35
d. penyediaan waktu dan tempat bagi ibu dalam IMD
dan ASI Eksklusif. e.
berpartisipasi dalam pelatihan teknis konseling menyusui.
f. menyediakan diri sebagai tenaga konselor menyusui
di tempat fasilitas umum.
11
Peraturan Daerah yang dibuat pemerintah daerah Kota Salatiga bukan hanya dibuat karena merupakan kewajiban pemerintah daerah dalam
merealisasikan kebijakan nasional saja, tetapi juga pemerintah daerah mendukung penuh terselenggaranya program pemberian ASI Eksklusif.
Dengan demikian adanya kebijakan yang dibuat pemerintah daerah Kota Salatiga dalam Peraturan Daerah Kota Salatig Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Inisiasi Menyusu Dini dan Air Susu Ibu, diharapkan pemerintah mampu melaksanakan program ini dengan baik dan tepat sasaran guna menciptakan
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan cerdas.
3. HAK ASASI ANAK
Pada umumnya tujuan akhir setiap Negara yaitu menciptakan atau mewujudkan kebahagiaan atau kesejahteraan bagi rakyatnya bonum
publicum, common good, common wealth. Harold J.Laski Budiardjo,
2008:55 mengemukakan tujuan negara yaitu menciptakan keadaan dimana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan mereka secara maksimal creation
11
Ketentuan Pasal 17 Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Inisiasi Menyusu Dini dan Air Susu Ibu.
36
of those conditions under which the members of the state may attain the maximum satisfaction of their desires.
12
Dalam pelaksanaannya, Negara Indonesia memiliki tujuan yang tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Hal ini menegaskan bahwa Negara danatau pemerintah memiliki
peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan hidup rakyatnya. Salah satu peranan Negara danatau pemerintah dalam mensejahterakan rakyat
adalah dengan memberikan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia HAM. Berbicara mengenai HAM tentu sangat menjadi perhatian bagi setiap
orang, karena HAM yang melekat pada diri manusia seyogyianya harus dijunjung tinggi dalam sebuah kehidupan. Hak Asasi Manusia HAM
merupakan seperangkat hak yang melekatinheren pada diri manusia semata- mata karena kodrat kemanusiaannya. Konsep HAM harus dimaknai sebagai
hubungan hukum sui generis antara penyandang hak atau pihak yang berhak rakyat penanggung jawab hak atau pihak yang berwajib karena suatu hak
Negara.
13
12
Umbu Rauta, Negara dan Konstitusi dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum Universitas Satya Wacana, h. 61.
13
Titon Slamet Kurnia, Hak atas Derajat Kesehatan Optimal sebagi HAM di Indonesia, P.T. Alumni, Bandung, 2007, h.10.
37
Dalam hal kaitannya terhadap HAM, perlindungan terhadap anak merupakan sebuah HAM yang harus dipenuhi karena sejatinya anak
merupakan generasi muda yang nantinya akan meneruskan cita-cita bangsa dan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional, dengan demikian
maka perlu adanya kesempatan bagi seorang anak untuk mengembangkan diri sesuai dengan usianya dan berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang,
berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan, hal ini dikarenakan bagaimanapun
juga di tangan anak-anak kemajuan suatu bangsa tersebut akan ditentukan
14
, selain itu anak juga memiliki kedudukan sebagai subjek HAM. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa perlindungan terhadap hak anak juga merupakan bagian dari sebuah HAM yang harus terpenuhi layaknya orang
dewasa dan tanpa terkecuali. Sebagaimana Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menjamin perlindungan terhadap hak anak, ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 52
ayat 2 juga menjamin perlindungan terhadap hak anak, yang menyatakan bahwa:
“Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu diakui dan dilindungi oleh huku
m bahkan sejak dalam kandungan”, lebih lanjut dimuat dalam Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak j.o Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
14
http:e-journal.uajy.ac.id71781JURNAL.pdf, Perlindungan Hukum terhadap Anak korban Eksploitasi Ekonomi, oleh Benedhicta Desca Prita Octalina S.H, diakses pada tanggal 10 februari
2016.
