Tao Ditinjau dari Definisi Peribadatan Cult

80 dianggap sebagai ajaran mistis, misterius, dan seolah-olah enggan bersentuhan dengan dunia luar, semua ini lebih karena minimya pemahaman masyarakat tentang bagaimana sebenarnya agama Tao. Orang cenderung menjustifikasi agama Tao hanya sebagai nilai-nilai filsafat karena tidak mampu menangkap essensi ajaran Tao yang tertuang pada Kitab Suci Tao De Jing, kitab suci ini berisi 5000 kata bijak dari Lao Tzu yang sederhana namun memiliki makna yang dalam sehingga banyak orang menilai dengan subyektifitasnya sendiri multiinterpretable dan terkadang menimbulkan kesesatan pemahaman.

3.4.3. Tao Ditinjau dari Definisi Peribadatan Cult

Cult yaitu ritus dan upacara yang dilakukan dalam hubungan dengan Creed sebagai cara upaya manusia untuk menyelaraskan dirinya dengan yang dipercayai tadi, baik sebagai cara untuk memahami kehendak-Nya atau memperbaiki kembali kesalahan manusia yang tidak sesuai dengan kehendak kepercayaan tadi. Setiap agama memiliki sistim upacara yang bertujuan untuk mencari hubungan antara manusia dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk-makhluk halus yang mendiami alam gaib. Sistim upacara ini terdiri atas beraneka-ragam upacara dengan berbagai macam unsurnya, seperti berdoa, bersaji, bersujud, berkorban, makan bersama, dan sebagainya 25 Dalam agama Tao, sistim upacara yang dilakukan oleh penganutnya berbentuk pemujaan atau sembahyang. Setiap tanggal 1 dan 15 bulan Imlek, umat agama Tao senantiasa melaksanakan ritual keagamaan di kelenteng Sinar Tao. Pada tanggal-tanggal 25 Koentjaraningrat, Op.cit.138-139. 81 tersebut umat Tao berdatangan menuju ke Kelenteng Sinar Tao di jl. Madukoro Blok AABB Semarang. Sebagian diantara mereka datang secara individual perorangan, dan sebagian diantara mereka datang dengan keluarganya, seperti anak dan isterinya. Ketika datang, mereka langsung masuk ke dalam klenteng untuk mengambil “hio” atau dupa yang telah disediakan oleh pengurus kelenteng. Kemudian mereka langsung melakukan pemujaansembahyang ke dewadewi agama Tao. Perlu diketahui bahwa pelaksanaan pemujaansembahyang ini adakalana dilakukan secara perorangan, dan adakalanya dilakukan secara bersamaberkelompok. Pertama-tama, pemujaansembahyang dilakukan di hadapan Dewa Langit, sebagai manifestasi Tian Kong, Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian pemujaan sembahyang di hadapan Maha Dewa Lao Zi, lalu secara berturut-turut melakukan pemujaansembahyang di hadapan dewadewi agama Tao, sebagai-mana tersebut di atas. Setelah itu, mereka berkumpul di tempat yang telah disediakan untuk saling bertegur sapa, bercerita, berdiskusi, dan sebagainya. Pada saat inilah pengurus yayasan atau tokoh-tokoh agama tao memberikan informasi-informasi penting kepada umat, baik menyangkut masalah keagamaan ataupun masalah- masalah lainnya, seperti: tata cara ibadah, bakti sosial, dan sebagainya. Kemudian pertemuan diakhiri dengan pemujaansembahyang bersama yang dipimpin oleh tokoh-tokoh agama Tao. Selain itu, pemujaansembahyang dewadewi juga dilakukan pada hari-hari kebesaran agama Tao, seperti perayaan hari kebesaran Sang Maha Dewa Lao Zi. Di kelenteng Sinar Tao, perayaan hari kebesaran dilakukan pada tanggal 15 bulan 82 5 Imlek. Pada saat ini diselenggarakan upacara pemujaansembahyang bersama, sebagaimana pada tanggal 1 dan 15 bulan Imlek. Hanya saja, masyarakat Tao yang mengikutinya berjumlah lebih banyak. Jika pada pemujaansembahyang tanggal 1 dan 15 bulan Imlek hanya diikuti sekitar 100 – 150 orang, maka pada kebesaran ini diikuti oleh umat Tao sekitar 500 – 600 orang. Hal ini disebabkan peserta ritual keagamaan tidak hanya berasal darai kota Semarang, melainkan dari umat Tao di luar kota Semarang, seperti; Solo, Jepara, Kudus, Woonosobo, Magelang, dan Temanggung. Agama Tao dalam menghitung hari menggunakan penanggalan “Imlek” yang merupakan hasil karya dari Khuang Cheng Zi sejak ±2703 tahun yang lalu. Penanggalan Imlek ini menggunakan perhitungan berdasarkan peredaran bulan. Penanggalan ini selain digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga dalam menentukan hari-hari besar kegamaan dalam agama Tao, hari-hari besar yang dirayakan oleh umat Tao sebagai berikut: 83 Tabel 1: Hari-Hari Besar Agama Tao Yang Diperingati Oleh Umat Tao Tanggal Bulan Imlek Keterangan Nama Dewa-Dewi 15 5 Imlek Maha Dewa Tao Thay Shang Lao Jun 19 2 Imlek Kelahiran Dewi Gwan Yin Gwan Yin Welas Asih 19 6 Imlek Naik Ke Surga 19 9 Imlek Wafatnya Dewi Gwan Yin 9 9 Imlek Pelindung Anak Li Na Zha 24 6 Imlek Dewa Kesetiaan Gwan Gong 3 3 Imlek Penjaga Langit Xuan Thian Zhang Di 2 2 Imlek Penjaga Bumi Fu De Zheng Shen 22 4 Imlek Dewa Kekayaan Chai Shen Ye 22 2 Imlek Dewa Petani Gong De Jun Ong 23 3 Imlek Dewi Penjaga Laut Thien Shang Shen Mu 28 8 Imlek Dewa Pelindung Er Lang Zhen 9 9 Imlek Pelindung Wanita Ciu Thian Xian Nie 19 7 Imlek Penguasa Waktu Tai Su Ye 15 3 Imlek Dewa Pengobatan Bao Sheng Da Di 3 2 Imlek Dewa Pendidikan Wan Chang Tee Cin 84 Dalam menjalankan pemujaansembahyang kepada dewadewi, umat Tao harus melaksanakan “San Li Jiu Kou”, yakni membungkuk tiga kali dan bersujud tiga kali hingga menyentuhkan jidadnya ke matras atau lantai. Bersujud dan membungkuk merupakan tradisi Cina untuk menunjukkan penghormatan yang paling tinggi. Penghormatan dilakukan dengan cara melipat dua tangan di depan perut dan menurunkannya selagi membungkukkan badan ke depan. Pada umumnya, saat menghormati para dewa hendaknya dilakukan dengan membakar dan memasang dupa atau hio, karena hal ini memiliki makna bahwa asap dupa merupakan sarana untuk menyampaikan maksud dan tujuannya kepada para dewadewi. 85 Foto: Peribadatan Umat Tao 86

3.4.4. Tao Ditinjau dari Definisi Komunitas Community