Visi dan Misi Deskripsi Lokasi Penelitian

d. Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan untuk penyempurnaan perncanaan lebih lanjut e. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya. f. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah.

a. Visi dan Misi

- Visi Perencanaan Kota Visi merupakan pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan, yaitu berisi tentang apa yang ingin dilakukan, kemana akan melangkah dimasa depan mimpi bersama. Dengan demikian, visi bagi Bappeda adalah pedoman dan pendorong motiovator Bappeda untuk mencapai tujuannya. Visi perencanaan kota adalah “ Menjadi Akselerator Pembangunan Kota, Untuk Mewujudkan Kemajuan Dan Kesejahteraan” Visi ini menggambarkan fungsi Bappeda sebagai akseleratorpercepatan pembangunan kot Medan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Sebagai akselerator pembangunan kota, maka Bappeda dituntut untuk meningkatkan kualitas perencanaan kota. Penyusunan rencana pembangunan kota dilakukan secara demokratis, professional dan terukur, artinyta dapat menjawab kebutuhan masa depan, handal, teruji, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua stakeholders. Untuk itu pembangunan kota harus menganut prinsip-prinsip: 1. Partisipatif : seluruh anggota masyarakat diharapkan berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pembangnunan kota. Universitas Sumatera Utara 2. Transparansi: setiap kegiatan dari awal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan 3. Akuntabilitas: setiap kegiatan seharusnya dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis maupun administrative, bahkan politis 4. Keberlanjutan: pembangunan untuk masyarakat harus dapat berkelanjutan dari generasi ke generasi dan ditumbuhkembangkan oleh masyarakat sendiri melalui wadah institusi masyarakat yang mandiri dan professional. 5. Professional: pembangunan kota harus dikelola oleh pelaku-pelaku yang ahli, memiliki kompetensi di bidangnya secara terintegrasi - Misi perencanaan Kota Untuk mencapai visi perencanaan kota, maka disusun misi. Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan Bappeda. Dengan misi yang jelas, diharapkan seluruh perangkat BAppeda dan pihak-pihak yang berkepentingan mengenal Bappeda dan mengetahui kedudukan, fungsi, peran, serta hasil-hasil yang akan diperoleh Bappeda di masa yang akan datang. Misi perencanaan adalah: 1. Menyediakan dokumen rencana umum pembangunan kota yang handal 2. Mewujudkan tenaga perncana pembangunan kota yang bermoral dan profesional 3. Mewujudkan prasarana dan sarana perencanaan kota yang modern. Universitas Sumatera Utara b. Tujuan Dan Sasaran Perencanaan Kota Tujuan dan sasaran yang diinginkan dicapai dalam perencanaan kota dalam kurun waktu 5 lima tahun yaitu tahun 2006-2010 didefenisikan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan kota 2. Meningkatkan implemantasi rencana umum pembangunan kota 3. Meningkatkan kompensasi tenaga perencanaan pembangunan kota 4. Meningkatkan kedudukan, fungsi dan peran tenaga perencana dalam perumusan kebijakan pembangunan kota. 5. Meningkatkan ketersediaan prasarana dan sarana perencanaan kota 6. Meningkatkan pemanfaatan system informasi dan teknologi dalam perencanaan kota Sasaran perencanaan kota 1. Tersedianya rencana umum fisik prasarana, ekonomi dan sosial budaya pembangunan kota jangka pendektahunan, menengah lima tahun, dan panjang dua puluh tahun. 2. Terselenggaranya system perencanaan pembangunan kota yang partisipatif, realistis dan operasional 3. Konsistennya perencanaan, pelaksanaan dan penganggaran pembangunan kota. 4. Terwujudnya sasaran pokok pembangunan kota dalam jangka pendek, menegah, dan panjang di bdiang fisik prasarana, ekonomi dan sosial budaya. 5. Meningkatnya kemampuan khusus tenaga perencana secara formal, structural, fungsional, maupun teknis, di bidang fisik, prasarana, ekonomi dan sosial budaya 6. Meningkatnya kinerja tenaga perncana pembangunan kota 7. Terlaksananya siklus perencanaan dan penganggaran pembangunan kota. 8. Terwujudanya tenaga perencana sebagai inisiator, creator, innovator, akselerator, dan dinamisator pembangunan kota 9. Tersediannya system informasi perncanaan kota yang terintegrasi. 10. Meningkatnya ketersediaan hard ware danm soft ware pendukung perencanaan kota. 11. Tersedianya system data base makro dan mikro perencanaan kota makro dan mikro berbasis IT. 12. Meningkatnya trasnparansi, partisipasi dan akuntabilitas perencanaan kota Universitas Sumatera Utara c. Struktur Organisasi Bappeda Kota Medan Berdasarkan peraturan daerah kota medan nomor: 3 2001, struktur atau susunan organisasi bappeda kota medan adalah a. Kepala b. Sekretariat, terdiri dari: 1. Sub bagian umum 2. Su b bagian keuangan 3. Sub bagian penyusunan rencana kegiatan c. Bidang ekonomi, terdiri dari: 1. Su bagian peratanian 2. Sub bidang industry dan perdagangan 3. Sub bidang usaha kecil menengah dan koperasi 4. Sub bidang pengembangan dunia usaha investasi d. Bidang sosial budaya, terdiri dari: 1. Sub bidang pendidikan mental spiritual dan pendidikan 2. Sub bidang kesejahteraan rakyat 3. Sub bidang informasi dan komunikasi 4. Sub bidang kependudukan e. Bidang fisik dan prasarana, terdiri dari: 1. Sub bidang pariwisata dan budaya 2. Sub bidang perhubungan dan pengairan 3. Sub bidang tata ruang dan tat guna tanah 4. Sub sumber d aya alam dan lingkungan hidup f. Bidang statistik dan pelaporan 1. Sub bidang pengumpulan data 2. Sub bidang peragaan 3. Sub bidang analisa dan penilaian 4. Sub bidang pelaporan g. Kelompok jabatan fungsional Universitas Sumatera Utara 5.Profil Kegiatan Program Perbaikan Rumah Atap, Lantai Dan Dinding ALADIN Kota Medan 2009 Dalam undang- undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keuarga sejahtera dinyatakan bahwa program keluarga berencana dilaksanakan dengan meningkatkan kepedulian dan peran serta masyrakat melalui pendewasaan usia perkawinan, Pengaturan kelahiran, pembinaan ketahaan keluarga dan peningkatan keejahteraan keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program pembinaan ketahanaan keluarga diwujudkan melalui pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan keterpaduan berlandaskan pada keputusan menko kesra dan taskin no 13 tahun 1998 tentang panduan umum pelaksanaan gerakan terpadu pengentasan kemiskinan gerdu taskin Kota medan telah memulai gerakan atap, lantai, dan dindingALADIN pada tahun2007 sebanyal 125 unit rumah yang diarhkan kewilayah lingkar luarborder area. Dan tahun 2008 sebanyak 100 unit yang diarahkan ke wilayah lingkar luar dan inti kota. Tetapi pelaksanaan ALADIN tahun 2008 ditunda dan dilaksanakan pada tahun 2009. Sasaran kegiatan ADALIN adalah keluarga pra sejahtera. Yang dimaksud dengan kelurga prasejahtera adalah kelurga ynag belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya. Berdasarkan hasil pendataan keluarga kota medan tahun 2008, keluarga pra sejahtera berjumlah 11.534 dari jumlah kepala keluarga 433.633

a. Dasar pelaksanaan