PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK MESIN YANG DI AJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DAN MULTISENSORI PADA SISWA KELAS X SMK N 1 LUBUK PAKAM.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK MESIN YANG

DI AJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DAN MODEL

MULTISENSORI PADA SISWA KELAS X

SMK N 1 LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

MUHAMMAD IRFAN

5113321026

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

i

ABSTRAK

Muhammad Irfan: Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Yang Di Ajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Multisensori Pada Siswa Kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam.

Skripsi.Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar teknik khususnya mengenal jenis gambar proyeksi kelas X Teknik Pemesinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran TGT pada mata pelajaran menggabar teknik mesin kelas X TP-A ; 2) Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin kelas X TP-C ; 3) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin kelas X TP. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Desember 2015. Lokasi penelitian di SMK N 1 Lubuk Pakam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-TP di SMK N 1 Lubuk Pakam yang terdiri dari 3 kelas. Dengan teknik cluster random sampling terpilih 2 kelas sebagai kelas eksperimen1 dan kelas eksperimen2 dengan jumlah siswa

keseluruhan sebanyak 68 siswa. Kelas eksperimen1 diberi perlakuan model

pembelajaran TGT dan kelas eksperimen2 diberi perlakuan model pembelajaran Multisensori. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal tes objektif menggambar teknik mesin. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran TGT dan Multisensori dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perolehan nilai rata-rata 73,16 pada kelas eksperimen1 dan 81,88 pada kelas eksperimen2. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan berasal dari kelompok yang homogen. Setelah dilakukan uji ‘t’ diperoleh nilai thitung sebesar 2,37 dan ttabel

sebesar 1,66 atau thitung < ttabel. Dapat disimpulkan Ho ditolak dan menerima Ha,

menyatakan terdapat perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model pembelajaran Multisensori pada siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK N 1 Lubuk Pakam.

Kata Kunci: Model Pembelajaran TGT, Model Pembelajaran Multisensori, Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin.


(4)

ii

ABSTRACT

Muhammad Irfan: Differences Learning Outcomes Drawing Mechanical Engineering Yang Di Teach Using Learning Model Type TGT (Teams Games Tournament) and multisensory In Class X SMK N 1 Lubuk pakam. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.

This research is motivated by the lack of student learning outcomes in subjects especially technical drawing classes to know what type of image projection X Mechanical Machining. This study aims to determine: 1) student learning using TGT learning model on the subjects of class X mechanical engineering TP-A; 2) The results of student learning using multisensory learning model on the subjects of mechanical engineering drawing class X TP-C; 3) The difference in learning outcomes of students who are taught using TGT with multisensory learning model on the subjects of mechanical engineering drawing class X TP. The research was conducted in the first semester in December 2015. The location of research in SMK N 1 Lubuk pakam. The population in this study were all students of class X-TP in SMK N 1 Lubuk pakam which consists of three classes. With random cluster sampling technique was chosen as a class 2 and class exsperiment2 exsperiment1 class by the number of students overall were 68

students. Class exsperiment1 treated TGT learning model and grade exsperiment2

treated multisensory learning model. The instrument used to collect data is a matter of objective test data analysis Mechanical Engineering Drawing. Mechanical drawing technique used is normality test, homogeneity and similarity hypothesis test two averages. Based on this research, TGT and multisensory learning model can improve student learning outcomes with the acquisition of the average value of the class exsperiment1 73.16 and 81.88 on exsperiment2 class.

The analysis showed that both classes of normally distributed and come from a homogenous group. After testing 't' is obtained tcount of 2.37 and 1.66 or tarithmetic

t table < t table. It can be concluded that Ho refused and accept Ha, said there are

differences in learning outcomes drawing techniques taught using a machine learning model TGT and multisensory learning model in class X Mechanical Machining SMK N 1 Lubuk pakam.

