Larangan bagi BPRS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS

4 Nisbah keuntungankerugian Nisbah keuntungan harus ditentukan di awal akad untuk menghindari sengketa, sedangkan kerugian ditanggung oleh bank dan nasabah sesuai dengan proporsi modal yang diserahkan.

3. PSAK No. 59

PSAK No. 59 merupakan standar akuntansi keuangan syariah yang mengatur tentang perlakuan akuntansi pada perbankan syariah. Perlakuan akuntansi atas akad musyarakah yang terdapat pada PSAK No. 59 meliputi:

a. Karakteristik Musyarakah

Karakteristik musyarakah pada PSAK No. 59 terdapat dalam paragraf 35 sampai dengan 40, antara lain: 1 Musyarakah adalah akad kerjasama di antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari keuntungan PSAK No. 59, par 35. 2 Dalam musyarakah, mitra dan bank sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati secara bertahap atau sekaligus kepada bank PSAK No. 59, par 36. 3 Pembiayaan musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten PSAK No. 59, par 37. 4 Karena setiap mitra tidak dapat menjamin modal mitra lainnya, maka setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang disengaja. Beberapa hal yang menunjukkan adanya kesalahan yang disengaja ialah: pelanggaran terhadap akad antara lain penyalahgunaan dana pembiayaan, manipulasi biaya dan pendapatan operasional, serta pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Jika terdapat kesepakatan antara pihak yang bersengketa, kesalahan yang disengaja harus dibuktikan berdasarkan badan arbitrase atau pengadilan PSAK No. 59, par 38. 5 Laba musyarakah dibagi di antara para mitra, baik secara proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan baik berupa kas maupun aktiva lainnya atau sesuai nisbah yang disepakati oleh semua mitra, sedangkan rugi dibebankan secara proporsional sesuai dengan modal yang disetorkan baik berupa kas maupun aktiva lainnya PSAK No. 59, par 39. 6 Musyarakah dapat bersifat musyarakah permanen maupun menurun. Dalam musyarakah permanen, bagian modal setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad, sedangkan dalam musyarakah menurun, bagian modal bank