12
dinding sel manjadi rapuh, merusak basa DNA sehingga mengacaukan sistim genetika, dan berlanjut pada pembentukan sel kanker Winarsi, 2007.
Berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa tipe radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas terpenting yang terdapat di dalam tubuh adalah radikal derivat dari
oksigen yang disebut kelompok oksigen reaktif reactive oxygen species ROS. Selain itu juga terdapat radikal bebas yang mengandung karbon CCL
3-
yang berasal dari oksidasi radikal molekul organik, radikal yang mengandung hidogen dari hasil
penyerangan atom H, radikal yang mengandung sulfur yang diproduksi pada oksidasi glutation menghasilkan radikal thiyl, dan ditemukan juga radikal yang mengandung
nitrogen Arief, 2006. Radikal bebas yang ada di dalam tubuh manusia dapat berasal dari 2 sumber
yaitu endogen dan eksogen. Radikal bebas dari sumber endogen merupakan radikal bebas yang berasal dari dalam tubuh manusia itu sendiri misalnya melalui proses
autoksidasi produk dari proses metabolisme aerobik, oksidasi enzimatik, dan respiratory brust terminologi yang digunakan untuk menggambarkan proses dimana
sel fagositik menggunakan oksigen dalam jumlah besar selama fagositosis. Sedangkan radikal bebas yang berasal dari sumber eksogen merupakan radikal bebas
yang berasal dari luar tubuh manusia itu sendiri, misalnya dapat berasal dari obat- obatan, radiasi, dan asap rokok Arief, 2006.
2. Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang berperan dalam menghambat oksidasi yang diperantarai oleh oksigen. Senyawa antioksidan ini memiliki peran yang penting
13
dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit, hal ini disebabkan karena senyawa antioksidan mampu mencegah pengaruh buruk yang disebabkan oleh radikal bebas
Percival, 1998. Antioksidan dapat menghambat oksigen reaktif atau nitrogen reaktif dan juga radikal bebas Anshory, 2006. Antioksidan juga merupakan senyawa
pemberi elektron electron donor atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul yang kecil tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara
mencegah terbentuknya radikal. Antioksidan dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas, sehingga kerusakan sel dapat dihambat Winarsi,
2007. Secara umum, antioksidan dapat didefinisikan sebagai senyawa yang melawan oksidasi atau menghambat reaksi yang dipicu oleh oksigen atau peroksida Huang,
Ou, Prior, 2005. Berdasarkan sumbernya terdapat 2 macam antioksidan yaitu
antioksidan alami dan antioksidan sintetik Dalimarta dan Sudibyo, 1999. Saat ini, antioksidan alami yang berasal dari buah dan sayuran lebih diminati dibandingkan
dengan antioksidan sintetik yang berasal dari hasil sintesis reaksi kimia. Hal ini karena antioksidan alami dinilai lebih aman dan memiliki efek samping yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan antioksidan sintetik Rohdiana, 2001; Sunarni, 2005. Beberapa contoh antioksidan sintetik yang telah digunakan secara luas oleh
masyarakat antara lain Butil Hidroksi Anisol BHA, Butil Hidroksi Toluen BHT, propel galat, tert-Butil Hidroksi Quinon tBHQ Fouad, 2005.
3. Mekanisme antioksidan
Secara garis besar, mekanisme kerja antioksiadan dalam menangkal radikal bebas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu secara enzimatik dan secara non-
14
enzimatik. Antioksidan enzimatik secara alami dihasilkan oleh tubuh, sedangkan antioksidan non-enzimatik diperoleh dari luar tubuh. Antioksidan enzimatik terdiri
dari superoxide dismutase SOD, katalase, glutathione peroxidase, dan antioksidan jenis lain seperti retinoid dan albumin Fouad, 2005.
Secara non-enzimatik, senyawa antioksidan bekerja dengan empat cara yaitu sebagai berikut :
a. Penangkap radikal bebas, misalnya vitamin C dan vitamin E
b. Pengkelat logam transisi misalnya EDTA
c. Inhibitor enzim oksidatif, misalnya aspirin dan ibuprofen.
d. Kofaktor enzim antioksidan, misalnya selenium sebagai kofaktor glutation
peroksidase Huang et al., 2005. Aktivitas senyawa polifenol flavonoid sebagai antioksidan meliputi tiga
mekanisme sebagai berikut : a.
Aktivitas penangkapan radikal bebas seperti Reactive Oxygen Species ROS ataupun radikal yang dihasilkan dari peroksidasi lipid dengan proses transfer
elektron melalui atom hidrogen. b.
Mencegah spesies senyawa reaktif produksi katalisis transisi metal seperti reaksi melalui khelasi metal.
c. Interaksi dengan antioksidan lainnya, seperti lokalisasi dan penggabungan
dengan antioksidan lainnya Niki dan Noguchi, 2000.
15
4. Manfaat antioksidan