Teori Atribusi Kajian Pustaka

eksternal external forces, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan Ikhsan dan Ishak, 2005. Berdasarkan hal tersebut, maka seseorang akan termotivasi untuk memahami lingkungannya dan sebab-sebab kejadian tertentu. Dalam penelitian ini diterapkan dengan dipergunakannya variabel budaya tri hita karana. Asumsi yang telah digunakan masyarakat Bali dalm riset ini adalah keyakinan terhadap ajaran budaya tri hita karana yang digunakan sebagai pedoman hidup, dimana dalam keseharian menjalankan pekerjaan didasari oleh ajaran tri hita karana yang diyakini dapat menstabilkan individu dalam menghadapi berbagai keadaan dan kondisi kerja seperti adanya kompleksitas tugas dan tekanan waktu yang dapat menimbulkan perilaku menyimpang. Sehingga, adanya hubungan antara teori atribusi yang mengandung persepsi internal maupun eksternal dalam individu dikaitkan pula dengan budaya tri hita karana untuk dapat mengarahkan kepada prestasi kerjakinerja sehingga dapat menciptakan kualitas hidup individu tertentu maupun keseluruhan organisasi.

2.1.3 Kompleksitas Tugas

Kompleksitas tugas dapat diartikan terjadinya situasi yang kompleks serta kemampuan analisis sebuah tugas dan ketersediaan prosedur operasi standar. Menurut Wood, 1968 kompleksitas tugas dapat diartikan sebagai fungsi dari tugas itu sendiri. Sedangkan, menurut Sanusi dan Iskandar, 2007 kompleksitas tugas berarti adanya situasi tugas yang tidak terstuktur, membingungkan dan sulit. Adapun hubungan yang dapat dikaitkan adalah munculnya kompleksitas audit karena adanya kompleksitas tugas dan variabilitas tugas terjadi dalam kegiatan. Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas audit. Persepsi ini menimbulkan kemungkinan bahwa suatu tugas audit sulit bagi seseorang, namun mungkin juga mudah bagi orang lain Restu dan Indriantoro,2000. Sedangkan menurut Restu dan Indriantoro 2000 bahwa kompleksitas tugas muncul dari ambiguitas dan struktur yang lemah, baik dalam tugas-tugas utama maupun tugas lainnya. Pada tugas-tugas yang membingungkan ambigous dan tidak terstruktur, alternatif-alternatif yang ada tidak dapat diidentifikasi, sehingga data tidak dapat diperoleh dan outputnya tidak dapat diprediksi. Chung dan Monroe 2001 mengemukakan argumen yang sama, bahwa kompleksitas tugas dalam pengauditan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1 Banyaknya informasi yang tidak relevan dalam artian informasi tersebut tidak konsisten dengan kejadian yang akan diprediksikan. 2 Adanya ambiguitas yang tinggi, yaitu beragamnya outcome hasil yang diharapkan oleh klien dari kegiatan pengauditan. 2.1.4 Tekanan Waktu Tekanan waktu time pressure didefinisikan sebagai kendala yang timbul karena keterbatasan waktu atau keterbatasan sumber daya yang dialokasikan dalam melaksanakan penugasan DeZoort dan Lord 1997. Dalam tugas pengauditan auditor sering kali dihadapkan pada tekanan anggaran waktu karena semakin lama proses audit yang dilakukan maka biaya yang akan dikeluarkan semakin banyak. Menurut Sososutikno 2003, tekanan anggaran waktu adalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi Auditor, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Judgment Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan

1 54 62

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

Pengaruh sikap skeptisme auditor profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Utara)

2 12 137

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

0 2 15

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

1 7 14

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 2 15

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan

0 0 16

SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK WILAYAH BALI.

0 1 13

Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh Locus Of Control Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Internal Auditor (Studi Pada 5 Kantor Inspektorat Di Provinsi Bali)

1 1 27

Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Anggaran Waktu, dan Kerja Sama Tim Terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 1 36