banyak, maka disebarkan ke dapil-dapil kemudian disaring berdasarkan kriteria pendidikan. Sumber : DPD Partai NasDem Kota Bandar Lampung
tahun 2015
VI. PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, strategi kampanye yang digunakan oleh Partai NasDem di DPC Tanjung Karang Pusat pada pemilu legislatif 2014
adalah : 1.
Strategi ofensif, dilakukan oleh Partai NasDem dengan cara menembus pasar, yaitu penggalian potensi-potensi yang sudah ada secara optimal. Potensi-
potensi yang sudah ada yang dimiliki oleh partai adalah link yang dimiliki oleh salah satu caleg di Persatuan Masyarakat Banten di Bandar Lampung,
link orang-orang yang berdagang di pasar-pasar yang ada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat, kemampuan dana yang cukup untuk biaya oprasional
saat berkampanye, kemampuan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam melakukan kampanye, seperti melakukan door to door, memanfaatan media
sosial seperti facebook, twitter, dan blog untuk melakukan kampanye, 2.
Strategi ketokohan, yaitu melakukan strategi dengan cara memantapkan ketokohan yang dimiliki. Dimana salah satu caleg memantapkan ketokohan
yang ayahnya miliki. 3.
Strategi Kelembagaan, yaitu melakukan strategi dengan cara merawat kelembagaan yang dimiliki. Seperti merawat kelembagaan yang diikuti oleh
calon legislatif. Misalnya Persatuan Masyarakat Banten di Bandar Lampung, dimana salah satu caleg sebagai anggota didalamnya. Dan perkumpulan
pedagang daging yang ada di pasar-pasar di Kecamatan Tanjung Karang
Pusat.
Strategi kampanye yang dilakukan oleh Partai NasDem ini berhasil atau efektif, karena caleg yang mempunyai dapil di Tanjung Karang Pusat yaitu Budi
Kurniawan memperoleh suara 2.672 dari yang ditargetkan 10.000 suara. Dan Budi terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bandar Lampung.
6.2 Saran
Berdaarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan, maka peneliti
memberikan saran terkait Strategi Kampanye Partai NasDem pada pemilu Legislatif 2014 studi di DPC Tanjung Karang Pusat, sebagai berikut :
1. Partai NasDem harus terus berinovasi untuk menciptakan strategi kampanye
yang lebih menarik dan mengikuti perkembangan zaman. 2.
Kader Partai harus menjaga silahturahmi dengan perkumpulan-perkumpulan masyarakat yang ada.