Uji antibiosis bakteri Pseudomonad fluorescens dari rizosfer perkecambahan melon terhadap Fusarium oxysporum f. sp. melonis secara in vitro
Melakukan uji antibiosis dengan cara menimbang 1 g tanah yang mengandung suspensi Pseudomonad fluorescens, kemudian dimasukkan ke dalam
10 ml aquadest steril, selanjutnya mengkocok selama 5 menit dan diendapkan selama ± 3 jam.
Mensentrifus suspensi tanah tersebut dengan kecepatan ± 200 rpm selama ± 20 menit, selanjutnya mengambil supenatan yang telah mengandung bahan
antibiosis dan menyimpan dalam lemari es selama 24 jam. Mengambil jamur Fusarium oxysporum
f. sp. melonis dengan menggunakan cork borer berdiameter 0.5 cm, kemudian meletakkan pada cawan petri yang berisi media PDA.
Mensterilkan potongan kertas cakram berdiameter 0.5 cm, kemudian dicelupkan ke dalam larutan antibiosis Pseudomonad fluorescens selama 10 menit
dan dikering anginkan, setelah itu meletakkan potongan kertas cakram pada cawan petri yang sama, dengan posisi kedua isolat berhadapan dengan jarak 3 cm di
tengah cawan petri, selanjutnya melakukan inkubasi selama 24 jam.
3.5 Pengamatan
Pengamatan pada penelitian ini dilakukan secara destruktif dan parameter yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.5.1 Persentase daya hambat
Pengamatan dilakukan terhadap jari-jari koloni jamur Fusarium oxysporum, persentase daya hambat bakteri Pseudomonad flourescens terhadap patogen
Fusarium oxysporum dihitung dengan rumus Fokkema, 1976 sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
I = R1-R2
R1 ×100
Keterangan : I
adalah Persentase daya hambat . R1 adalah jari-jari koloni Fusarium oxysporum yang tumbuh berlawanan dengan
Pseudomonad fluorescens .
R2 adalah jari-jari koloni Fusarium oxysporum yang arahnya tumbuh menuju pusat Pseudomonad fluorescens.
Gambar 3. Cara pengukuran koloni Fusarium oxysporum untuk menghitung
persentase daya hambat antibiosis oleh mikroorganisme antagonis Pseudomonad fluorescens
. A adalah inokulum antagonis Pseudomonad fluorescens
B adalah inokulum Fusarium oxysporum R1 adalah jari-jari koloni Fusarium oxysporum yang tumbuh
berlawanan dengan Pseudomonad fluorescens R2 adalah jari-jari koloni Fusarium oxysporum yang arahnya tumbuh
menuju pusat Pseudomonad fluorescens
3.5.2 Pola kolonisasi akar
Kolonisasi akar adalah suatu proses di mana bakteri diinokulasikan ke dalam benih atau tanah, dapat bertahan hidup dan menggandakan diri, berasosiasi dengan
R1 B
3 CM R2
A
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
permukaan akar dan mengkoloni sistem akar yang sedang berkembang dalam tanah Baker dan Cook, 2002. Pengamatan dilakukan pada hari ke-1, ke-3, dan ke-5
setelah transplanting,
pengamatan pada
pola kolonisasi
akar Pseudomonad fluorescens
menggunakan methylene blue dan media cair King’s B
sedangkan pada pola kolonisasi akar Fusarium oxysporum f. sp. melonis pengamatan dilakukan menggunakan lactovenol blue dan media 0,1 WA,
masing-masing pengamatan dilakukan secara mikroskopis.
3.6 Analisis Data