Keywords: Learning Model TGT, multisensory learning model, Learning Outcomes Mechanical Engineering Drawing.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Karunia dan Rahmat-Nya yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Yang Di Ajarkan Dengan Mengunakan Model Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Model Multisensori Siswa Kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam ”. Shalawat beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan pernghargaan kepada Bapak Drs. Hidir Efendi, selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing, membantu, mengarahkan dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(6)

iv

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan

6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah mencurahkan ilmu yang dimilikinya

8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang telah memberi izin mulai dari melakukan observasi sampai penelitian.

10. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri 2 Medan yang telah memberi izin untuk melaksanakan uji instrumen penelitian.

11. Teristimewa kepada Seluruh keluarga penulis yang terkasih ayahanda Sutarman, ibunda Sri Wahyuni yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan moril, materil dan do’a yang tulus serta bimbingan kepada penulis selama perkuliahan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman terdekat penulis, Andreanes Barus, Ali M Yunus Rangkuti, Arfian Darma, Khairuddin Nst, Reza Taher Pulungan, M. Syafrial Azmi, M.


(7)

v

Arifin Afandi, M. Rahmarn Nursa’ada, , Kustiawan, Dede Ilhamsyah, Ganda, dan Susan yang telah memberi informasi serta motivasi.

13. Teman-teman Prodi Pendidikan Teknik Mesin 2011 yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya Skripsi ini.

Medan, Januari 2016

Penulis

Muhammad Irfan NIM. 5113321026


(8)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK …………... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 11

1. Hakikat Belajar ……... 11

2. Pengertian Hasil Belajar …... 12

3. Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin……….………… 18


(9)

vii

5. Materi Mata Pelajaran Menggambar Teknik ... 21

6. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Proses dan Hasil Belajar …………... 25

7. Model Pembelajaran ... 27

a) Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 28

1). Model Pembelajaran Langsung... 28

2). Model Pembelajaran Koopratif... 28

3). Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 29

8. Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ... 29

a). Pengertian Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ……….. 29

b). Komponen-Komponen Model TGT ... 31

c). Langkah-Langkah Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ... 33

d). Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ... 36

9. Model Multisensori ……... 37

a). Pengertian Pembelajaran Multisensori…... . 37

b). Langkah-Langkah Pembelajaran Multisensori……... 40

c). Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Multisensori... 42

B. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan ... 43


(10)

viii

D. Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

B. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian... 51

1. Populasi Penelitian ... 51

2. Sampel Penelitian ... 52

C. Metode Penelitian ... 52

D. Variabel Penelitian ... 54

1. Variabel Indepanden atau Bebas……… 54

2. Variabel Dependen atau Terkait……….... 54

E. Defenisi Operasional ... 54

F. Teknik Pengumpulan Data ... 58

G. Instrumen Penelitian ... 58

1. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 58

2. Validitas Tes ... 59

3. Tingkat Kesukaran Instrumen …... 60

4. Daya Beda Instrumen ... 61

5. Reliabilitas Tes ... 61

H. Teknik Analisis Data ... 62

1. Uji Persyaratan Analisis………. 62

2. Pengujian Hipotesis ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 67


(11)

ix

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 67

a) Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen1 ... 67

b) Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen2 ... 68

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 70

1. Uji Normalitas ... 70

2. Uji Homogenitas ... 70

C. Pengujian Hipotesis ... 71

D. Pembahasan ... 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kreteria Penghargaan…………... 33

Tabel 2. Rincian Jumlah Siswa………..………... 51

Tabel 3. Desain Penelitian………... 54

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen1 ………… 67

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen2 ... 69

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data Postes... 70

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Varians ... 71

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Data Postes... 72


(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Simbol Proyeksi dan Gambar Proyeksi Eropa ... 22

Gambar 2. Contoh Gambar Proyeksi Eropa... 23

Gambar 3. Simbol Proyeksi dan Gambar Proyeksi Amerika………….… 23

Gambar 4. Contoh Gambar Proyeksi Amerika……….. 24

Gambar 5. Pendekatan Analisis Sistem ……… 25

Gambar 6. Penempatan Meja Pada Turnamen……….. 33

Gambar 7. Penempatan Kerangka Berpikir ……….. 49

Gambar 8. Diagram Batang Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen1………. 68

Gambar 9. Diagram Batang Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen2……… 69


(14)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Salah satu faktor penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang produktif adalah pendidikan. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam suatu negara yaitu untuk menumbuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat bersaing nantinya didunia nasional maupun internasional. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya.

