Karakteristik Makrosomia Etiologi Diagnosis Prognosis

tidak berstruktur dan langsung berstruktur. Secara langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dan survei misal public option survey. Sedangkan secara langsung yang berstruktur yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan- pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung dibedakan kepada subjek yang diteliti Arikunto, 2002.

7. Pengukuran Sikap Model Guttman

Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan ya, dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisisnya dapat dilakukan seperti skala likert Hidayat, 2007.

C. MAKROSOMIA 1. Pengertian

Makrosomia atau bayi besar adalah bila berat badan bayi melebihi dari 4000 gram. Wiliiam, 2001. Dalam dunia kedokteran makrosomia disebut giant baby. Menurut Cunningham 2005 semua neonatus dengan berat badan 4000 gram atau lebih tanpa memandang usia kehamilan dianggap sebagai makrosomia.

2. Karakteristik Makrosomia

a. Mempunyai wajah berubi menggembung, pletoris wajah tomat b. Badan montok dan bengkak c. Kulit kemerahan d. Lemak tubuh banyak e. Plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-rata Universitas Sumatera Utara

3. Etiologi

a. Genetik, obesitas dan overweight yang dialami ayah ibu dapat menurun pada bayi. b. Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan, porsi makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan berpengaruh pada berat badan ibu. Asupan gizi yang berlebih bisa mengakibatkan bayi lahir dengan berat di atas rata-rata. c. Ibu dengan diabetes milletus, tingginya gula darah ibu bisa berpengaruh pada berat badan bayi. Jika fungsi plasenta dan tali pusat baik, maka janin dapat tumbuh makin subur. d. Ibu hamil dengan riwayat melahirkan bayi makrosomia, ibu yang sebelumnya pernah melahirkan bayi makrosomia berisiko 5-10 kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan bayi makrosomia dibandingkan ibu yang belum pernah melahirkan bayi makrosomia. e. Multigravida, ada kecendrungan berat badan lahir anak kedua dan seterusnya lebih besar daripada anak pertama. f. Usia gestasi lama g. Usia ibu h. Wanita hamil yang memiliki berat badan yang lebih dari 150 kg, janinnya memiliki risiko 30 mengalami makrosomia Pendit, 2004.

4. Diagnosis

Menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal ini dapat diperkirakan dengan cara: a. Keturunan atau bayi yang lahir terdahulu besar dan sulit melahirkannya dan adanya diabetes milletus Universitas Sumatera Utara b. Kenaikan berat badan yang berlebihan tidak oleh sebab lainnya edema dan sebagainya c. Pemeriksaan teliti tentang disproporsi sefalo atau feto-pelvik, dalam hal ini dianjurkan untuk mengukur kepala bayi dengan ultrasonografi Mochtar, 1998.

5. Prognosis

Pada panggul normal janin dengan berat badan 4000-4500 gram umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Distosia akan diperoleh bila janin lebih besar dari 4500-5000 gram atau pada kepala yang sudah keras postmaturitas dan pada bahu yang lebar. Apabila disproporsi sefalo atau feto-pelvic ini dibiarkan maka terjadi kesulitan baik pada ibu maupun pada janin Mochtar, 1998.

6. Penanganan