Pengertian Belajar Proses Belajar Mengajar di Sekolah

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kesulitan Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar memberikan pengetahuan bagi siswa untuk mencapai tujuan belajar. Kegiatan belajar dapat berlangsung di kelas dengan adanya interaksi antara guru dan siswa. Melalui belajar siswa mendapat pengalaman untuk membangun pengetahuan. Belajar merupakan proses di mana individu berinteraksi dengan lingkungan melalui pengalamannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan Slameto, 2003: 2. Pengertian belajar tersebut senada dengan pengertian belajar menurut Sardiman 2007: 20 bahwa belajar merupakan serangkaian perubahan tingkah laku atau penampilan melalui beberapa kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Menurut oleh Gagne Dimyati dan Mudjiono, 2002: 10 bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru. Pengertian tersebut didukung oleh pendapat Syaiful Bahri Djaramah 2011: 13, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Melalui stimulus mempermudah siswa dalam belajar. 13 Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan rasa ingin belajar. Siswa merasa nyaman dan tidak jenuh dengan kegiatan belajarnya. Beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang mempengaruhi perubahan tingkah laku seseorang dengan lingkungannya sebagai pengalaman hasil belajar baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Lingkungan belajar meningkatkan keinginan siswa untuk belajar. Melalui kegiatan di lingkungan sekitar siswa akan memperoleh pengalaman baru sebagai hasil belajar.

2. Proses Belajar Mengajar di Sekolah

Pendidikan dapat berlangsung dimana saja, salah satunya di sekolah dasar. Proses belajar antara guru dengan siswa di kelas akan sangat bermakna. Dengan demikian, tujuan pembelajaran akan tercapai. Menurut Oemar Hamalik 2004: 9, proses belajar merupakan prinsip- prinsip belajar yang berkenaan perubahan tingkah laku individu di mana pengalaman sebagai hasil belajar. Pengertian tersebut didukung oleh pendapat Muhibbin Syah 2010: 111 bahwa proses belajar merupakan suatu kegiatan dimana terjadi perubahan tingkah laku melalui tahapan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Proses belajar membutuhkan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Hal ini senada dengan pendapat Moh. Uzer Usman Suryosubroto, 1997: 19, proses belajar mengajar merupakan proses interaksi edukatif antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan tertentu. 14 Peran guru dalam proses belajar sangat penting untuk mengajarkan kepada siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan dari guru mengajar dan mengelola kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung. Pengertian proses belajar mengajar di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui berinteraksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan tingkah laku tersebut dapat dilakukan melalui aktivitas, praktek, maupun pengalaman. Proses belajar guru harus membimbing dan mengarahkan siswa dalam mencapai keberhasilan belajar di kelas. 3. Pengertian Kesulitan Belajar Belajar memberikan siswa pengalaman dan pengetahuan baru di lingkungan sekolah. Melalui belajar membantu siswa untuk mudah memahami dan menguasai materi. Jika dalam belajar siswa mengalami hambatan maka proses belajar akan terganggu. Hambatan yang dialami siswa menyebabkan siswa sulit belajar. Hal ini senada dengan pendapat Syaiful Bahri Djaramah 2011: 235 bahwa kesulitan belajar adalah kondisi dimana siswa mengalami hambatan dalam belajar sehingga siswa tidak dapat belajar secara wajar. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Moh Suardi 2015: 100, kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar yang dihadapi siswa karena kesukaran dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Siswa tidak memahami apa yang telah disampaikan oleh guru. 15 Setiap anak pastinya mengalami kesulitan belajar yang berbeda, sehingga pada tingkat tertentu siswa harus dapat mengatasi kesulitan belajarnya. Kesulitan belajar ini masalah yang dihadapi oleh siswa di setiap jenjang pendidikan. Menurut Martini Jamaris 2014: 1, kesulitan belajar merupakan suatu hal yang dialami oleh sebagian siswa baik pada jenjang sekolah darsar maupun jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kesulitan belajar dapat dilihat dari prestasi siswa dimana ada siswa yang tinggal kelas, atau siswa yang memperoleh nilai kurang baik dalam beberapa mata pelajaran yang diikutinya. Masalah kesulitan belajar yang dialami sebagaian siswa menghambat siswa dalam keberhasilan belajar di kelas. Siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkan. Hal ini didukung oleh Sugihartono 2007: 149 kesulitan belajar adalah gejala yang terjadi pada diri siswa ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah dibawah nilai ketuntasan yang ditetapkan. Oleh karena itu, siswa yang mengalami kesulitan belajar segera diberi bantuan dalam belajar. Prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar lebih rendah bila dibandingkan dengan prestasi belajar temannya. Hal ini didukung Blasic dan Jones Sugihartono, 2007 bahwa kesulitan belajar itu menunjukkan adanya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai oleh peserta didik. Masalah kesulitan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, 16 padahal prestasi belajar yang memuaskan merupakan keinginan setiap siswa. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu keadaan atau kondisi anak yang tidak mendukung kegiatan belajar karena adanya hambatan atau gangguan dalam belajar seperti faktor dari diri siswa atau lingkungan di sekitarnya. Tidak hanya siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan belajar, tetapi setiap jenjang pendidikan. Kesulitan belajar mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar.

4. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Akreditasi Sekolah (Studi Situs SD Negeri 2 Mranti Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo)

0 4 9

KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI PUCANGAN 03 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

PENGELOLAAN AKREDITASI SEKOLAH (Studi Situs SD Negeri 2 Mranti Kecamatan Purworejo Pengelolaan Akreditasi Sekolah (Studi Situs SD Negeri 2 Mranti Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo).

0 1 13

PENDAHULUAN Pengelolaan Akreditasi Sekolah (Studi Situs SD Negeri 2 Mranti Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo).

0 1 8

PENGELOLAAN AKREDITASI SEKOLAH (Studi Situs Di SD Negeri 2 Mranti Kecamatan Purworejo Pengelolaan Akreditasi Sekolah (Studi Situs SD Negeri 2 Mranti Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo).

0 1 23

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

1 5 147

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO.

0 0 282

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI CONGKRANG 1 MUNTILAN MAGELANG.

1 11 217

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BELAKTUK PITURUH PURWOREJO.

1 31 170

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145