Pendidikan merupakan langkah kegiatan yang berintikan proses pembelajaran oleh perserta didik yang di ajarkan oleh para pendidik, yaitu agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan semua potensi dalam diri peserta didik. Pendidikan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam memajukan ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sebagai bagian dari pendidikan, proses pembelajaran memiliki 3 komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Tiga komponen itu adalah; (1) kurikulum, materi yang diajarkan, (2) proses, bagaimana materi diajarkan, (3) produk, hasil dari proses pembelajaran.


(15)

2

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang menekan pada bidang keahlian yang harus dimiliki oleh siswa. Keahlian lah yang mendasri setelah lulus dari SMK, siswa harus memiliki keahlian dan menguasai bidang tekniknya. Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dituntut dapat menyiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian sehingga diharapkan mampu mengembangkan ilmu dan keahlian yang diperolehnya itu demi kemajuan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian tersebut diperlukan kesiapan guru dalam mendidik siswanya dan terutama adalah kesiapan belajar dari sipembelajar yaitu siswa untuk senantiasa sungguh-sungguh dalam mempelajari mata pelajaran yang merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai pada program keahlian yang menjadi pilihannya.

Belajar sering didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar adalah guru dan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran itu merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai dan menerapkan model pembelajaran di dalam proses pembelajaran. Selama ini, cara mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher-centered). Model pembelajaran yang monoton akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar, karena dengan model pembelajaran yang konvensional ini kebanyakan menyebabkan siswa cenderung jenuh, diam, tidak fokus, bosan, dan tidak ada interaksi saat proses


(16)

3

pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.

Gambar teknik merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari

seseorang/pembuat gambar. Dalam dunia teknik gambar sering disebut sebagai ” Bahasa Teknik”. Penerusan informasi adalah fungsi yang penting dari sebuah

gambar. Oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Untuk dapat membuat gambar yang memiliki daya penerus informasi yang baik, maka pembuat gambar/perancang harus menguasai dasar-dasar atau aturan-aturan tentang pembuatan gambar. Begitu pula orang yang membaca gambar. Dengan demikian apabila pembuat gambar maupun pembaca gambar telah mengetahui dasar-dasar atau aturan gambar maka akan terjadilah suatu aliran informasi. Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang alat-alat gambar, cara penggunaan dan cara perawatannya, selain itu anda juga akan mempelajari dasar-dasar atau aturan-aturan menggambar teknik.

Hasil belajar merupakan perwakilan dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan peserta didik setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai akhir yang diperoleh siswa, melainkan juga proses pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar yang maksimal dapat diupayakan melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya

Melalui observasi dan wawancara peneliti kepada guru mata pelajajaran menggambar teknik SMK N 1 Lubuk Pakam, diperoleh informasi bahwa siswa kurang mengikuti pelajaran. Kejenuhan itu tentu berdampak buruk terhadap hasil


(17)

4

belajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran mengambar teknik mesin cenderung rendah, meskipun ada beberapa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 75, tetapi pada kenyataanya dilihat dari mata diklat yaitu gambar teknik khususnya (mengenal jenis gambar proyeksi) dari seluruh jumlah siswa mulai dari TP 1, TP 2, dan TP 3 dimana setiap kelasnya terdiri dari TP1 33 siswa, TP2 32, dan TP3 35 yang di jumlahkan dari ketiga kelas tersebut yaitu 100 siswa kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2015/2016, hanya 52 % atau dari 100 siswa hanya 52 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 75 . Siswa cenderung beranggapan bahwa pelajaran menggambar teknik mesin khususnya (mengenal jenis gambar proyeksi) merupakan pelajaran membosankan. Siswa beranggapan bahwa pelajaran menggambar teknik mesin khususnya (mengenal jenis gambar proyeksi) itu sulit untuk dipahami.