38
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak yang menyatakan bahwa
: “Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang
tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negar a”.
Adapun tujuan yang diinginkan dalam rangka pelaksanaan perlindungan anak tercantum pada ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak j.o Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa :
“Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak
Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan
sejahtera”.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Negara danatau pemerintah memiliki peranan penting dalam rangka melindungi hak asasi anak karena tujuan dari
sebuah Negara adalah mensejahterakan rakyat, sehingga Negara danatau pemerintah memiliki tanggungjawab dalam pelaksanaan perlindungan
terhadap hak anak agar dapat menjamin terpenuhinya semua hak dasar yang dibutukan anak, tidak hanya peran pemerintah saja yang dibutuhkan dalam
perlindungan terhadap hak anak karena peran keluarga serta orangtua juga
39
penting dan berpengaruh dalam perkembangan diri seorang anak. Tanpa dukungan keluarga anak tidak akan mampu berkembang secara optimal dalam
kehidupannya. Adapun ketentuan peraturan yang menguatkan bahwa perlindungan
anak menjadi tanggungjawab bersama anatara pemerintah dan warga Negara terdapat dalam Pasal 21 dan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak j.o Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak. Dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak, pemerintah juga bertanggungjawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas
bagi anak, terutama dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal dan terarah.
Bertitik tolak pada konsep perlindungan anak yang utuh, menyeluruh, dan komperhensif maka undang-undang perlindungan anak meletakkan
kewajiban memberikan perlindungan kepada anak berdasarkan asas-asas:
15
1. Asas nondiskriminasi.
2. Asas kepentingan yang terbaik bagi anak.
3. Asas hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan
perkembangan. 4.
Asas penghargaan terhadap pandanganpendapat anak.
Hak dasar yang dimiliki seorang anak salah satunya dapat berupa hak mendapat pelayanan kesehatan, hal ini diperkuat dengan adanya ketentuan
dalam sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang telah
15
Rika Saraswati, Hukum Perlindungan Anak di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2009, h. 25.
40
mensahkan Deklarasi tentang hak-hak anak pada tanggal 20 November 1959. Dalam mukadimah deklarasi ini, tersirat bahwa umat manusia berkewajiban
memberikan yang terbaik untuk anak, pada poin 4 deklarasi ini memuat ketentuan “anak berhak dan harus dijamin secara kemasyarakatan untuk
tumbuh kembang secara sehat. Untuk ini baik sebelum maupun setelah kelahirannya harus ada perawatan dan perlindungan khusus bagi anak dan
ibunya. Anak berhak mendapat gizi yang cukup, perumahan, rekreasi, dan pelayanan kesehatan”.
16
Dengan adanya ketentuan tersebut maka pemerintah perlu mengupayakan cara agar dapat terpenuhinya hak anak untuk menjadi sehat.
Peran orangtua khususnya ibu perlu dilibatkan dalam hal pemenuhan hak anak atas kesehatan, maka cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan
memperhatikan status gizi dan kesehatan pada anak. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk
kehidupan anak begitupun terhadap kesehatan, anak yang sehat dipastikan mendapat asupan gizi yang cukup dan seimbang pada masa pertumbuhannya.
Gizi yang paling utama dan baik pada masa awal pertumbuhan seorang anak adalah pemberian ASI Eksklusif, maka pemberian ASI Eksklusif pada anak
mulai dari lahir sampai dengan usia 6 bulan wajib diberikan oleh ibu guna mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, sehat dan cerdas.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas terkait dengan hak asasi anak terhadap pelayanan kesehatan diharapkan pemerintah mampu
16
Maidin Gultom, Opcit ,. h. 45.
41
menyelenggarakan kebijakan terkait hak anak dengan baik, dan optimal agar tujuan untuk memenuhi hak-hak anak dapat terlaksana sesuai dengan yang
telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak j.o Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dengan adanya penyelenggaraan perlindungan anak, diharapkan anak
yang menjadi tanggungjawab Negara danatau pemerintah serta masyarakat dapat menyongsong masa depan secara baik dalam kehidupan, baik di
lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
4. HAK ATAS KESEHATAN