Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis
Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang diangkat dalam skripsi ini meliputi teori agency, teori atribusi,
kompleksitas tugas, tekanan waktu, budaya tri hita karana, kinerja auditor serta rumusan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian serta teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian.
Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menjabarkan gambaran umum Kantor Akuntan Publik, karakteristik responden, deskripsi dari masing-masing variabel yang
diteliti, hasil penelitian, serta pembahasan hasil dalam penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini menjabarkan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan penelitian ini beserta saran-saran yang dianggap perlu bagi para peneliti
selanjutnya dan organisasi Kantor Akuntan Publik pada khususnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori Keagenan
Teori keagenan agency theory adalah suatu teori yang menjelaskan adanya hubungan yang dimiliki oleh principal dan agent. Principal pemilik
adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain yang disebut dengan agent dan agent akan melaksanakan mandat tersebut. Jensen and Meckling 1976
menyatakan bahwa hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana principal menggunakan orang lain agent untuk melakukan beberapa aktivitas
untuk kepentingan mereka. Konflik kepentingan akan muncul dari pendelegasian tugas yang diberikan kepada agent yaitu agent tidak dalam kepentingan untuk
memaksimumkan kesejahteraan pemilik, tetapi mempunyai kecenderungan untuk mengejar kepentingan sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemilik.
Teori keagenan juga dikenal sebagai teori principal dan agent the principle- agent theory menyatakan bahwa hubungan antara pihak-pihak dalam perusahaan
yaitu pengelola, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan masyarakat akan sulit tercipta karena kepentingan yang saling bertentangan menurut contracting theory
dalam Watts and Zimmerman 1983. Jensen and Meckling 1976 mengatakan bahwa kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan akan mengarahkan
kepada penipuan dan rekayasa sehingga hasil dari pekerja ataupun kinerja yang dihasilkan dari agent kepada principal tidak dapat dipercaya, sehingga penyatuan
visi dan misi sangat diperlukan.
Melihat dari sudut pandang teori di atas, adanya hubungan antara agent dan principal dapat memunculkan konflik karena adanya asimetri informasi yang
sering terjadi. Eisenhardt 1989 mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: yang pertama manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self
interest, yang kedua manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan yang ketiga adalah manusia selalu
menghindari resiko risk adverse. Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia
lainnya selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan Muh.Arief Ujiyantho 2011. Hal ini dapat dikaitkan
dengan budaya tri hita karana yaitu pawongan dengan menjalin hubungan yang baik antara manusia dengan manusia untuk dapat menghindari konflik dan
asimetri informasi yang dapat merugikan perusahaan. Melihat pada kenyataan yang ada bahwa asimetri informasi ini pada
akhirnya akan memberikan kesempatan bagi para manajer untuk melakukan manajemen laba sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pribadinya.
Kaitannya dengan proses audit, principal dan agent merupakan seseorang yang memiliki rasionalitas ekonomi, sehingga setiap kegiatannya dilakukan karena
adanya motivasi oleh kepentingan pribadi atau memenuhi kepentingan pribadi sebelum memenuhi kepentingan orang lain. Agent selalu ingin dinilai
pekerjaannya baik oleh pihak ekstrenal dan pemilik perusahaan, sedangkan pihak principal ingin agar agent melaporkan dengan sejujurnya apapun yang terjadi
pada operasional perusahaan yang dibiayainya. Oleh karena itu, sudah bisa dilihat