RHINITIS HIPERTROFI RHINITIS SIKA

Pencegahan Pemberian imunisasi dengan menggunakan vaksin influenza yang tidak aktif dianjurkan pada kelompok resiko tinggi. Dimana dengan vaksinasi dapat mencegah hingga 80 angka morbiditas akibat influenza. Antibiotika diberikan hanya bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri.

2.4.1.2 RHINITIS BAKTERI

Pada infeksi bakteri primer maupun sekunder pada hidung, biasanya sekretnya mukopurulen. Warna sekret akan meramalkan jenis organisme yang menyerang jaringan hidung. Rinitis bakterialis sering menjadi sinusitis. Dan spektrum kelainan bakteri yang luas yang menyerang hidung, sebagian besar disebabkan oleh bakteri gram positif. Beberapa bakteri gram positif yang menyebabkan rinitis antara lain Streptococcus, Pneumococcus dan Staphilococcus. Sedangkan bakteri gram negatif yang sering menyebabkan rinitis adalah Haemophilus. E. coli dan Salomonella. Cody

A. RHINITIS HIPERTROFI

Rintis hipertrofi dapat timbul akibat infeksi berulang dalam hidung dan sinus atau sebagai lanjutan dari rinitis alergi dan vasomotor. Universitas Sumatera Utara Gejala Gejala utamanya adalah sumbatan hidung. Sekret biasanya banyak, mukopurulen dan kadang-kadang disertai dengan nyeri kepala. Pada pemeriksaan akan ditemukan konka yang hipertrofi, terutama konka inferior. Permukaannya berbenjol-benjol ditutupi oleh mukosa yang hipertrofi. Akibatnya saluran udara akan menjadi sempit. Sekret mukopurulen yang banyak biasanya ditemukan diantara konka inferior dan septum, juga di dasar rongga hidung. Terapi Sebelumnya harus dicari faktor yang menyebabkan timbulnya rinitis sehingga akan diberikan terapi yang sesuai dengan etiologinya. Untuk mengurangi sumbatan hidung akibat hipertrofi konka biasanya dilakukan kauterisasi konka dengan zat kimia atau elektrokauterisasi. Bila tidak menolong bisa dilakukan luksasi konka atau konkotomi.

B. RHINITIS SIKA

7,9 Rinitis sika sering dihubungkan dengan masalah udara yang kering, merupakan bentuk dari rinitis atrofi anterior yang ringan dimana secara klinisnya tidak memberikan gambaran yang berat seperti rhinitis atrofi. Penyebab utama dari rintits ini tidak diketahui secara jelas, tetapi secara umum rhinitis ini terjadi Universitas Sumatera Utara pada alkoholisme, anemia, nutrisi yang buruk dan bisanya selalu berhubungan dengan cuaca yang kering, panas dan pekerjaan yang berdebu. Secara patologis terjadi defisiensi dan tidak aktifnya kelenjar seromukus dan terjadi metaplasia epitel kolumnar bersilia menjadi epitel kuboid atau epitel skuamosa dan terjadi defisiensi dari mucus blanket. Selain itu juga terjadi ulserasi yang berpenetrasi ke bagian anterior dari kartilago septum. Klinis Penderita biasanya mengeluh tidak nyaman, rasa iritasi atau rasa kering di hidung yang kadang-kadang deisertai dengan epistaksis dan krusta krusta tipis, kering dan berbau. Pada pemeriksaan rhinoskopi tampak lapisan membran mukosa yang keputihan, kering dan kadang-kadang disertai komplikasi berupa perforasi septum. Terapi Terapi biasanya berdasarkan jenis etiologinya, jika perlu diberikan suplemen vitamin dan zat besi. Terapi lokal dapat diberikan obat pencuci hidung.

2.4.2 RINITIS KARENA JAMUR

1,3,7,9 Pada pemeriksaan hidung terlihat adanya secret mukopurulen yang berbau dan terdapat pseudomembran. Dapat terlihat ulkus atau perforasi pada septum. Bentuknya antara lain Aspergilosis, Blastomikosis, dan Candidiasis. Terapinya diberikan anti jamur oral dan topikal serta diberikan obat cuci hidung Universitas Sumatera Utara