Dari hasil observasi awal di informasikan bahwa permasalahan juga terlihat dari sisi guru yang mengajar cenderung tidak memberi apresiasi kepada siswa dan tidak menciptakan suasana kelas yang menarik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung juga terlihat kurangnya media pembelajaran yang digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. Pada proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tanpa adanya respon timbal balik antara guru dengan siswa. Guru juga tidak memberikan pretes dan postes pada proses belajar mengajar, sehingga guru tidak mengetahui seberapa jauh peningkatan pemahaman siswanya terhadap materi yang diajarkan. Jika guru tidak mengetahui bagaimana


(18)

5

peningkatan kemampuan atau pemahaman siswa, maka guru juga tidak akan tahu kenapa hasil belajar siswa tersebut cenderung rendah, dan pada materi apa saja yang tidak dipahami oleh siswanya. Dengan kondisi dan situasi tersebut, maka sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dampak dari proses belajar mengajar dapat dilihat hasil belajar siswa SMK N 1 Lubuk Pakam pada mata pelajaran menggambar teknik mesin. Proses belajar mengajar (PBM) yang tidak maksimal ini menjadi alasan kuat terhadap hasil belajar yang rendah dan akan berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu guru perlu memahami dan mengembangkan metode keterampilan yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran khususnya pada pengajaran menggambar teknik khususnya pengenalan jenis gambar proyeksi. Sehingga dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang menarik dan dapat membangkitkan semangat (motivasi) siswa, agar berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Dalam dunia pendidikan guru merupakan sebagai personal yang menduduki posisi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) guru mempunyai tugas dan tanggug jawab dalam pembelajaran siswa dalam mengolah pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis dan efisien yang ditangani dengan kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal dan mengarah serta pembimbing bagi para peserta didik. Guru yang profesional dan memiliki kompetensi yang komprehensif tentang tugas keguruan sangat dibutuhkan dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan. Salah satu kompetensi guru yang sangat menonjol dalam aktivitas


(19)

6

pendidikan dan pengajaran ialah kemampuan dalam menguasai dan menerapkan model pembelajaran dalam kegiatan mengajar.

Mengingat sekolah yang diteliti masih menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, dimana Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum 2013 ini memiliki tujuan mendorong siswa untuk aktif dan bukan lagi menjadi objek dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan konteks kurikulum 2013 pada sekolah tersebut, diantaranya tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Multisensori.

Model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) merupakan salah satu strategi pembelajaran berbasis permainan anggota-anggota tim dimana setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-6 orang yaitu diantaranya berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Komposisi ini di catat dalam table khusus (tabel instrimen). Dalam TGT setiap anggota ditugaskan mempelajari materi terlebih dahulu bersama anggota-anggotanya, Barulah mereka di uji secara individual melalui game akademik. Nilai yang akan mereka peroleh dari game akan menentukan skor kelompok mereka masing-masing.

Pembelajaran model Multisensori pada dasarnya merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan melibatkan berbagai stimulasi indra meliputi pendengaran, pengelihatan, sentuhan dan terkadang juga penciuman dan pengecapan. Hal ini tentu saja berbeda dengan pembelajaran biasanya yang biasanya melibatkan satu indra saja misalnya pendengaran. Melalui berbagai


(20)

7

stimulasi ini diharapkan proses pemerolehan informasi tidaknya hanya bersifat satu sumber tetapi berbagai sumber. Berdasarkan sumber media multisensori hampir sama dengan gaya belajar VAK (visual, auditori, dan kinestetik).

Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut, peneliti ingin melihat

bagaimana “Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Yang Di

Ajarkan Dengan Mengunakan Model Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Model Multisensori Siswa Kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam

T.A 2015 / 2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:

1. Hasil belajar menggambar teknik mesin khususnya pada kompetensi dasar pengenalan jenis gambar proyeksi rendah.

2. Siswa kurang bergairah ketika mengikuti proses belajar mengajar.

3. Guru cenderung tidak memberikan apresiasi dan tidak menciptakan suasana kelas yang menarik karena pembelajaran masih bersifat konvensional.

4. Kurangnya media yang digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. 5. Proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah yang membuat

aktivitas siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya respon timbal balik antara guru dengan siswa sehingga hasil belajar tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimum sekolah.


(21)

8

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas pada pembahasan, maka penelitian ini membatasi masalah hanya dalam penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang perbedaan hasil belajar dilihat dari penguanaan model yang berbeda yaitu diajarkan menggunakan model pembelajaran tipe TGT dengan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Multisensori. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran TGT pada kelas eksperimen1

dan pembelajaran Multisensori pada kelas eksperimen2 dilihat dari aspek

kognitifnya. Materi yang diajukan pada penelitian ini adalah pelajaran menggambar teknik mesin khususnya pada kompetensi dasar pengenalan jenis gambar proyeksi. Penelitian dilakukan dikelas X-TP (Teknik Pemesinan) SMK N 1 Lubuk Pakam.

D. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, maka masalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) mata pelajaran menggambar teknik mesin siswa Kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Multisensori mata pelajaran menggambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam?


(22)

9

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang signifikan di ajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TGT

(Teams Games Tournament) dan model Multisensori siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam T.A 2015 / 2016?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) mata pelajaran menggambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Multisensori mata pelajaran gambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang di ajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk banyak orang, berikut ini akan dijabarkan manfaatnya:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang membandingkan hasil belajar dengan


(23)

10

menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan sebagai bahan masukan agar memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dan untuk memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang pendidikan (pendidikan teknik mesin), misalnya dapat digunakan sebagai rujukan, dasar pertimbangan bagi pengambil kebijakan dan pemecahan masalah.


(24)

77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran TGT lebih baik dari metode konvensional dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan perolehan nilai rata-rata dari 57,28 menjadi sebesar 73,16 namun pada kreteria pada nilai menggunakan model pembelajaran TGT belum memenuhi KKM yaitu 75. 2. Penggunaan model pembelajaran Multisensori lebih baik dari metode

konvensional, dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa dengan nilai awal rata-rata dari 59,84 menjadi sebesar 81,88, dan kreteria pada perolehan nilai menggunakan model pembelajaran Multisensori sudah memenuhi nilai dari KKM yaitu 75.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model TGT dengan model Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin X Teknik Pemesinan SMK N 1 Lubuk Pakam. terlihat pada nilai rata-rata siswa dimana penggunaan model TGT memperoleh nilai rata-rata 73,16, sedangkan model pembelajaran Multisensori mencapai nilai rata-rata 81,88, dan model multisensori tersebut yang mencapai nilai KKM .


(25)

78

B. Saran

1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran Multisensori sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar pada pelajaran menggambar teknik mesin khususnya tentang materi mengenal jenis gambar proyeksi.

2. Hendaknya penerapan pembelajaran Multiseensori dilakukan secara bertahap karena merupakan suatu model pembelajaran yang baru di SMK N 1 Lubuk Pakam.

3. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan model pembelajaran TGT ataupun Multisensori pada pelajaran menggambar teknik mesin diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran.

4. Mengingat hasil penelitian ini sangat sederhana, sehingga apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukanlah hasil akhir. Adanya keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakan penelitian lebih lanjut.


(26)

79

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : PT Refika Aditama

Miftahul Huda. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Arends, R.I. (2009). Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9. Salemba Humanik

Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif.

Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Purwanto, Ngalim. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Roesdakarya

Ruseffendi. (1994). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rusman, M.Pd. (2008). Model-model Pembelajaran. Bandung : Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memcahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sevilla, Consuelo.Dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia Press.


(27)

80

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung : Nusa Media

Slavin, Robert E. (2010). Cooverative Learning, Teori, Riset, dan Praktik.

Bandung: Nusamedia

Slavin, Robert E., Madden, Nancy A, dan Robert J. Stevens. (1989). Cooperative Learning Models For The 3R’s, (online). Diakses 8 maret 2015 dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912_slavin2.pdf Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Suprijono. (2010). Belajar Pembelakaran. Jakarta : Rineka Cipta

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Widiyanto dan Eka Yogaswara. (2013). Elemen Mesin. Bandung : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika

Yamin dan Maisah. (2008). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : GP Press

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1999).


(1)

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang signifikan di ajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam T.A 2015 / 2016?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) mata pelajaran menggambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Multisensori mata pelajaran gambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang di ajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk banyak orang, berikut ini akan dijabarkan manfaatnya:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang membandingkan hasil belajar dengan


(2)

menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan sebagai bahan masukan agar memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dan untuk memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang pendidikan (pendidikan teknik mesin), misalnya dapat digunakan sebagai rujukan, dasar pertimbangan bagi pengambil kebijakan dan pemecahan masalah.


(3)

77

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran TGT lebih baik dari metode konvensional dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan perolehan nilai rata-rata dari 57,28 menjadi sebesar 73,16 namun pada kreteria pada nilai menggunakan model pembelajaran TGT belum memenuhi KKM yaitu 75. 2. Penggunaan model pembelajaran Multisensori lebih baik dari metode

konvensional, dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa dengan nilai awal rata-rata dari 59,84 menjadi sebesar 81,88, dan kreteria pada perolehan nilai menggunakan model pembelajaran Multisensori sudah memenuhi nilai dari KKM yaitu 75.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model TGT dengan model Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin X Teknik Pemesinan SMK N 1 Lubuk Pakam. terlihat pada nilai rata-rata siswa dimana penggunaan model TGT memperoleh nilai rata-rata 73,16, sedangkan model pembelajaran Multisensori mencapai nilai rata-rata 81,88, dan model multisensori tersebut yang mencapai nilai KKM .


(4)

B. Saran

1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran Multisensori sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar pada pelajaran menggambar teknik mesin khususnya tentang materi mengenal jenis gambar proyeksi.

2. Hendaknya penerapan pembelajaran Multiseensori dilakukan secara bertahap karena merupakan suatu model pembelajaran yang baru di SMK N 1 Lubuk Pakam.

3. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan model pembelajaran TGT ataupun Multisensori pada pelajaran menggambar teknik mesin diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran.

4. Mengingat hasil penelitian ini sangat sederhana, sehingga apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukanlah hasil akhir. Adanya keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakan penelitian lebih lanjut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : PT Refika Aditama

Miftahul Huda. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Arends, R.I. (2009). Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9. Salemba Humanik

Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Purwanto, Ngalim. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Roesdakarya

Ruseffendi. (1994). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rusman, M.Pd. (2008). Model-model Pembelajaran. Bandung : Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memcahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Sevilla, Consuelo.Dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia Press.


(6)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung : Nusa Media

Slavin, Robert E. (2010). Cooverative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusamedia

Slavin, Robert E., Madden, Nancy A, dan Robert J. Stevens. (1989). Cooperative Learning Models For The 3R’s, (online). Diakses 8 maret 2015 dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912_slavin2.pdf Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Suprijono. (2010). Belajar Pembelakaran. Jakarta : Rineka Cipta

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Widiyanto dan Eka Yogaswara. (2013). Elemen Mesin. Bandung : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika

Yamin dan Maisah. (2008). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : GP Press

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205