1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instansi pemerintah adalah unit organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setiap instansi
pemerintah mempunyai aktivitas kerja dimana pengertian aktivitas kerja merupakan suatu rangkaian kegiatan dan tindakan yang sengaja dilakukan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut diperlukannya peran sumber daya, salah satunya
adalah Sumber Daya Manusia. Pegawai Negeri Sipil atau yang disebut PNS adalah Sumber Daya
Manusia yang bekerja pada instansi pemerintah di Indonesia dan merupakan penghasil kerja bagi instansi pemerintah. Setiap Pegawai Negeri Sipil terlibat
dalam suatu aktivitas kerja pada instansi pemerintah yang mengharuskan mereka ikut serta untuk mendukung aktivitas kerja yang terbaik agar tujuan di masing-
masing instansi pemerintah dapat terlaksana dengan baik. Keikutsertaan Pegawai Negeri Sipil untuk mendukung aktivitas kerja
dapat dilakukan dengan melaksanakan tugas kerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dalam mencapai tujuan instansi pemerintah. Untuk mencapai
pelaksanaan tugas yang berhasil, Pegawai Negeri Sipil harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya.
Universitas Sumatera Utara
Pegawai Negeri Sipil diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya yang masih berhubungan dengan tugas pelayanan
publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Dalam menjalankan tugas tersebut, Pegawai Negeri Sipil selain harus memiliki kemampuan dan
keterampilan juga harus memiliki kecerdasan emosional karena selalu berhubungan dengan orang lain.
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan atau mengelola emosi pada diri sendiri maupun ketika berhadapan
dengan orang lain, dan menggunakan emosi tersebut secara efektif untuk memotivasi diri, bertahan pada tekanan atau mengatasi frustasi, mengontrol
desakan hati, mengatur suasana hati mood, berempati serta mengendalikan diri untuk mencapai hubungan yang produktif dan kemampuan bekerja sama. Adapun
pengertian emosi dalam kecerdasaan emosional bersifat positif. Seluruh Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan hasil kerja dari setiap pelaksanaan tugasnya. Ketika sedang melaksanakan aktivitas kerja yang
berhubungan dengan masyarakat misalnya mengenai tugas pelayanan publik yang dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, danatau pelayanan
administratif yang disediakan Pegawai Negeri Sipil harus melayani dengan sikap hormat, sopan, tanpa tekanan dan menjaga agar tidak terjadi konflik dalam
melaksanakan tugasnya. Namun terkadang Pegawai Negeri Sipil tidak sabar dalam memberikan pelayanan yang menyebabkan terjadinya konflik. Hal ini yang
akan menyebabkan naiknya emosi Pegawai Negeri Sipil yang marah karena
Universitas Sumatera Utara
merasa pelayanannya tidak berguna ataupun masyarakat yang merasa kurangnya pelayanan yang diberikan. Kejadian seperti ini tentunya sangat membutuhkan
kecerdasan emosi yang lebih baik bagi Pegawai Negeri Sipil di institusi pemerintah agar dapat tetap mengelola emosi pada diri sendiri dalam melakukan
pelayanan sehingga tetap beraktivitas kerja baik. Kecerdasan emosional juga diperlukan ketika seorang Pegawai Negeri
Sipil terlibat aktivitas kerja berhubungan dengan atasan atau dengan sesama Pegawai Negeri Sipil lainnya. Terkadang ketika aktivitas kerja sedang
berlangsung terjadi konflik karena adanya emosi yang diakibatkan Pegawai Negeri Sipil yang berada pada tingkat lebih tinggi terbiasa dengan tindakan seperti
marah berlebihan, sering menghardik, termasuk memberikan hukuman pada bawahannya. Pegawai Negeri Sipil yang berada pada tingkat lebih rendah terbiasa
untuk takut, dendam dan salah paham terhadap atasannya. Kecerdasan emosional bermanfaat dalam aktivitas kerja Pegawai Negeri
Sipil karena ketika seorang Pegawai Negeri Sipil memiliki kecerdasan emosional tinggi dapat dilihat dari sikapnya yang tidak cepat marah atas sikap orang lain
kepadanya, tidak tergesa-gesa dalam mengerjakan tugasnya, namun dalam pelaksanaan tugas tersebut sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan,
proaktif terhadap ide orang lain, dan sikap-sikap lainnya. Apabila semua Pegawai Negeri Sipil memiliki kecerdasan emosional
tentunya akan menghasilkan rasa nyaman ketika menjalankan tugas dan dapat memiliki banyak hubungan baik dengan orang lain seperti kepada sesama
Pegawai Negeri Sipil lain, atasannya, dan masyarakat umum. Keadaan ini akan
Universitas Sumatera Utara
berimplikasi pada aktivitas kerja. Sehingga semakin tinggi kecerdasan emosional seorang Pegawai Negeri Sipil akan berperan dalam aktivitas kerja yang membaik
pada suatu instansi pemerintah. Bidang Pendidikan Madrasah merupakan bagian dari susunan organisasi
Kantor Wilayah Kementerian Agama yang merupakan salah satu instansi pemerintah. Pada bidang Pendidikan Madrasah sama seperti instansi pemerintah
lainnya juga terdapat aktivitas kerja. Dalam aktivitas kerja tersebut, tentunya diperlukan peran Pegawai Negeri Sipil di bidang Pendidikan Madrasah sebagai
pelaksana dari tugas yang terdapat di dalam aktivitas kerja tersebut. Keefektifan suatu instansi pemerintah ditentukan dari aktivitas kerja yang berhasil, dimana
salah satu hal yang mungkin berperan adalah kecerdasan emosional dalam menjalankan aktivitas kerja tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan observasi dengan judul “Manfaat Kecerdasan Emosional Dalam Aktivitas Kerja
pada Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.”
B. Perumusan Masalah