Prosedur Penelitian Siklus METODOLOGI PENELITIAN

35 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar siswa. Tingkat motivasi diukur dengan menggunaklan instrumen yang berupa angket motivasi belajar siswa. Tingkat motivasi bertujuan untuk mengukur motivasi siswa terhadap keinginankemauan belajar, hasrat prestasi, hasrat mengerjakan tugas, ganjaran sebagai akibat akhir belajar, hasrat mengikuti pelajaran, hasrat mendapat simpati dan hasrat untuk menang.

E. Prosedur Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode jigsaw. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah menggunakan metode jigsaw. Pra-penelitiankondisi awal ini digunakan sebagai dasar penentuan target pencapaian untuk kegiatan dalam setiap siklus. 36 Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing- masing siklus terdiri dari empat langkah : 1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. 2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

F. Siklus

Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a Siklus pertama Kegiatan yang dilakukan dalam siklus pertama meliputi: 1. Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu: a Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi siswa secara heterogen. Kelompok ini biasanya terdiri dari 4-5 37 siswa yang heterogen dilihat dari prestasi akademik, ras, atau etnik. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, materi, lembar soal kuis, lembar jawab siswa, lembar observasi dan instrumen refleksi. b Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: 1 Kriteria keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan. 2 Instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas 3 Instrumen untuk mengobservasi kegiatan siswa di kelas 4 Lembar penilaian kemampuan siswa masing-masing dalam mengerjakan kuis 5 Instrumen refleksi 2. Tindakan Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Membagi siswa dalam kelompok Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, ras atau etnik. Dalam 1 kelompok, masing-masing siswa diberi nama orang pertama, orang kedua sampai orang kelima. 38 Kemudian orang pertama dari masing-masing kelompok berkumpul dan membentuk kelompok yang diberi nama “Kelompok para ahli I”.hal yang sama juga dilakukan oleh orang kedua sampai orang kelima. Selanjutnya, guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok para ahli. Fungsi kelompok adalah untuk mendalami materi bersama teman kelompoknya. b Pembahasan Guru bersama siswa melakukan pembahasan materi dengan metode tanya jawab c Kuis Untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi, maka guru mengadakan kuisulangan seputar materi yang diberikan. 3. Observasi Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: motivasi siswa dapat dilihat dengan kemauan siswa untuk megikuti proses pembelajaran kuesioner. Pengamatan juga dilakukan menggunakan perekaman dengan video camcorder. 4. Refleksi 39 Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi belajar siswa. Ada dua macam refleksi yang dilakukan yaitu: a Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya penyesuaian rencana pembelajaran atau instrumen yang perlu disempurnakan. b Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua. b Siklus kedua Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya tindakannya yang berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Demikian juga halnya dengan siklus ketiga, hasil refleksi siklus pertama dan kedua akan disempurnakan dalam siklus ketiga. 40

G. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI PADA SISWA VII A SMP N 2 Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Ekonomi Pada Siswa VII A SMP N 2 Gatak Ta

0 1 12

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa SMA N 1 Kalibawang kelas XA.

0 0 238

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP N 1 Kalasan pada mata pelajaran ekonomi.

0 3 239

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP N 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XF SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 271