaan bawah tetap. Jumlah atom yang
menyerap radiasi tiap satuan waktu sama dengan jumlah atom yang memancarkan radiasi tiap satuan waktu. Sehingga jumlah atom pada setiap
tingkat tidak berubah. Untuk laju perubahan populasi tingkat atas adalah
2
N
ρ ρ
21 2
12 1
21 2
2
B N
B N
A N
dt dN
− +
− =
2.8
21 2
21 2
12 1
2
A N
B N
B N
dt dN
+ −
=
ρ ρ
2.9
untuk keadaan seimbang
2
= dt
dN
, maka : ρ
21 2
12 1
21 2
B N
B N
A N
− =
2.10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI