tersebut, tidak sedikit remaja yang mereaksinya secara depensif, sebagai upaya untuk melindungi kelemahan dirinya. Kematangan emosi ditandai oleh :
1. adekuasi emosi: cinta kasih, simpati, altruis senang menolong orang lain, dan ramah
2. mengendalikan emosi: mudah tersinggung, tidak agresif, bersikap optimis dan tidak pesimis putus asa, dan dapat mengatasi situasi frustasi secara wajar.
Perubahan-perubahan secara fisik, dan kognisi tersebut ternyata berpengaruh terhadap perubahan dalam perubahan psikososial mereka. Dalam
uraian berikut akan membahas beberapa aspek perkembangan psikososial yang penting pada masa remaja.
1. Perkembangan Individuasi dan Identitas
Seseorang yang sedang mencari identitas akan berusaha “menjadi seseorang” yang berarti berusaha mengalami diri sendiri sebagai “AKU” yang bersifat sentral,
mandiri, yang unik, yang mempunyai suatu kesadaran akan kesatuan batinnya. Lebih jelasnya seseorang yang sedang mencari identitas adalah orang yang yang
ingin menentukan “siapakah” atau “apakah” yang diinginkan pada masa mendatang.
2. Perkembangan Hubungan dengan Orang Tua
Perubahan fisik, kognitif dan sosial yang terjadi pada perkembangan remaja mempunyai
pengaruh yang besar terhadap relasi orangtua- remaja. Salah satu ciri yang menonjol dari remaja yang mempengaruhi relasinya dengan orang tua adalah
perjuangan untuk memperoleh otonomi, baik secara fisik dan psikologis. Karena remaja meluangkan sedikit waktunya bersama orang tua dan lebih banyak
menghabiskan banyak waktunya unutk saling berinterkasi dengan dunia yang lebih luas sehingga mereka berhadapan dengan bermacam-macam nilai dan ide. Orang
tua tidak lagi dianggap sebagai otoritas yang serba tahu. Secara optimal remaja mengembangkan pandangan yang lebih matang dan realistis dari orang tua mereka.
3. Perkembangan dengan Teman Sebaya
Perkembangan kehidupan sosial remaja juga ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan mereka. Sebagian
waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul dengan teman sebaya mereka yang lebih didasarkan pada hubungan persahabatan. Sisi positif dari teman sebaya
menurut Kelly dan Hansen 1987 yaitu : o
Mengotrol impuls-impuls agresif. o
Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen