tindakannya kepada masyarakat. Melalui transparansi, akuntabilitas sumber dan pengelolaan keuangan partai politik, maka public akan mudah mengawasi dan menilai
kebijakan serta gerakan politik yang dilakukan oleh partai, sebaliknya bila partai politik tidak akuntabel maka niscaya korupsi kolusi dan nepotisme pun tidak
terhindari.
Studi ini hadir untuk mengembangkan kurikulum berbasis KKNI yang menyetarakan, dan mengintegrasikan bidang pendidikan, latihan, juga
mengembangkan kompetensi dosen di bidang keilmuan politik khususnya mata kuliah partai politik. Studi ini diharapkan akan melahirkan luaran baru dari kajian ini yang
bisa berbentuk muatan studi konsentarasi atau mata kuliah pilihan di program studi ilmu politik. Maka hal ini menjadi kewajiban sekaligus tantangan bagi dosen Program
Studi Ilmu Politik untuk mengasah, mengembangkan kemampuan analisis, rekayasa sosial politik, guna menciptakan SDM handal profesional dan berkompeten dalam
keilmuan politik.
b. Tujuan Khusus
Sasaran penelitian ini adalah mengembangkan unggulan keilmuan Program Studi Ilmu Politik, khususnya dalam mata kuliah Kepartaian. Mata kuliah
kepartaian yang telah diberikan di kelas dirasa masih terkesan konseptual, dan teoritis, belum banyak mengambil sisi parktis yang secara langsung menjajaki
keberadaan akuntabilitas keuangan dan partisipasi partai politik yang sesunguhnya. Oleh karenanya, kajian ini disajikan untuk mendobrak paradigma politik kepartaian
yang idealistik, konseptual, teoritis menjadi aplikatif, realitis dan factual yang selanjutnya dapat dijadikan model pembelajaran dalam perkuliahan yang berbeda
sebelumnya. Untuk dapat mempermudah pengambilan data, kajian ini juga akan melibatkan kurang lebih 15 mahasiswa yang terpilih dalam I kelas yang diperlukan
untuk membantu terlaksananya penelitian ini. Usulan penelitian ini disajikan berbarengan dengan kegiatan perkuliahan di semester genap yang salah satu mata
kuliah kepartaian akan diajarkan di kelas mahasiswa semester empat Program Studi Ilmu Politik. Di samping sebagai ajang kegiatan laboratorium mahasiswa Program
Studi Ilmu Politik dalam praktik mata kuliah kepartaian. Studi ini pada akhirnya akan menjadi nilai tambah sebagai data pendukung untuk dummy buku ajar Akuntabilitas
Partai Poitik yang sedang dipersiapkan oleh Tim dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Udayana.
c. Kontribusi pada Ilmu Pengetahuan
Titik temu kepentingan urgensi penelitian ini adalah pertama, kebaharuan hasil temuan-temuan yang akan dieksplorasi secara lebih dalam dan dianalisis
komparatif antara teoritis idealis menjadi praktis realitis. Kedua, mengetahui seberapa jauh pemenuhan akuntabilitas dan partisipasi di dalam organisasi publik partai
politik. Ketiga menganalisis, mengkritisi lebih dalam atas peninjauan ulang kembali eksistensi partai politik baik dalam penekanan aspek regulasi pengelolaan keuangan
yang tegas yang diikat dengan kerangka dasar pemikiran yang matang. Akuntabilitas dan partisipasi pada partai politik lebih diperuntukkan kemanfaatannya bagi
masyarakat umum misalnya dapat disampaikan melalui media dan website partai politik itu sendiri. Sehingga akan memberikan nilai tambah kepercayaan publik
terhadap partai. Jika secara keseluruhan publik telah percaya terhadap partai politik, maka akan berdampak pada pengelolaan organisasi publik yang kredibel, akuntabel,
bermartabat sehingga bersih dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.
Tentu saja berbeda dengan ilmu sains dan teknologi, keuntungan berlipat didapat dari peneliti ilmu pasti misalnya penemu senyawa ester kalanon untuk obat
anti kanker usus dan leukemia yang dibutuhkan di dunia kedokteran dan farmasi mendapat hak paten kekayaan intelektual dan sekaligus royalti produknya di
masyarakat. Sedangkan peneliti ilmu sosial dan ilmu politik perlu berjuang keras untuk mempatenkan hasil penelitiannya. Ilmu sosial politik bersifat sangat lentur
dalam perkembangannya melalui pakar-pakar dari negara-negara yang berhasil menemukan teori sosial politik tersebut misalnya Prancis, Jerman, Inggris, Amerika
dst yang menurut Ramlan Surbakti hal ini di Indonesia pertanggung jawaban keilmuan dan ranah politik di dalam konstitusi kita belum demokratis 2000:185,
bahkan konsep trias politika dilanggar karena legislatif lebih mendominasi legislative heavy dalam penyelenggaraan pemerintahandi banding eksekutif dan yudikatif.
Sebenarnya, kebaharuan ilmu sosial dan ilmu politik sulit diukur karena kepopulerannya melalui fakta sosial politik yang dijadikan wacana pengetahuan
komparatif. Duverger 2010 menjelaskan komposisi penduduk sesuai umur, jenis kelamin, tingkat sosio kultural, kelompok etnis hingga sebaran geografis sangat
berperan dalam kehidupan politik suatu bangsa. Euphoria masyarakat sipil dalam mengenal demokratisasi bergulir sejak reformasi politik Indonesia di tahun 1998.