Leukosit Parameter Hematologik 1. Darah

Sel ini disebabkan oleh metabolisme fosfolipid dari membran eritrosit. Pada keadaan ini tepi eritrosit mempunyai tonjolan-tonjolan berupa duri. 9. Tear drop cells Eritrosit yang mempunyai bentuk seperti tetesan air mata. 10. Poiklositosis Poiklositosis adalah istilah yang menunjukkan bentuk eritrosit yang bermacam- macam dalam sediaan hapusan darah tepi. 11. Rouleaux atau auto aglutinasi Rouleaux tersusun dari 3-5 eritrosit yang membentuk barisan sedangkan auto aglutinasi adalah keadaan dimana eritrosit bergumpal Arjatmo Tjokronegoro et al., 1996. Kelainan warna eritrosit 1. Hipokrom Eritrosit yang tampak pucat. Hal ini disebabkan olehkadar hemoglobin dalam eritrosit berkurang. 2. Polikrom Eritrosit yang lebih besar dan lebih biru dari eritrosit normal.Polikromasi suatu keadaan yang ditandai dengan banyak eritrosit polikrom pada preparat sediaan hapusam darah tepi. Keadaan ini berkaitan dengan retikulositosis Arjatmo Tjokronegoro et al., 1996.

2.2.5. Leukosit

Leukosit adalah sel darah putih yang mengandung inti, bening, tidak berwarna, dan ukurnnya lebih besar dari eritrosit. Leukosit terbagi menjadi dua golongan utama yaitu agranular dan granular. Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak homogen dan intinya berbentuk bulat dan dapat dijumpai di darah perifer. Leukosit granular mengandung granula spesifik dalam sitoplasmanya dan mempunyai inti yang bentuknya bervariasi.Terdapat tiga jenis leukosit granular yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil, dan dua jenis leukosit agranular yaitu limfosit dan monosit. Kadar normal leukosit rata-rata 4000-11,000 sel per Universitas Sumatera Utara mikroliter Ganong, 2010. Masa hidup leukosit granular adalah 4-8 jam dalam sirkulasi darah dan 4-5 hari dalam jaringan Guyton, 2011.

2.2.5.1. Neutrofil

Neutrofil berfungsi untuk membunuh bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh manusia. Sel-sel ini tertarik ke tempat infeksi oleh substansi kimiawi yang dilepaskan sel yang cedera, kemotaksis. Sel-sel ini menembus dinding kapiler di daerah radang dengan cara diapedesis kemudian mereka memfagositosis dan membunuh kuman. Satu neutrofil dapat memfagosit 3-20 bakteri sebelum mati. Setelah beberapa hari, akan terbentuk pus yang mengandung jaringan yang nekrosis, neutrofil dan makrofag yang mati dan cairan Guyton, 2011. Neutrofil merupakan leukosit granular yang paling banyak mencapai 50-70 persen dari jumlah sel darah putih. Kadar normal neutrofil adalah 3000-6000 sel per mikroliter Ganong, 2010.

2.2.5.2. Eosinofil

Eosinofil diproduksi dalam jumlah yang banyak jika tubuh terkena infeksi parasit. Pada keadaan umum, ukuran parasit lebih besar berbanding eosinofil. Oleh itu, akan melengket pada parasit tersebut dan melepaskan substansi kimia untuk membunuh parasit tersebut Guyton, 2011. Eosinofil dalam darah mencapai 1-4 persen dari jumlah sel darah putih, rata-rata 150-300 sel per mikroliter Ganong, 2010.

2.2.5.3. Basofil

Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya yaitu 0.4 persen Ganong, 2010. Kadar normal basofil 0-100 sel per mikroliter. Memiliki fungsi menyerupai sel mast. Basofil berperan dalam reaksi alergi karena IgE merupakan antibodi yang menyebabkan reaksi alergi tersebut dan melekat pada basofil. Setelah pelekatan antigen antibodi pada sel mast dan basofil, akan terjadi pelepasan histamine, bradikinin dan serotonin dari basofil dan sel mast. Basofil Universitas Sumatera Utara juga mengandung heparin untuk membantu mencegah pembekuan darah intravaskular Guyton, 2011.

2.2.5.4. Limfosit

Kadar limfosit pada keadaan normal adalah 1500-40000 sel per mikroliter yaitu sebanyak 20-40 persen dari jumlah sel darah putih. .Limfosit berfungsi dalam reaksi imunitas. Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B. Limfosit T bertanggung jawab atas respons kekebalan selular melalui pembentukan sel yang reaktif antigen sedangkan limfosit B, jika dirangsang dengan semestinya berdiferesiansi menjadi sel-sel plasma yang menghasilkan immunoglobulin Ganong, 2010.

2.2.5.5. Monosit

Monosit mencapai 2-8 persen dari jumlah sel darah putih yaitu rata-rata 300-600 sel per mikroliter Ganong, 2010. Masa hidup monosit adalah 10-20 jam dalam darah sebelum ke jaringan. Setelah di jaringan, monosit mengembang menjdi makrofag jaringan dan dapat hidup selama beberapa bulan Guyton, 2011.

2.2.6. Trombosit