Inokulum patogen selain dapat masuk melalui akar dengan penetrasi langsung atau melalui luka, didalam jaringan tanaman, patogen dapat berkembang
secara interseluler dan intraseluler Winarsih, 2007. Jamur Fusarium oxysporum f. sp. melonis aktif pada suhu antara 25 ºC dan
32 °C, karena jamur menghasilkan spora istirahat chlamydospores. Jamur dapat bertahan hidup di dalam tanah tidak terbatas, bahkan tidak ada tanaman inang
masih dapat tumbuh. Tanah asam pH 5,0 - 5,6 dan amonium nitrogen amonium nitrat dan urea mempercepat perkembangan penyakit Varela dan Seif, 2004.
2.3.2 Gejala serangan
Gejala serangan yang diamati secara visual adalah tanaman dewasa layu. Tanaman biasanya layu mulai dari daun bagian bawah dan anak tulang daunnya
menguning. Setelah infeksi daun-daun tanaman memucat, selanjutnya gejala tersebut menjalar sampai 2 cm di atas permukaan tanah. Tanaman dapat menjadi
layu dan akhirnya mati Semangun, 2000. Gejala layu Fusarium ditandai dengan menguningnya daun yang lebih tua
kemudian berubah menjadi kecoklatan dan layu tanaman akan merambat dan diikuti dengan runtuhnya tanaman. Jika batang yang terinfeksi dibelah jaringan vaskular
menunjukkan perubahan warna cokelat Varela dan Seif, 2004.
2.4 Rizosfer
Istilah rizosfer menunjukkan bagian tanah yang dipengaruhi perakaran tanaman Subba Rao, 1994 . Rizosfer dicirikan oleh adanya kegiatan mikrobiologis
dibandingkan kegiatan di dalam tanah yang jauh dari perakaran tanaman. Terdapat lebih banyak jumlah bakteri, jamur dan actinomycetes dalam tanah yang termasuk
rizosfer dibandingkan tanah yang tidak memiliki rizosfer. Beberapa faktor seperti tipe
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tanah, kelembaban tanah, pH, temperatur, umur serta kondisi tanaman dapat mempengaruhi efek rizosfer.
Adanya organisme yang merugikan di sekitar akar tanaman yang sakit dan organisme yang bermanfaat di sekitar akar tanaman yang sehat Bruehl, 1987.
Menurut Wood 1989, rizosfer adalah bagian tanah di mana lebih banyak terdapat bakteri di sekitar akar tanaman daripada tanah yang jauh dari akar tanaman.
Umumnya rizosfer dari kebanyakan tanaman mengandung bakteri Gram negatif, tidak berspora, berbentuk batang, dan terdapat pada daerah rizoplan. Beberapa
genus bakteri ini adalah Pseudomonas, Arthrobacter, Agrobacterium, Azotobacter, Mycobanterium, Flavobacterium, Cellulomonas, Micrococcus
dapat ditemukan dalam jumlah yang banyak namun ada juga yang tidak ditemukan sama sekali.
2.5 Hipotesis
1 Diduga adanya bakteri Pseudomonad fluorescens yang dapat menghambat Fusarium oxysporum
f. sp. melonis pada lahan melon di UPT Pengembangan Agribisnis dan Tanaman Hortikultura Lebo, Sidoarjo.
2 Diduga Pseudomonad fluorescens mampu dalam mengkolonisasi akar kecambah lebih cepat dibandingkan Fusarium sp.
3 Diduga terdapat antibiosis Pseudomonad fluorescens yang menghambat Fusarium oxysporum
f. sp. melonis di rizosfer perkecambahan melon.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan penelitian dilaksanakan di lahan melon UPT Pengembangan Agribisnis dan Tanaman Hortikultura Lebo, Sidoarjo; dan Desa Karang Sinom,
Indramayu; serta Laboratorium Kesehatan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada Oktober
2013 sampai dengan Februari 2014.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat-alat
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laminar Air Flow LAF, cawan Petri berdiameter 9 cm, autoklaf All American, obyek gelas, tabung
reaksi, gelas ukur, bunsen, pipet, jarum ose, scalpel, Erlenmeyer 250 ml, penggaris, pinset, gunting, botol simpan, sprayer botol semprot, mikroskop Will Wetzlar,
timbangan analitik Kern PCB, waterbath Memment, growth chamber, cork borer, dan kompor.
3.2.2 Bahan-bahan
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat bakteri Pseudomonad fluorescens,
isolat jamur Fusarium oxysporum f. sp. melonis, benih melon, tanah pasir, aquadest steril, aluminium foil, media King’s B, media Water
Agar WA 0,1 , media cair King’s B, media Nutrient Agar NA Merck, media
Potato Dextrose Agar PDA Criterion, KOH 3 , H
2
O
2
5 , alkohol 70 , alkohol 95 , tisu, kapas, kertas label, korek api, spirtus, parafilm, lactovenol blue,
Methylene blue dan potongan kertas cakram.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.